"Siapa Verrel?" tanya Ali saat Ily datang dengan dua gelas air minum.
Ily mengerutkan keningnya,"kenapa tiba tiba nanya kak Verrel? kamu kenal sama dia?"
Ali berdecak kesal sambil menyerahkan smartphone Ily, " tuh,ada LINE dari yayang Verrel."
Ily segera membuka smartphonenya lantas membuka LINE dari Verrel.
"Oh,jadi ini yang bikin kamu cemburu dan mukanya ditekuk sampai berlipat lipat?"
Ali diam dan tidak menyahut, sementara Ily memandangi Ali sambil senyum senyum.
"Cie yang cembulu tama yayang pellel." Ily malahan ngeledek Ali dengan gaya suara anak kecil yang dibuat buat.
"Siapa Verrel?" sekali lagi Ali bertanya sambil menatap Ily tajam,perlahan dia mendekatkan mukanya hingga hanya menyisakan jarak beberapa senti.
Ily masih terdiam,matanya balas menatap ke dalam manik mata Ali. Untuk beberapa saat mereka saling menatap,dan tiba tiba bibir Ali sudah mendarat di bibir Ily,membuat Ily terkejut dan dengan spontan mendorong muka Ali untuk menjauh dari mukanya.
"Ih Alii!apa apaan sih,kalau sampai mama tahu kita bakalan..." belum selesai Ily berbicara Ali sudah mendaratkan bibirnya lagi di bibir Ily.
'Aliiiiii!!!" pekik Ily sambil tangannya memukuli dada Ali.
"Nekad banget sih!" lanjutnya sementara matanya berkaca kaca, perasaan Ily tidak karu karuan takut mamanya mengetahui apa yang baru saja dilakukan Ali terhadapnya.
"Apa yang kamu lakukan itu semua terekam lewat CCTV Aliii...ihhh!" Ily masih saja menumpahkan kekesalannya,kali ini kedua tangannya mencengkram bagian depan jaket Ali dan menarik nariknya.
Sementara Ali hanya senyum senyum menanggapi kekhawatiran Ily. Ali kemudian merangkul pundak Ily,
"Sekarang kamu perhatikan baik baik kamera CCTV itu,ada kabel tersambung ngga di situ?" tanya Ali kemudian.
Ily kemudian memperhatikan kamera CCTV yang ada di ujung plafon ruangan itu.
"Engga." sahut Ily lirih sambil matanya terus mengawasi kamera itu.
CUP
Lagi lagi Ali menciumnya,kali ini di pipi kanannya. Seketika wajah Ily merona merah.
"Itu berarti kamera cctv itu baru pajangan doang doang belum ada fungsinya." Ali berbisik di telinga Ily sambil cengar cengir.
"Jadi karena itu makanya kamu berani cium cium ha?" Ily menjewer telinga Ali hingga Ali meringis kesakitan.
"Bukan."
"Lantas apa?"
"Selama kamu ngga mau cerita tentang siapa itu Verrel aku bakalan cium kamu terus."
HENING
CUP
Sebuah ciuman mendarat lagi di pipi kanan Ily.
"Aliiii!!" Ily membulatkan matanya saat untuk yang kedua kalinya Ali mendaratkan bibirnya di pipi.
"Biarin,satu minggu lagi kan masuk bulan ramadhan,aku ngga bisa cium cium kamu,wlee." Ali menjulurkan lidahnya ke Ily.
"Dasaaarrrr mesuuum!!" lagi lagi Ily memukuli lengan Ali. Ali hanya tertawa saat tangan gadisnya bertubi tubi memukuli lengannya. Semenjak bersamanya gadis itu berubah 180 ° dari yang semula pemalu menjadi gadis yang banyak bicara saat bersamanya. Tapi tetap saja,Ali yang lebih banyak bicara dibandingkan Ily.
Setelah puas Ily pun berhenti, matanya menatap Ali.

KAMU SEDANG MEMBACA
You're my dream
FanfictionCerita ini hanya fiktif belaka. Setiap orang pasti mempunyai mimpi,begitu juga dengan Ily,gadis pemalu yang sangat tertutup. untuk bergaul dengan teman teman masa kecilnya yang sekarang sudah beranjak remaja diapun merasa malu, untung Ily mempunyai...