Chapter 2

14K 884 15
                                        

Mang Kus baru saja selesai mengepel ruang guru. Sambil membawa kain pel dan ember berisi air, Mang Kus bergegas menuju toilet yg berada di samping sekolahan. Baru melangkah beberapa langkah tiba tiba ....

BRAAAAAKKKKKKKK ....

Air yang berada di ember tumpah, dan terlihat seorang gadis sedang terduduk di lantai yang basah terkena tumpahan tadi.

Muka gadis itu kelihatan syok,sebentar lagi dia akan mengikuti pembekalan MOS,bagaimana mungkin dia datang dengan rok yang basah di bagian pantatnya. Belum - belum sudah malu duluan, pasti teman - teman barunya akan mentertawakannya karena roknya yang basah tepat di bagian pantatnya yang terlihat lebar seperti sebuah lingkaran.

"Neng ... Mang Kus minta maap ya, gara - gara Mang Kus rok Eneng jadi basah," ucap Mang Kus dengan mimik kasihan seraya menyodorkan tangan untuk membantu gadis itu bangun.

Namun sebelum gadis itu mengulurkan tangannya, tiba - tiba datang laki - laki di sebelah Mang Kus.

"Udah Mang, biar saya saja yang membantunya, Mamang terusin aja kerjaannya." Mang Kus hanya melongo sambil berlalu meninggalkan mereka berdua.

"Lo ngga apa - apa kan? Sini gue bantuin," laki - laki itu tersenyum sambil mengulurkan tangan pada gadis itu. Gadis itupun menyambut tangan laki - laki itu dan berusaha berdiri,mukanya sudah merah menahan malu.

"Makasih ya, kamu udah nolongin aku," ucapnya sambil tersipu.

Tiba tiba laki laki itu meyodorkan tangannya.

"Ali ... Alifian Putra Wijaya."

Gadis itu tertegun sejenak kemudian menyambut uluran tangan itu.

"Ily ... Meily Alifia."

"Hahaha ... beneran nama lo Alifia? Kok kebeneran banget sih, lo Alifia dan gue Alifian,jodoh kali ya ..." sahut laki - laki bernama Ali itu sambil tertawa,caranya tertawa mengingatkan kita pada artis muda dan tampan Aliando Syarief. Tapi yang diajak bicara hanya diam saja tertunduk malu sembari meremas ujung bajunya.

Ali kemudian melepaskan jaket yang dipakainya lantas memberikannya kepada Ily.

"Nih pakai jaket gue dulu, ngga mungkin kan lo masuk dengan rok basah begitu, bisa - bisa lo dikira ngompol lagi," goda Ali sambil tertawa seraya menutup mulutnya.

Ily jelas malu diledek seperti itu, mukanya sudah memerah seperti kepiting rebus.

"Mau nolongin tapinya ngeledek! Nyebelin banget!" Gumam Ily hampir tak terdengar sambil mengerucutkan bibir tipisnya.

Ali yang menyadari gadis di depannya itu pemalu, dan sewot karena ucapannya, ia lantas membungkukkan badannya sambil memakaikan jaket itu di pinggang Ily dan mengikatkan kedua lengannya.

"Lo ngga usah khawatir, jaket ini tahan air, ngga bakalan tembus!!" Mendengar ucapan Ali, lagi - lagi memerah muka Ily.

"Makasih ya, nanti kalau udah aku cuci aku balikin lagi ke kamu," balas Ily sambil tertunduk malu.

"Iya Ily yang pemalu," sahut Ali sebelum bergegas masuk ke aula sambil memberikan kissbye dengan tangannya pada Ily yang masih tersipu dengan omongannya barusan.

***






You're my dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang