Gulita perlahan meninggalkan malam, berganti dengan fajar yang menyapa dengan hembusan angin yang sejuk dan semilir.Matahari mulai menampakkan sinarnya,burung burung berkicau menyambut datangnya pagi. Pagi yang cerah, secerah hati Ali yang sedang berbunga bunga. Setelah bertemu dengan Ily hidup Ali terasa lebih berwarna, hanya melihat gadis itu tersenyum sudah membuat hatinya bahagia.
Sambil bernyanyi nyanyi Ali mengikatkan tali sepatu rafianya. Hatinya riang karena sebentar lagi akan bertemu dengan pujaan hatinya di sekolah. Setelah selesai merapikan sepatunya Ali melangkah menuju lemari kamarnya, diambilnya sebuah benda,dan kemudian menutup kembali pintu lemari itu.
Ali berjalan menghampiri mamanya yang sedang duduk di ruang keluarga sambil menikmati secangkir kopi panas di temani waffle.
"Ma,sampai kapan sih Ali diawasin terus sama Mang Kus?Ali sudah besar Ma" tanya Ali pada mamanya,memecah keheningan pagi itu.
"Mama cuma mau mastiin kalau kamu baik baik saja dan tidak macam macam di sekolahan" jelas mamanya kemudian.
"Dengan menjadikan Mang Kus seperti babbysitter Ali begitu Ma?" protes Ali. Ali merasa risih dengan sikap mamanya yang overprotektif pada dirinya,sampai sampai harus menjadikan mang Kus seolah babbysitternya. Mengantarnya ke sekolah,bahkan mang Kus harus jadi cleaning service demi mengawasi dia di sekolahan,karena memang pekerjaan itu yang cocok sama mang Kus.
Mang Kus adalah tukang kebun di rumah Ali semenjak Ali masih kecil. Dia juga yang menjaga Ali,mengantarkan Ali kemanapun Ali pergi, sampai sampai dikursusin nyetir sama mama Ali,agar bisa bawa mobil mengantarkan Ali kemanapun Ali mau.
"Ya ngga begitu sayang, tunggu Mama yakin dulu sama kamu baru mama tarik mang Kus dari sekolahan dan jadi sopir mama!" kata mama Ali menjawab protesnya.
Mamanya selalu saja mengkhawatir dirinya. Pikir mamanya dia akan menggoda gadis gadis di sekolahannya dengan ketampanan dan segala yang dimilikinya,seperti yang pernah dilakukan almarhum papanya semasa sekolah dulu.
Mama Ali adalah pemilik tunggal yayasan sekolah Wijaya Putra,Ali tidak ingin jati dirinya diketahui oleh teman teman di sekolahnya.
"sudah jam 05.00, Ali berangkat sekolah dulu Ma.." pamit Ali pada mamanya sambil mencium tangan. Ali memang harus berangkat pagi pagi, kegiatan MOS yang dimulai pukul 05.30 mengharuskan para siswa untuk berangkat pagi pagi buta.
Alipun berangkat bersama Mang Kus, sebelum masuk ke lingkungan sekolah Ali minta berhenti.
"Mang,Ali turun di sini saja" kata Ali,sambil membenarkan tasnya. Mang Kus pun memberhentikan mobilnya,dan Alipun turun.
Ali segera bejalan ke arah rimbunan pepohonan yang ada di depan pagar sekolahan. dia bersembunyi,sambil mengeluarkan sebuah benda dari dalam tasnya. sebuah kamera DSLR.......
*****
Ily baru saja selesai sarapan dan segera bergegas menghampiri papanya yang sudah dari tadi bersiap mengantarnya kesekolah,tapi kemudian teringat sesuatu.
"sebentar Pa,Ily lupa...ada yang ketinggalan!" seru Ily sambil berlari masuk ke dalam rumah. Dia ingat,hari ini dia mau mengembalikan jaket milik Ali yang tempo hari dipinjamkan padanya.
"Hmm,jaket ini besar,tasku sudah ngga muat lagi,biarin aku pakai aja deh."gumam Ily sambil memakaikan jaket itu ke badannya,kemudian berlalu keluar rumah setelah sebelumnya berpamitan dulu pada mamanya.
Ily kemudian berangkat sekolah diantar papanya menyusuri jalan Daan Mogot yang masih lengang,karena hari masih gelap dan orang orang belum banyak yang berangkat kerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're my dream
FanficCerita ini hanya fiktif belaka. Setiap orang pasti mempunyai mimpi,begitu juga dengan Ily,gadis pemalu yang sangat tertutup. untuk bergaul dengan teman teman masa kecilnya yang sekarang sudah beranjak remaja diapun merasa malu, untung Ily mempunyai...