3. [Latih tanding 2/2]

4.8K 625 34
                                    

"Nice Recieve!!" Suara Kuroo bergema di gym saat tim Nekoma melawan tim Fukurodani.

Pertandingan mereka terlihat santai karena banyak candaan yang mereka lontarkan terutama dari kedua kapten sengklek mereka. Walaupun begitu, mereka tetap bermain dengan serius meskipun ini hanya latih tanding.

Di akhir permainan, Fukurodani memenangkan set terakhir dengan skor 2-1. Sudah tak terhitung berapa 'Hey hey hey!' yang Bokuto teriakkan setiap mencetak skor.

Bagi (Name), Nekoma melawan Fukurodani adalah pertandingan yang sangat menyenangkan, dan paling ia tunggu-tunggu. Tapi juga membuatnya bingung harus dukung tim yang mana.

"Hey! (Name)-chan!! Kau lihat kan yang terakhir tadi?! Aku keren kan? Aku hebat kan?!" Teriak Bokuto dari tengah lapang yang membuat semua pandangan tertuju pada (Name).

"I-iya! Hebat sekali Bokuto-san!" Ucap (Name) dengan wajah kaget yang memerah.

"Bokuto-san, kau mengagetkannya" ucap Akaashi.

"Ah? Benarkah? Maafkan aku (Name)-chan!!" Teriak Bokuto (lagi)

Gadis itu menganggukkan kepalanya pelan yang tentunya masih shock lahir batin :)

--

"Otsukaresama minna!" Ucap (Name) sambil menyodorkan botol minuman dibantu oleh Shibayama. Kuroo dan yang lainnya menerima botol minum itu kecuali Kenma yang masih mematung menatap Lev dengan tatapan menyebalkan.

"Oi Kenma, ada apa?" Tanya Yaku.

"Sudah 10 kali aku memberikan Toss padanya dan meleset semua. Bagaimana aku tidak kesal padanya" Jawab pria bersurai Pudding itu.

"Sudah, jangan terlalu dipikirkan. Sekarang istirahatlah, nanti kita latihan lagi. Otsukare Kenma" ucap (Name) yang sempat menguping pembicaraan antara Yaku dan Kenma.

"..!! ,Otsukare (Name) terimakasih" ucap Kenma melangkah mengambil botol minumnya yang dipegang Kuroo.

"Fyuhh.. dasar anak itu" Yaku mendendengus sambil tersenyum melihat kelakuan Kenma dan Lev.

"Kurasa mereka akan berkembang melebihi ekspektasi ku, Yaku-san"

"Hmm.. aku juga merasa begitu, (Name)"

Tiba tiba..

"HEY! HEY! HEY!! BROKUROO KAU TIDAK PERLU SEDIH BEGITU!!" Bokuto menghampiri dan menepuk nepuk punggung Kuroo sambil berteriak.

(Name) tersentak kaget mendengar suara Bokuto. Walaupun ia sudah lumayan lama bersama Akaashi, tetap saja tidak terbiasa dengan teriakan peliharaannya.

"Uhuk..itta-!! Brokuto bisakah kau memelankan pukulanmu?! Kau ini seorang Ace yang sudah biasa menggeplak bola, bukan berarti bisa menggeplak punggungku sekeras itu!!" Protes Kuroo. Yang diajak bicara hanya menyunggingkan senyum tak berdosanya.

"Apakah kau selalu melakukan hal yang sama pada Akaashi?" Lanjut Kuroo. Dan si burhan mengangguk riang.

'Oh tuhan, apa ia tidak sadar kalau ia berdosa?' Batin Kuroo.

"Bahkan pernah berbekas telapak tanganku di lengan Akaashi" ucap Bokuto sangat bangga.

Walaupun ekspresinya datar, kelopak mata (Name) sedikit membesar. Tentu ia sangat kaget kekasihnya di geplak sampai tercipta 'tanda tangan' oleh seorang Ace tak kenal dosa di depannya.

"(Name) apa Akaashi pernah mengadu padamu karena tingkah laku burung hantu ini?" Tanya Kuroo

(Name) menggeleng, menjawab pertanyaan Kuroo. Sedangkan Kuroo dan Bokuto saling memandang dan melempar senyum penuh arti pada (Name)

"Hey (Name), apa kau tau? Aku juga pernah memukulnya di bagian punggung loh" ucap Bokuto sambil menaikturunkan alisnya.

"Apakah ia pernah memintamu untuk mengobatinya?" Tanya Kuroo juga melakukan hal yang sama dengan Bokuto.

"Tidak mungkin kalau kau tidak pernah melihatnya bertelanjang dada bukan?" Desak Bokuto.

"Iya kan??" Timpal Kuroo.

Wajah (Name) memerah sampai ke telinga. Menyadari apa maksud dari pertanyaan mereka berdua.

"Ka-kalian gi-gila?! T-tentu tidak pernah!" (Name) memalingkan wajahnya menyembunyikan semburat merah yang tidak bisa dikontrol.

"Hahahaha!! Aku becanda (Name) haha-"

"Bokuto-san.." suara lembut itu memanggil Bokuto namun terasa Aura hitamnya menusuk tulang.

Bokuto dan Kuroo menoleh mendapati Akaashi yang sudah memberikan tatapan mengintimidasi walaupun datar.

"Hehe- Akaashi" Bokuto sweatdrop melihat tatapan partnernya itu.

Akaashi menghela nafas panjang sambil berfikir 'sebenarnya yang kakak kelas itu aku atau dirinya?'

---

Hari sudah makin sore dan langit sudah mulai menggelap. Para anggota Volly sudah bubar ke rumah masing-masing 15 menit yang lalu. Begitu juga dengan Akaashi dan (Name) yang sedang berjalan di trotoar hingga akhirnya menemukan sebuah taman dan duduk di satu bangku.

Akaashi mengeluarkan sebuah kotak bekal berisi makanan yang ia janjikan pada (Name). Belum sempat mereka makan karena sibuk dengan klub masing masing.

"Itadakimasu!"

"Itadakimasu!"

"Hey (Name) aku membuat Tamagoyaki kesukaanmu" ucap Akaashi sambil menyodorkan sebuah telur gulung.

"Benarkah? Terimakasih.. Umai!!" (Name) melahap telur itu. Telur gulung keju!

"Un, tadi kenapa wajahmu sampai merah begitu saat Bokuto-san bertanya?"

"Hah?.. T-tidak! Tidak k-kenapa kenapa!" Jawab (Name) terbata bata karena kaget dengan pertanyaan kekasihnya.

"Benarkah? Aku mendengar semuanya loh!" Oh baiklah, (Name) merasa dijebak oleh mereka bertiga.

"Y-ya terus kenapa? A-apa tidak wajar ka-kalau aku kesal dengan pertanyaan Bokuto-san?" Jawab (Name) memalingkan wajah kesamping.

"Tidak, tidak salah-

-Apa kau mau melihatnya?" Lanjutnya sambil menyeringai memandang wajah (Name) yang sudah sangat merah dan panas.

Gadis itu memandang Akaashi dengan tatapan menusuk sambil memposisikan kakinya yang siap untuk menendang wajah Akaashi kapan saja.

"BA-BAKAASHI!!"














Tbc~

Makin gj awowkwowk😂 Author bakal jarang update dulu 2 minggu karena bentar lagi mau lulus, jdi biasalah lagi so sibuk huwuwhw /hiksrot.
Hope y'all like it! See you!❤️

MINE? || Akaashi Keiji ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang