11.Memulai jebakan👻

2K 318 30
                                    

1 bulan kemudian...

Jangan tanyakan bagaimana hubungan Ervan dan Karin, jelas saja Karin benar-benar menjauhinya. Sementara hubungannya dengan Caca nampak begitu lengket.

Caca : Ervan nanti pulang sekolah kita ke puncak yuk? Aku pengen banget main kesana.

Iya baby, ntar pulangnya aku jemput ya?

Caca : Makasih❤️

Apakah itu yang di sebut sekedar bersahabat? Sepertinya keduanya sama-sama saling mencintai. Itulah sebabnya Karin memilih mundur, daripada dirinya harus seperti wanita tidak punya hargadiri.

Tapi lihatlah apa yang di lakukan Ervan? Pria itu terus mencoba mendekati Karin kembali.

Jon dan Endi saat ini sedang berada di toilet pria, Jon yang menunggu di luar sementara Endi yang berada di dalam toilet.

Saat Jon sedang memainkan ponselnya, Jon tak menyadari bahwa Karin melewatinya dan masuk ke dalam toilet.

Karin tertawa cekikikan di depan cermin membuat Endi yang berada dalam toilet segera menyudahi aktifitasnya.

Sementara Jon langsung masuk ke dalam dan terkejut dengan keberadaan Karin.

"Lu ngapain disini kak? Inikan toilet cowok." tanya Jon berhati-hati.

Endi kemudian keluar dari dalam pintu toilet dan ia pun terkejut dengan kehadiran Karin.

"Mengapa aura'nya sangat menggiurkan, bukan fisiknya tapi harumnya membuatku ingin membawanya ke alam sana"

Endi berbisik pada Jon, "kak Karin kesurupan?" Jon hanya membalasnya dengan mengangkat bahu seolah tak tahu.

"KAK? Kak Karin gapapa?" Endi menyentuh pundak Karin, lalu saat Karin berbalik. Sungguh manusia manapun akan langsung berlari mencari tempat persembunyian.

Wajah Karin berubah menyeramkan dengan banyaknya lubang kecil-kecil yang menimbulkan keluarnya darah dan juga nanah.

Matanya melotot, baju seragamnya mendadak penuh darah, tidak lupakan dengan kuku panjangnya yang membuat Endi dan Jon berusaha keluar dari toilet.

Sialnya pintu toilet terkunci secara tiba-tiba!

"ANJING! JON DIA MAKIN DEKET. GIMANA INI HUAAAA MAMIIIIII" teriak Endi.

"Arghh bangsat! Mau gak mau kita harus hadapin setan itu!"

"Lu gila? Gua aja ketakutan sampe keluar tai dikit"

"Jorok bangsat!"

Jin jahat itu kini sudah berada di belakang mereka, kuku'nya yang panjang menyentuh punggung Jon dan Endi.

"Katakan pada teman kalian, aku Venesa meminta pertolongan padanya. Datanglah malam ini jam sebelas, di jalan kamboja"

Setelah mengatakan itu, Jon dan Endi tak mencium aroma busuk lagi, lalu kemudian pintu toilet kembali normal.

"Makhluk apaan tadi Jon?" Endi masih merasa gemetar.

"Gu-gua gak tau anjir! Yang di maksud temen kita, si Ervan kali ya? Btw si Ervan kayanya bukan orang biasa deh Di, lu curiga gak sih tiap kali dia kaya ngomong sendirian gitu?"

"Yaudah nanti aja bahasnya, intinya kita harus kasih tau Ervan dulu"

...

Ervan sempat tak percaya dengan apa yang di ceritakan Jon maupun Endi. Ia tadi melihat Karin sedang makan di kantin bersama teman-temannya, jadi tidak mungkin Karin berada di toilet pria.

MATA BATIN 3 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang