Chapter 15

7.8K 446 20
                                    

                    "Lebay!" Ali menggerutu sambil tangannya sibuk mengelap air mata Ily dengan kedua tangannya.

Ily sungguh tidak menyangka bisa berbicara dengan idolanya, Aliando Syarief yang selama ini selalu memenuhi akun sosmed bahkan handphonenya,walau itu hanya melalui telepon tapi itu sungguh membuatnya berbunga bunga.Ily begitu gembira,sesuatu yang di luar dugaan, Ali memberikan surprise padanya, 

Dipandangnya Ali dalam dalam sambil sesekali tangannya mengelap ingus yang keluar karena dia menangis tadi,

"Makasih ya Li" 

Ily menangkupkan kedua tangannya di pipi Ali dan tersenyum, pancaran kebahagiaan tergambar jelas di wajahnya. Ali balas tersenyum,kemudian tangannya mencubit hidung Ily,

"Dasar,lebay banget sih kamu!"

"Aduh,Aliiii....sakit!" teriak Ily sambil memegangi hidung mancungnya yang merah.

Ali hanya tertawa melihat tingkah Ily yang seperti anak kecil, lucu dan menggemaskan. Badannya yang masih panas dan kepalanya yang pusing tak dirasakannya,bersama Ily seolah sakitnya tak berpengaruh apa apa.

"Jadi,Aliando itu?" tanya Ily penasaran.

"Iya,dia sepupuku,nenekku dan neneknya kakak beradik,puas?" jelas Ali sambil mencubit kedua pipi Ily dengan kedua tangannya.

Ily hanya tersenyum kemudian bangkit dari duduknya,

"Asyik,berarti aku bisa sering ketemu dia dong!" ungkap Ily girang, sambil menjentikkan jarinya di depan Ali kemudian berjalan ke arah meja.

Ali hanya bisa mendengus sebal,melihat Ily yang begitu tergila gila dengan saudara sepupunya itu.

Ily kemudian mengambil dua gelas air minum yang tadi diantarkan oleh Bi Ijah,kemudian memberikannya pada Ali,dan yang satu lagi untuknya. 

Setelah meminum jus jeruknya, Ily bangkit dari duduknya.

"Kamu tunggu sini ya Li,aku mau ke dapur dulu sebentar."

"mau ngapain ke dapur?" tanya Ali sambil menahan tangan Ily.

"mau ambil makanan,kamu siang ini belum makan,nanti kamu tambah sakit kalau ngga makan, lagian kamu juga harus minum obat."

Ily kemudian berlalu meninggalkan Ali sendiri di kamar menuruni anak tangga menuju dapur yang terletak di lantai bawah.

Setelah menemui Bi Ijah dan ngobrol sebentar dengan Bi Ijah,Ily kembali ke ruang atas sambil membawa sepiring nasi lengkap dengan sayur dan lauk pauknya serta segelas air putih juga obat penghilang rasa sakit sekaligus penurun panas yang di ambilnya tadi dari First Aid Box.

Ily kemudian menaruh gelas yang berisi air putih di atas nakas. Ily duduk di samping Ali dan perlahan mulai menyendokkan nasi beserta sayur dan lauknya.

"Kamu makan dulu,nih haaak," Ily mengarahkan sendoknya ke mulut Ali.

Ali tersenyum dan membuka mulutnya sambil matanya tak lepas memandangi Ily.

"Kamu makan juga dong," kata Ali kemudian menyendokkan nasi dan menyuapinya ke mulut Ily.Ily kemudian membuka mulutnya dan mengunyahnya.

Mereka akhirnya makan sepiring berdua,Ali menyuapi Ily dan begitu sebaliknya Ily menyuapi Ali, sesekali mereka bercanda.

Setelah selesai makan Ily segera memberikan obat pada Ali.

"Sekarang kamu minum ini,habis itu kamu istirahat,tidur ya." kata Ily sambil memberikan obat penghilang rasa sakit sekaligus penurun panas pada Ali. Ali kemudian meminumnya.

You're my dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang