"Tsumu ayo bantu aku menemukan orang itu"
Sang pria selain bingung tiba tiba istrinya menuntut mengajaknya pergi, ia juga merasa terganggu dengan alasan istrinya itu menemui pria lain.
"(Name), tunggu tenanglah.. dengarkan aku dulu. Kau mau menemui siapa?"
"Tsumu.. Aku harus bertemu dengan orang yang pernah aku temui di lift hotel di Hyogo dan di Konbini waktu itu"
"Kenapa kau ingin sekali menemuinya?"
"Dia.. Dia yang membantuku untuk kembali ke dunia ini"
Atsumu paham sekarang, pria yang dimaksud yang sudah membantu (Name) mempertahankan hidupnya. Tapi sebagai kepala keluarga, ia juga harus mempertimbangkan keselamatan istrinya yang sedang menyusui sang buah hati.
"(Name).. Aku bantukan cari informasinya ya? Kau harus tetap disini menjaga Ta-chan"
"Tapi Tsumu.."
"Baiklah, ikut denganku tapi pelan pelan ya"
4 tahun sejak istrinya sadar dari koma panjangnya, baru kali ini (Name) bersikukuh ingin mencari sesosok pria bermarga Akaashi itu lagi.
Mengumpulkan informasi sedikit demi sedikit hingga akhirnya disinilah mereka berdua sekarang. Sebuah rumah dengan papan nama bertuliskan Akaashi.
Pintu berwarna cokelat muda ia ketuk berharap harap cemas menunggu sang tuan rumah menampakkan dirinya.
2 ketukan.. 3 ketukan..
Pintu didepan mereka tak kunjung bergerak. Semua jendela tertutup sempurna oleh gorden dari dalam. Kemana penghuni rumah ini?
"Permisi tuan, apakah kalian mencari pemilik rumah ini?" Tanya seorang ibu rumah tangga yang sedang membawa sekantung belanjaan.
"Uhh.. Ya, kalau boleh tahu kemana pemilik rumah ini?" Tanya Atsumu.
"Etto.. Lebih baik kita mengobrol di dalam rumah saya saja bagaimana? Selain tidak enak mengobrol disini, anak anda juga terlihat tidak nyaman berlama lama di luar"
(Name) dan Atsumu menyetujuinya kemudian mereka di arahkan ke rumah ibu paruh baya yang tadi bertanya pada mereka.
"Silahkan diminum teh nya"
"Terimakasih"
"Jaa, kalau boleh tahu kalian ini siapanya keluarga Akaashi ya?"
"Saya dan istri saya adalah teman Akaashi Keiji semasa SMA"
"Hmm begitu, baiklah akan saya ceritakan tentang keluarga mereka"
"Suatu hari 1 tahun setelah kelulusan, putra semata wayang mereka menghilang. Berbulan bulan anak mereka tidak memberi kabar bahkan nomor teleponnya tidak bisa dihubungi. Mereka sudah mencari anak mereka kemana mana selama 2 tahun. Mereka mengalami depresi karena kehilangan anak mereka satu satunya" Lanjutnya dengan suara yang makin terdengar hambar.
Mata (Name) berkaca kaca mendengar cerita dari seorang wanita didepannya. Atsumu sibuk mengelus pundak sang istri bermaksud untuk menenangkan.
"A-apa tidak ada sedikitpun informasi tentang anak mereka?" Tanya (Name) dengan suara yang tercekat.
Sang wanita menggeleng lemah.
"Saat terakhir kali mencoba mencari anaknya, sayang sekali sebuah kecelakaan mengerikan merenggut nyawa mereka"Badan (Name) seperti diambil jiwanya. Orang tua Akaashi adalah satu satunya yang bisa dimintai informasi. Sekarang kemana ia harus bertanya tentang keadaan Akaashi? Ia harus berterimakasih padanya.
Sebelum mereka pamit, wanita tadi memberikan sebuah buku catatan yang katanya milik Akaashi yang ia temukan saat sedang membersihkan rumah keluarga pria itu.
"Tsumu.."
"Tenang sayang, jangan terlalu dipikirkan. Aku akan berusaha membantumu" Si sulung Miya mengelus lembut surai milik istrinya yang sudah menjadi candunya.
"Ah benar! Tsumu bisa temani aku ke Hyogo??"
"Hyogo?!"
"Ke hotel yang waktu itu, masih ingat tidak? Yang kau menjemputku disana"
"Oh ya, hotel itu. Kau mau apa?"
"Melihat rekaman cctv. Ku mohon ya?"
"Iya kita kesana"
-----
Nihil. Hasilnya nihil.
Cctv didepan lift yang waktu itu (Name) pakai untuk menuruni lantai tidak merekam seorang pria yang keluar dengan (Name) dari lift saat itu.Rekaman itu hanya menampilkan (Name) yang diam setelah keluar dari pintu lift, beberapa detik kemudian berjalan menemui Atsumu di mobilnya.
(Name) mengecek beberapa titik cctv yang bisa saja merekam sesosok pria yang ia cari cari, hasilnya tetap sama.
Tunggu, apa mungkin sebenarnya hanya khayalan wanita itu saja? Tapi rasanya benar benar nyata. Suaranya, wangi parfum, derap langkahnya.
"Tsumu.. Terakhir saja, aku ingin bertanya pada Yamatashi-san" Ucap (Name) sambil menghela nafas lemah seraya menyenderkan badannya pada kursi penumpang mobil.
"Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri (Name) kau harus ingat istirahat juga. Kasihan Ta-chan juga"
"Tsumu.. Kumohon sekali saja"
"Besok ya"
"Oh, Miya-san selamat datang. Anda membawa Ta-chan juga ya? Ada yang bisa saya bantu?"
"Yamatashi-san, aku hanya ingin bertanya sesuatu"
"Bertanya tentang apa?"
"Apa anda ingat saat aku berbelanja disini waktu aku masih mengandung Ta-chan yang aku membeli bahan belanja bulanan?" Jangan khawatir, ingatan Yamatashi-san sangat kuat walaupun dengan hal hal sepele seperti ini.
"Hmm.. Ohh, yang kau bertanya tentang stok Tuna?" Nah betul kan? Ingatannya tajam sekali.
"Ya, yang itu!"
"Ada apa?"
"Etto.. Saat aku mengantri mau membayar, bukankah ada seorang pria didepanku yang membeli sebotol teh hijau dan satu Onigiri?"
"Hm? Apa yang kau bicarakan? Saat itu toko ku sedang sepi dan kau berbelanja sendirian. Sewaktu kau mau membayar, kau malah melamun didekat kasir"
Tunggu..
Tbc~
Judulnya pas banget ya buat husbu kalian?
Awkwkwk
Endingnya bakal aku up malam ini ya!
Bolehh tekan bintang di pojok kiri bawah dong sama komen wkwk:vSee you in the next chapter❤
Nitip nih kalo ada yang mau mampir baca ff Miya Kuning (✿ ♥‿♥)
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE? || Akaashi Keiji ✔
FanficKisah kasih antara (Name), si manager klub voli Nekoma, dan Akaashi Keiji si setter andalan klub voli Fukurodani. Kok bisa? Ya bisalah, mereka buktinya. Akankah berjalan lancar? Siapa yang tahu, iyakan? 70% kemungkinan Ooc ❗ Update tidak menentu, se...