04.Lala sayang Ervan✨

2.1K 359 99
                                    

Abdul sedang duduk di ruang kerja'nya seraya mengerjakan tanggungjawabnya sebagai seorang direktur di perusahaan salah satu jakarta.

Ngomong-ngomong, Ali sudah beberapa kali menghubungi Abdul, akan tetapi Abdul belum ada waktu untuk bertemu dengannya.

Lala datang menghampiri, ia mau mempertanyakan soal, apakah Abdul tahu mengapa hantu bisa di sentuh oleh manusia? Karna selama Lala berada di kalangan manusia, ia tak pernah bisa di sentuh sekalipun oleh Prilly yang paling dekat dengannya.

"Hai Abdul tua"

"Astagfirllah ya Allah, kamu ngapain kesini La?"

"Ih Abdul kamu-kamuan! Abdul sadar dong, Abdul sudah tua, Lala sudah tak suka. Ngomong-ngomong kenapa Lala tidak bisa tua?"

"Karna kamu hantu La"

"Huh slalu saja kau bawa partai. Abdul, Lala mau tanya"

"Apa?"

"Ck! Abdul lihat sini, jangan main laptop terus."

"Hufhh! Apa La?"

"Menurut Abdul kalau manusia bisa sentuh hantu itu karna apa?"

"Karna manusia itu punya perasaan cinta mybe."

Mata Lala membulat sempurna. Tidak mungkin Ervan mencintainya bukan?

Ervan selama ini tidak pernah memperlihatkan gelagat seperti orang yang jatuhcinta, lalu kenapa bisa?

Ah rasanya Lala benar-benar tidak percaya!

"Gak mungkin.."

"Kenapa? Ada yang bisa sentuh kamu La?"

Ingin rasanya Lala bercerita, tapi sepertinya bercerita pada Abdul hanya akan menambah rumit keadaan. Pasti nanti Lala akan di usir dari rumah, dan tidak bisa lagi bertemu Ervan.

"Tidak Lala hanya bertanya saja. Abdul, selain itu apa ada lagi?"

"Kemungkinan karna keajaiban Allah sih,"

Lala menghilang begitu saja, nyali'nya ciut jika nama Allah sudah Abdul lontarkan.

Sungguh Lala ini lemah jika terlalu dekat dengan manusia seperti Abdul. Terutama Abdul itu sangat rajin ber-dzikir.

....

Lala masih memikirkan apa yang Abdul katakan, jika benar Ervan memiliki perasaan cinta terhadapnya, itu sejak kapan? Apa mungkin?

Tapi mengapa baru saat ini Ervan bisa menyentuhnya?

"Dor!" Ervan menghampiri Lala yang duduk di tepi ranjang kamarnya. Ia benar-benar bisa menyentuh Lala, tapi mengapa Ervan tidak terkejut sama sekali dengan keadaan dimana ia bisa menyetuh Lala?

Pria itu melempar sepatu ke sembarang arah, lalu ia duduk mendekat di samping Lala dan menatap Lala serius. "Lu kenapa La? Btw tadi kenapa gak ikut ke sekolah? Tumben? Biasanya ngintilin terus?"

"Lala...hmmm itu Lala..."

Wajah Ervan semakin dekat dengan wajah Lala. "La lu kenapa sih? Aneh tau gak!" ucapnya sambil menyentuh dagu Lala.

"Ervan kenapa kamu bisa sentuh Lala?"

"HAHAHAHA! Ya bisalah, kan lu sama gua dari kecil udah deket. Kalau gua bisa sentuh lu kan wajar?"

"Memang begitu ya? Aku dan Prilly dekat sejak kecil, tapi dia tidak bisa menyentuhku?"

"Gua gak tau. Tapi gua juga aneh sih kenapa baru sekarang gua bisa nyentuh lu ya? Dingin banget badan lu kaya es. Bisa di angetin gak?"

MATA BATIN 3 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang