8. [Musim Panas dan Camp Pelatihan 3/5]

3K 454 20
                                    

"Aku tahu itu (Name). Sugawara-san itu.. Mantan kekasihmu bukan?"

"K-keiji.."

"Hm? Sudah jangan terlalu memikirkan itu, tak apa apa. Sebaiknya kau cepat ke ruang manager. Angin malam tidak baik untukmu" ucap Akaashi meraih kepala (Name) kemudian memeluknya dan mengelusnya.

"Ekhem.. seharusnya kalian sadar disini ada aku" Kuroo segera melangkahkan kakinya ke Gym sebelah setelah muak menjadi nyamuk.

(Name) pun ikut beranjak ke ruang Manager yang berlawanan arah dengan Gym yang akan ditempati oleh Kuroo dan kawanan burung hantu itu.

Gadis itu melewati lorong sebelum gedung kelas. Karena tidak ada penerangan kecuali sinar bulan malam hari ini, (Name) agak was was (baca: Takut) berjalan sendiri.

"(Name)" Deg! Ia kaget mendengar namanya terpanggil. Ia tak berani menengok ke arah suara itu berasal.

"Hey (Name) ada apa?" Suaranya sangat familiar ditelinganya. Gadis itu memberanikan diri untuk menoleh perlahan ke koridor samping. Ternyata Sugawara yang membuat ketakutannya sia sia.

"Hahhh astaga Suga! Kau mengejutkanku!"

"Ah?! Maaf aku tidak bermaksud mengejutkanmu" pemuda itu mengusap tenguknya yang tidak gatal.

"Kau mau ke ruang manager? Aku temani ya? Aku juga mau ke kelas" Lanjutnya. Kalau dipikir pikir, lebih baik ditemani Suga daripada bertemu hal hal yang tak diinginkan olehnya. Akhirnya (Name) mengangguk menyetujui.

"Bagaimana kabar Okaa-san?" Okaa-san yang dimaksud oleh Suga adalah ibunya (Name). Rumah Nenek dan rumah Suga sangat dekat, maka tak heran keluarga mereka saling mengenal satu sama lain.

"Okaa-san baik. Bagaimana kabar keluargamu?"

"Baik juga. Ayah sedang dapat tugas di Tokyo. Makannya tadi ia datang kesini" jelas Sugawara

"Aku sering bertemu dengan Nenekmu di Market. Kapan kau akan datang ke sana lagi?"

"Oh ya? Nenek aktif sekali. Em, entahlah musim panas tahun ini saja aku sedang di sini" jawab (Name) dengan sedikit kekehan.

"Souka.. Apa kau tidak merindukanku?"

"Tentu saja aku rin- tunggu, kau menanyakan aku rindu atau tidak pada nenek ku bukan?"

Sugawara tertawa kecil melihat kelakuan (Name) yang tidak berubah

"Aku..merindukanmu" ucap pria bersurai kelabu itu sambil menengok ke arah (Name) yang wajahnya diterpa cahaya rembulan.

(Name) dan Sugawara menghentikan langkahnya.

"Aku rindu menggenggam tanganmu di festival musim panas" lanjut Sugawara masih menatap manik indah gadis itu.

"Maaf Suga.. tapi aku-"

"Berpacaran dengan Akaashi dari Fukurodani itu kan? Aku tidak akan mengganggu hubungan kalian berdua. Aku akan menunggu waktu yang tepat untuk memilikimu kembali" pemuda itu memalingkan wajahnya menatap bulan diatas sana.

(Name) bingung dengan situasi seperti ini. Ia tak tahu harus bagaimana. Kalau boleh jujur, ia juga merindukan sosok Sugawara Koushi. Tapi bukan berarti ia menginginkan Sugawara menjadi miliknya lagi. Bagaimanapun juga, ia sudah memiliki Akaashi dan tidak mungkin mengkhianati kekasihnya.

"He? Maaf jadi canggung begini. Tidak perlu memikirkan yang aku katakan tadi (Name)! A-ayo kita jalan lagi" ucapnya. Mereka pun melanjutkan perjalanannya ke ruang masing masing.

Setelah sampai di ruang Manager, (Name) bergegas untuk membersihkan dirinya dan menyusul para manager yang sedang mempersiapkan makan malam

"(Name), kau memanggil orang orang yang sedang latihan tambahan saja ya? Soalnya makanannya sudah hampir siap" ucap Kiyoko yang di-iya-kan oleh orang yang dituju.

Baiklah pertama, Gym utama yang tadi mereka pakai untuk pertandingan.

"(Name)-san!!" Lagi lagi aura semangat itu terpancar dari Hinata

"Ah, ada Hinata, Kageyama, dan Yachi!"

"Osu!" -Kageyama

"(Name)-san!" -Yachi

"(Name)-san lihatlah aku dan Kageyama berlatih" bujuk Hinata. (Name) mengangguk karena pikirnya tak akan lama.

Sudah 10 toss yang Kageyama berikan, namun hanya setengahnya yang berhasil di pukul Hinata. Mereka berdua istirahat di tengah lapang karena kelelahan. (Name) menghampiri mereka berdua

"Otsukaresama" ucap (Name). Mereka berdua mengangguk sambil meneguk minuman dari botol masing masing. Hinata langsung pergi mengambil bola yang berserakan.

"Kageyama, apa kau tidak lelah sudah seharian bermain?" Tanya (Name)

"Hm? Tidak kalau itu tentang voli. Apa (Name)-san tidak kerepotan menjadi manager Nekoma?" Kageyama malah bertanya balik.

"Un.. tidak. Karena aku menyukai tugasku" Jawab (Name)

"Begitu juga denganku" timpal Kageyama.

"Tapi bagaimanapun juga, kau tidak boleh terlalu memaksakan dirimu. nanti kau sakit"

"O-osu!" Kageyama memalingkan wajahnya menyembunyikan wajahnya yang memerah karena kalimat sederhana.

"Oh ya! Cepat ke kantin. Kalau tidak kalian akan kehabisan makan malam" ucap (Name) sambil melangkahkan kakinya keluar Gym.

"(Name)-san" panggil Kageyama, yang dipanggil menoleh.

"A-arigatou" dengan wajah kaget yang aneh membuat (Name) terkekeh melihatnya.

---

"Bokuto-san!" (Name) sangat mengenali suara itu. Ia berdiri di depan pintu Gym sebelah melihat 3 orang sedang berlatih. Ia tak habis pikir stamina orang orang yang ada di sini.

"HEY! HEY! HEY!!"

"Argh!! Akan kubalas kau- eh (Name) ada apa?" Kuroo yang hendak berteriak menyadari kehadiran (Name) di pintu Gym. 2 orang lainnya ikut menolehkan kepalanya ke arah pandangan Kuroo.

"Kalian tidak akan makan malam?"

"Makan?! Apa menu hari ini (Name)-chan?!!" Ya kalian tau lah siapa itu ( '◡‿ゝ◡')

"Karee dan Katsu" jawab gadis itu yang sedang membuka ikatan rambutnya. Di dalam sana, si setter terpukau melihatnya.

2 orang berambut aneh itu bersorak gembira dan beranjak keluar gym diikuti satu satunya pemuda normal diantara mereka :v

Mereka berempat pun pergi ke kantin, sesekali Kuroo dan Bokuto menggoda (Name) dan Akaashi yang jalan beriringan.

---

(Name) menyenderkan kepalanya di meja makan kantin setelah membersihkan kantin yang sebelumnya berantakan karena dijadikan tempat makan.

"(Name)-san? Apa kau serius mau tidur disini?" Tiba tiba Kageyama datang menghampiri (Name) dan duduk di depannya. Gadis itu kaget melihat Kageyama yang baru mengambil jatah makan malamnya.

"Tentu saja tidak!" Jawab (Name) yang masih bertahan dengan posisinya.

"Kau pasti lelah. Otsukaresama" Ucap Kageyama sambil mengambil sumpit.

"Harusnya kau mengucapkan 'itadakimasu' karena kau mau makan"

"Aku mengucapkannya padamu (Name)-san. Kau tadi mengucapkannya padaku saat aku istirahat bukan?"

"Un, benar juga" Kaki (Name) masih terasa pegal untuk beranjak jadi ia mengistirahatkan kakinya untuk beberapa menit kedepan.

Tidak ada yang menyadari kehadiran Akaashi di pintu kantin. Ia tadinya mau menghampiri (Name) dan memberikannya sekaleng minuman lemon. Tapi ternyata (Name) sedang duduk bersama Kageyama.

Akaashi diam di pintu kantin semenjak Kageyama datang dan duduk di depan (Name). Ia bingung harus menghampirinya atau bagaimana. Akhirnya dia memutuskan untuk kembali ke kelas yang dipakai Fukurodani.

Yang jelas, dia sudah 2 kali dibuat cemburu karena orang yang mendekati kekasihnya. Entahlah besok pikirannya akan terganggu atau tidak.












Tbc~

MINE? || Akaashi Keiji ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang