24.Mau menyerahkan seluruh hidup👻

1.9K 371 69
                                    

"La gini, kamu coba lihat kaki kamu napak gak?" tanya Prilly seolah sedang bermain teka-teki dalam arah pembicaraannya.

"Tidak. Akukan hantu, kamu seperti bertanya pada orang bodoh saja!"

"Kalau kamu tau hantu, kenapa kamu seolah bertingkah seperti manusia?"

"Maksudmu?"

Prilly tersenyum menatap Lala. Ada sebuah kerindukan terpendam dalam hatinya. Ya, Prilly sangat merindukan Lala. Dahulu mereka slalu bersama seperti layaknya kakak beradik.

Lala sudah ia anggap seperti keluarga sendiri, ia pun cukup kecewa saat Lala memutuskan pindah ke rumah Abdul.

Tidak di sangka yang tidak seharusnya terjadi malah terjadi dan sangat rumit.

Jika tahu akhirnya Lala akan mencintai anak Abdul dan Siti, mungkin saat ini Prilly menyesal karna dulunya mengizinkan Lala pindah ke rumah Abdul.

"Dulu aku sangat sayang sama kamu La, bahkan aku anggap kamu kaya kakak aku sendiri. Kita bersama sejak kecil, aku tidak punya teman karna aku punya kamu. Kemudian kamu tau? Aku sulit melepaskan kamu pindah ke rumah Abdul, aku merasa terlupakan. Anak-anakku juga merindukan kamu, terutama Akbar, Nesya dan Kevin. Mereka yang sering kamu asuh itu sering kali menanyakan dimana kamu,"

Lala terdiam, ia merasa bersalah jadinya meninggalkan Prilly dan keluarganya saat itu.

"Kamu benar, cinta itu tidak salah. Aku sendiri cinta sama kamu layaknya kamu seperti kakak aku. Tapi satu hal La, cinta ada batasan. Kamu dan aku, kamu dan Ervan berbeda takdirnya. Aku dan Ervan sama-sama manusia, sementara kamu hantu? Jika saja kamupun manusia, aku berjanji akan rela menikahkan kamu dengan Ervan. Tapi kenyataannya?"

"Jadi aku harus melepaskan Ervan?"

"Seperti aku yang lepasin kamu La, Abdul gak jahatin kamu, bukan maksudnya mau usir kamu, tapi kamu dan Ervan memang benar-benar berbeda La. Kami mau bantu kamu menuju ke alam sesungguhnya."

"Tapi Ervan tidak akan mudah mengikhlaskanku"

"Itulah bedanya manusia dan hantu. Manusia sulit melepaskan cintanya, sementara hantu akan lebih memikirkan tujuan sesungguhnya. Tujuan Ervan mencintai kamu, tujuan kamu kembali ke alam sesungguhnya. Cepat atau lambat kamu bakal kembali La, kamu tahu? Aku slalu nangis setiap selesai melaksanakan ibadah, aku mendoakan kamu, berusaha agar bisa membantu kamu ke alam sana"

"Aku mengerti hiks...hiksss... Maafkan aku Prilly, jika saja hari ini aku tidak datang padamu, aku akan menjadi golongan setan yang terkutuk. Jujur saja aku tidak bisa menahan emosionalku, aku tak menyesal datang padamu. Kamu adalah sahabatku yang paling baik, aku mencintaimu"

Keduanya menangis, sungguh Lala adalah sosok yang luar biasa untuk Prilly. Ia bahkan menggambarkan Lala sebagai cahaya yang ada pada kegelapan, sebagai ketenangan yang ada dalam kesepian, dan sebagai pahlawan saat ia dalam bahaya.

Ingin rasanya Prilly memeluk Lala, tapi kenyataannya ia tak bisa.

Tak apa meskipun begitu setidaknya hari ini Prilly berhasil membuat Lala tenang, tak lagi berlarut dalam emosionalnya. Sebab yang Prilly takutkan Lala akan menjadi sosok yang jahat.

"La, lepasin Ervan ya. Aku bantu kamu kembali ke alam sana dengan tenang, jangan pikirkan lagi yang di masalalu, ibumu sudah berada di alam sana menunggu kamu"

"Ja-jadi mama..."

"Mama kamu sudah tiada, sekalipun kamu mencari ke ujung dunia, ia sudah tiada."

"Lala mau bertemu mama.."

"Aku akan bantu kamu untuk itu, kamu harus bisa berikan pengertian pada Ervan agar bisa mengikhlaskan kamu, sebab berat untuk kamu kembali kesana apabila ada yang sama sekali tidak mengikhlaskan kamu pergi"

MATA BATIN 3 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang