Hari ini sampai beberapa hari kedepan akan dilaksanakan pertandingan voli tingkat nasional, sebagai kelanjutan dari final yang waktu itu telah mereka lalui.
"Yatta! Akhirnya kita sampai disini!"
Setelah 10 menit terjebak kemacetan selama perjalanan menuju gedung olahraga tempat diadakannya pertandingan yang akan diikuti oleh Nekoma, akhirnya mereka sampai.
Tim berlogo kucing itu mendekati pintu masuk yang didalamnya sudah terlihat banyak orang dari berbagai perfektur yang menunggu upacara pembukaan
"Ayo mas-"
Bugh!
"Aw.. ittai" gadis itu mendongakkan kepalanya, ternyata ia menabrak seorang laki laki berambut panjang diikat dan memiliki janggut tipis di dagunya.
"Ah! Sumimasen! Maaf aku tak melihatmu" ucap laki laki berjersey Karasuno itu.
'bagaimana ia bisa melihatku kalau badannya sebesar ini?' batin (Name).
"(Name) kau tidak apa apa? Eh, woh! Ace Karasuno!" Ucap Yaku yang mulai mendekat ke arah mereka.
(Name) meninggalkan 'anak anaknya' yang mulai berkerumun mengobrol dengan tim Karasuno. Baru saja 10 langkah menjauh dari mereka, ia sudah tertabrak lagi oleh seseorang berambut pirang aneh. Alhasil ia jatuh terduduk dan meringis kesakitan.
Memangnya orang orang disini tidak ada yang bisa melihat orang kecil?
"Ano.. maafkan aku tak sengaja menabrakmu" ucap si kuning.
"Kau selalu membuat gara gara" ucap si abu di sebelahnya.
Dari ucapan mereka, terdengar dialek kansai yang kental. Bisa dipastikan bahwa mereka berasal dari daerah selatan.
"Aku tidak apa apa" jawab (Name) sambil berusaha berdiri.
"Oh ternyata kau perempuan. Ayo ku bantu" pria bersurai pirang itu menjulurkan tangannya berniat membantu si gadis berdiri.
"Aku bisa sendiri kok. Terimakasih" akhirnya (Name) berhasil berdiri.
"Perkenalkan, aku Atsumu. Miyaa Atsumu. Dan ini kembaranku, Miyaa Osamu" ucap si Kuning so' asik.
(Name) menangguk dan masih diam ditempatnya menatap mereka datar bergantian.
'kenapa harus persis seperti Kita-san?!!' batin si kembar Miyaa.
"Etto.. kau, manager?" Ucap si kuning lagi.
(Name) mengangguk menanggapi pertanyaan Atsumu. Si kembar kaget karena baru kali ini ada perempuan yang tidak terkesan melihat mereka berdua apalagi Atsumu.
"Aku permisi ya" ucap (Name) yang berlalu mencari Nekomata sensei dan Naoi-san.
Ditempat tadi..
"Ia tidak tertarik denganmu Tsumu"
"Samu urusai!"
"Jadi yang tadi itu manager Nekoma?"
Atsumu mengangguk sambil bergumam
"Dia cantik kan, Samu?""Kau benar Tsumu. Tapi tetap saja ia tidak tertarik padamu"
Atsumu melayangkan tatapan tajam pada Osamu kemudian terjadilah adu mulut antara si kembar Miya.
-----
Upacara pembukaan sudah selesai, semua tim diberikan waktu 30 menit untuk siap siap. Akaashi datang menghampiri (Name) yang sedang menata tas teman temannya.
"Oh, Keiji"
"Kau sudah sarapan?"
"Sudah. Keiji sudah?"
Akaashi mengangguk menjawab pertanyaan (Name). Gadis itu lanjut menata tas agar tidak berserakan lalu mengambil beberapa kertas data yang diminta Nekomata Sensei.
"Ne, apa kau mengacuhkanku?" Akaashi menarik lengan (Name). Ia cemberut merasa dianggurkan oleh gadisnya.
"Keiji.. maafkan aku" (Name) memeluk Keiji yang terlihat pura pura merajuk.
"Aku tidak suka kalau kau mengacuhkanku"
"Iyaa maafkan aku yaa"
"Ingat, jangan berpaling dariku" ternyata ini yang sedari tadi Akaashi takutkan. Mungkin karena Karasuno juga ada di sini, ia takut kalau Sugawara atau Kageyama merebut (Name) darinya.
"Kau juga, sudah cukup aku diteror oleh fans mu di Fukurodani." Ucap (Name) lalu pergi mencari teman temannya.
Akaashi yang tidak mau ditinggalkan, berlari mensejajarkan langkahnya dengan Manager Nekoma itu.
"Kau sudah bertemu dengan fans mu yang lain?" Tanya (Name) tiba tiba.
Akaashi mendelik menatap gadis itu seakan bertanya "apa maksudnya?"
"Akan banyak wanita yang melirikmu, mungkin mereka tidak meneriakkan namamu saat di lapangan. Tapi matanya terus memperhatikan-"
"Kau kenapa?"
(Name) mendengus pelan. Sedari tadi telinganya risih mendengar para wanita yang ada di sepanjang jalan yang mereka lewati membisikkan sesuatu dengan nama Akaashi atau 'nomor 5 dari fukurodani'
"Mereka membicarakanmu" ucapnya singkat.
Akaashi menoleh ke belakang, dan memang ada beberapa wanita yang bisik bisik sambil tersenyum padanya. Tanpa ragu, Akaashi menggenggam tangan mungil (Name). Tentu saja gadis bersurai hitam itu terkejut.
"Keiji? Apa yang kau lakukan?"
"Agar mereka tau kalau aku milikmu" Akaashi mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum menatap (Name).
Author be like: "gimana jantung aman?"
"Dimana kalian bertanding?"
"Di lapangan cabang"
"Kalau sempat, nanti aku datang"
"Aku menunggumu"
"Ya sudah tidak jadi"
"Eh??? Harus! Kau harus datang"
"Kenapa?"
"Kau tau kan? Kau itu penyemangatku"
"Keiji, tidak lucu lho kalau aku mimisan sekarang"
Tbc~
Omg, ku kehabisan ide T^T maafkan kali ini agak lebih memaksakan alur huhuhu :( see u in the next chapter❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE? || Akaashi Keiji ✔
FanficKisah kasih antara (Name), si manager klub voli Nekoma, dan Akaashi Keiji si setter andalan klub voli Fukurodani. Kok bisa? Ya bisalah, mereka buktinya. Akankah berjalan lancar? Siapa yang tahu, iyakan? 70% kemungkinan Ooc ❗ Update tidak menentu, se...