ILY'S POV
"Belum ada satu jam kalian diberi ijin pacaran,udah berani peluk pelukan ya?"
Aku bisa senyum senyum sendiri tiap kali ingat kata kata mama yang ini. Sambil berkacak pinggang tiba tiba mama sudah berada di belakang kami bersama tante Shena mamanya Ali.
Mama yang keras dengan pendiriannya tidak mau mengijinkan aku berpacaran semasa sekolah tiba tiba luluh dengan rayuan Ali saat ulang tahun waktu itu.
"Tante,boleh ngga Ali minta satu permintaan sama tante sebagai kado ulang tahun?" pinta Ali pada mama saat kami selesai menikmati hidangan makan malam dan hanya ada kami berempat aku,Ali,mama serta tante Shena sedang yang lain sedang sibuk bercanda di pinggir danau sambil menikmati pemandangan malam yang indah.
Boleh, asal kamu jangan minta diambilkan bulan atau di petikin bintang pasti tante kabulkan,juga jangan minta Rumah sama Mobil,tante bukan orang kaya." Jawab mama sambil menikmati es krim conello kesukaannya. Emang dasar mama,sudah makan kenyang lihat es krim tetap saja lapar mata.
"Mulai saat ini,Ali boleh ya pacaran sama Ily Tante?" Jangankan mama,aku saja yang mendengar permintaan Ali sampai terlonjak kaget. Ah,Ali nyari perkara.
"Apa?coba ulangi sekali lagi!" Mama menyuruh Ali mengulanginya sambil membuang bungkus es krim yang hanya tersisa kertasnya kemudian menghilangkan sedikit jejak es krim yang ada di sudut bibirnya.
"Mulai saat ini Ali boleh ya pacaran sama Ily Tante?" Ali mengulangi sekali lagi. Matanya menatap mama begitu serius.
"Bagaimana menurutmu Jeng?" Mama menoleh pada tante Shena yang duduk di sebelah mama.
"Kalau aku sih dukung aja Jeng,asal mereka bisa menjaga diri." Jawab tante Shena. Sepertinya tante Shena itu seorang mama yang selalu menuruti permintaan anaknya. Lihat saja dari jawabannya,beda sama mama yang suka menuruti permintaanku namun di sertai embel-embel di belakangnya.
Mama kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Ali.
"Serius kamu mau pacaran sama anak manja seperti dia?" Mama bertanya sambil tangannya menunjuk ke arahku. Ya ampun mama,bikin malu aku saja. Aku melirik Ali yang berada di sebelahku sambil mengerucutkan bibirku. Ali selalu begitu,kalau bicara langsung to the point.
"Serius tante Widya yang cantik dan awet muda." Ali menjawab disertai gombalan yang langsung ku cubit pahanya hingga dia meringis kesakitan. Rasakan! Bathinku,jadi anak songong banget udah di bilang mama melarangku berpacaran saat masih sekolah masih saja keras kepala.
"Baiklah tante ijinkan kalian pacaran...." Belum selesai mama bicara Ali sudah girang banget lantas memelukku di depan mama dan juga tante Shena,jelas aku malu di peluk di depan mereka walau sebenarnya dalam hati aku mau kalau lagi berdua aja.
"Eeeiitsss...main peluk peluk aja! Tante belum selesai ngomong Ali!" teriak mama saat melihat Ali memelukku.
"Oh ada terusannya ya tante?" sahut Ali sambil cengar cengir. Kini tangan kirinya sudah menggenggam erat tangan kananku.
"Ada tiga syarat yang harus kalian penuhi." mama melanjutkan.sudah bisa ku tebak,mama tidak akan semudah itu mengijinkan aku dan Ali berpacaran,pasti ada syarat syaratnya.
"Pertama,tidak boleh peluk pelukan!"
Mendengarkan persyaratan mama malah aku yang terkikik geli,bukan karena kata kata mama namun ekspresi Ali saat mendengarkannya,begitu lucu seolah mulutnya ingin protes " tante pelit!"

KAMU SEDANG MEMBACA
You're my dream
FanfictionCerita ini hanya fiktif belaka. Setiap orang pasti mempunyai mimpi,begitu juga dengan Ily,gadis pemalu yang sangat tertutup. untuk bergaul dengan teman teman masa kecilnya yang sekarang sudah beranjak remaja diapun merasa malu, untung Ily mempunyai...