Ali baru saja keluar dari ruang kelasnya,dia bergegas menuju ke kelas Ily,tapi ternyata kelasnya sudah kosong.
"Gue harus bertemu Ily,gue harus jelasin semuanya sebelum dia marah sama gue" gumam Ali.
Ali berjalan menuju halaman depan sekolah, nampak Ily sedang memandangi handphonenya sambil sesekali menyeka air matanya. Ali menghampiri Ily dengan wajah bersalah.
"Ly,maafin aku ya,aku merasa bersalah sama kamu,tidak seharusnya aku bajak handphone kamu kemarin" ucap Ali sambil memegang kedua pipi Ily kemudian menghapus air mata gadis itu dengan kedua tangannya.
Diperlakukan seperti itu bukannya berhenti menangis,tapi Ily malah semakin deras meneteskan air mata. Ali segera membawa Ily ke samping sekolahan agar tidak terlihat oleh siswa yang lain.
"udah dong nangisnya,aku jadi makin bersalah sama kamu"
"sekali lagi aku minta maaf,aku tahu aku salah,tapi aku benar benar ngga bisa membohongi diri aku sendiri,sejak pertama kali kita ketemu aku sudah jatuh hati padamu"
"bahkan saat aku buka akun sosmedmu satu per satu,aku merasa cemburu, timeline kamu penuh sama foto Aliando syarief....,ya walaupun aku tahu kalau dia itu artis,dan juga sepupuku yang....."
belum sempat Ali melanjutkan kata katanya Ily sudah memegang kedua tangannya dan menatapnya dengan sorot mata terkejut campur rasa ingin tahu dan kedua pipinya masih basah oleh air mata..
"beneran kamu sepupuan sama Aliando syarief?"tanya Ily dengan rasa ingin tahu yang begitu besar seraya menghapus air matanya kasar dengan tangan kanannya.
Ali yang mendengar pertanyaaan Ily tak sanggup lagi menahan tawa.
"hahahaha.....Ily Ily,jadi segitu doang marah kamu,setelah dengar aku saudaraan sama Aliando Syarief kamu ngga marah lagi?kamu maafin aku?" Kata Ali sambil terus tertawa.
Muka Ily kelihatan bersemu merah mendengar kata kata Ali yang seolah meledeknya.
"Ngga,Aku masih marah sama kamu, aku ngga mau maafin kamu!" jawab Ily sambil memanyunkan bibirnya.
Ali melihat ekspresi Ily yang marah seperti itu malah semakin gemas, Ily bukannya kelihatan menakutkan pas lagi marah,tapi malah kelihatan lucu dan menggemaskan. Di cubitnya bibir Ily yang sedang manyun jadi semakin monyong.
"Ih Ali!sakiit..." rengek Ily manja.
Ali hanya bisa senyum senyum melihat Ily yang begitu menggemaskan meskipun sedang marah.
"Jawab dulu pertanyaanku,kamu udah maafin aku apa belum?"
"Ngga tahu!"
"Kok ngga tahu sih,kan kamu yang tahu hati kamu.."
"Sebenarnya aku sebel sama kamu, gara gara ulahmu pasti mama mengira aku sedang suka sama seseorang,atau bahkan mungkin mengira aku sudah punya pacar!"
"Darimana kamu tahu kalau mamamu sudah tahu kamu upload foto sama cowok?"
"Semalam tiba tiba mama ke kamarku dan memegang dahiku sambil senyum senyum,pasti karena mama sudah lihat foto yang kamu upload, dikira otak anaknya lagi geser,padahal kan kamu yang geser!!"
"Ya aku pikir ngga akan ngaruh,follower kamu juga cuma 1,ngga akan ada yang tahu,kecuali ada stalker selain aku.." jelas Ali memberi alasan kenapa dia begitu nekat bajak handphone Ily.
"Kamu sama aja seperti mamaku, hobby banget bajak akun orang!!" sergah Ily sambil menatap Ali jengah.
"Ya sudah, aku sudah minta maaf sama kamu berkali kali, terserah kamu mau maafin aku atau ngga,tapi asal kamu tahu,aku sayang sama kamu, aku pulang dulu ya.." Ali balas menatap Ily dengan pandangan penuh arti kemudian mengacak rambut Ily dan meninggalkannya sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're my dream
FanficCerita ini hanya fiktif belaka. Setiap orang pasti mempunyai mimpi,begitu juga dengan Ily,gadis pemalu yang sangat tertutup. untuk bergaul dengan teman teman masa kecilnya yang sekarang sudah beranjak remaja diapun merasa malu, untung Ily mempunyai...