Chapter 19

7K 387 94
                                        

Ali mengacak rambutnya frustasi, dia tidak tahu lagi harus berbicara apa di hadapan wartawan dan juga gadis yang dengan muka tanpa berdosa terus saja memeluknya. Dia setengah tidak percaya kalau gadis yang sedang memeluknya itu adalah Jessica atau biasa dia panggil kak Jejes, gadis yang usianya lebih tua dua tahun darinya namun sudah menjadi sahabatnya selama lebih dari lima tahun. Bertiga dengan Edo mereka selalu bersama sama, entah main band,nonton konser, ataupun kegiatan fotografi.

"Ali,gue kangen banget sama loe,loe kemana aja sih?kasihan Kezia nyariin papanya." ucap gadis yang di panggil Jejes itu sambil memeluk Ali sementara tangan kirinya mendekap sebuah boneka susan.

Ily yang baru saja sampai di atas panggung bersama Prilly melihat adegan Ali di peluk oleh cewek dan mendengar pernyataan cewek itu membuat matanya memanas, tangan kanannya membekap mulutnya. Sekuat hati dia menahan agar tidak menangis,namun nyatanya dia tak sanggup membendung air mata yang satu persatu mulai turun dari mata indahnya. Ily segera bergegas turun dari panggung tanpa menghiraukan mamanya yang sedang pingsan dan juga Prilly yang memintanya untuk tidak pergi, berlari menerobos kerumunan penonton yang mulai bergerak meninggalkan Stadion.

Ali melihat Ily tiba di atas panggung dan melihat dirinya di peluk oleh Jessica tidak berkutik, Jessica begitu erat memeluknya dan para wartawan pun masih menunggunya. Saat Ily berlari meninggalkan panggung Ali berontak dari pelukan Jessica namun sia sia,Jessica begitu kuat memeluknya dan wartawanpun masih mengepungnya rapat.

"Ily!! Tunggu !! ini tidak seperti yang kamu lihat!!!"

Sia sia saja,Ali tak bisa beranjak dari tempat itu. Ali hanya bisa memandang kepergian Ily dari atas panggung dengan pandangan mata frustasi.

Jessica masih saja asyik memeluk Ali tanpa memikirkan orang yang dipeluknya sedang frustasi. Setelah puas memeluk Ali dia lepaskan pelukannya,kemudian berbicara pada boneka Susan yang ada dalam dekapannya,

"Kezia sayang,katanya kangen sama papa Ali,sekarang ikut papa sebentar ya." Jessica segera memberikan boneka Susan itu pada Ali. Dia memperlakukan boneka itu layaknya seorang bayi.

Ali menatap Jessica dengan pandangan mata tidak mengerti,dia bingung. Pikirannya dipenuhi banyak tanda tanya,sejak kapan Jessica berubah jadi seperti ini? Baru dua minggu dia tidak menemuinya,kenapa dia berubah jadi seperti orang gila? Ali mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, masih banyak wartawan yang menunggu untuk wawancara dengannya,sementara kata kata Jessica bisa menimbulkan image negatif di kalangan wartawan dan semua yang mendengarnya.Mau tidak mau Ali mengikuti kemauan Jessica. Diraihnya boneka susan itu dari tangan Jessica kemudian menggendongnya dan menciumnya berkali kali.

"Kezia kangen papa ya,uuh kaciaan,maafin papa ya cayang." Ali berbicara pada boneka itu sambil menimangnya dengan mimik lucu membuat Jessica tertawa,begitu juga wartawan yang masih menunggunya,tertawa sekaligus miris melihat gadis cantik di depan mereka yang kelihatannya baik baik saja ternyata menderita gangguan jiwa,ya mereka pikir gadis yang sedang memeluk Ali memang sedang terganggu jiwanya.

"Oh my God!! Kenapa gue jadi ikut ikutan gila!!" bathin Ali memaki.

Ali kemudian memberikan boneka itu kembali pada Jessica. Dielusnya rambut gadis itu dengan lembut, namun dalam hatinya masih bertanya tanya.

"Loe kesini sama siapa?" tanya Ali lunak, dia ingat Jessica tinggal dengan kakak sulungnya yang rumahnya tidak jauh dari stadion tempatnya manggung.

"Gue kabur!" Jejes menjawab sambil cengar cengir dan menggelendot di lengan kanannya Ali. Tingkahnya semakin menguatkan image gilanya di mata semua orang.Sejenak Ali mengingat masa masa bersama Jessica dan Edo.

"Aaaaaa.....Ali,Edo! gue udah ngga sabar pengin lihat penampilan mereka!!" teriak Jessica sambil loncat loncat di depan panggung. Gadis itu begitu antusias setiap datang di konser manapun. Kemanapun mereka selalu bertiga Ali,Jessica dan juga Edo. Jessica seumuran dengan Edo sedang Ali lebih muda dua tahun dari mereka. Tapi mereka sudah bersahabat lebih dari lima tahun.

You're my dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang