Setelah itu ia memejamkan matanya. Membiarkan raganya beristirahat dan membiarkan pikirannya semakin tenggelam akan rasa bersalah dan rasa sakit hati.
Kepalanya pening ketika sepasang netranya menerima cahaya yang tak bisa meredup. Semakin terang hingga akhirnya mulai menghangat sehingga kedua matanya bisa terbuka lebar.
Tempat tak terbatas berwarna putih dimana ia menapakkan kakinya. Sempat ia berfikir kalau ia terkena Ryoiki Tenkai milik Gojo Satoru di Anime sebelah. Lantai yang lembut, atau mungkin seharusnya tidak disebut lantai. Suasana yang terasa persis seperti rumah yang nyaman.
"Eh.. Permisi?" Seorang pria berpakaian serba hitam menginterupsi kebingungannya.
Sang gadis menoleh mendapati Akaashi-nya ada disini. Ia senang tapi tunggu, tempat apa ini? Berkali kali ia ingin bertanya "hey, ini dimana?" Tapi pita suaranya tak kunjung bekerja.
"(Name).. Ada yang ingin aku sampaikan"
Gadis itu tidak bisa mengeluarkan suara apapun selain meresponnya dengan bahasa tubuh. Ada apa ini? Apa di dunia ini ia jadi orang bisu?
"Aku, Tidak. Kau.. Kau harus melanjutkan kehidupanmu. Aku memang salah sudah membuatmu menangis dan bersedih. Kau tahu? Mencintaimu adalah hal yang paling indah bagiku"
Mata Akaashi berkaca kaca sambil jemarinya mengelus pipi (Name).
"Aku gagal.. Tapi tugasku sudah selesai. Aku memang seorang pecundang yang tidak bisa mempertahankanmu. Maafkan aku (Name).." Akaashi meraih tubuh mungil (Name) kedalam dekapannya. Pria itu menangis, suaranya terdengar menyakitkan.
(Name) terdiam. Serasa semua perasaannya dicabut hingga ia tidak bisa merasakan senang ataupun sedih. Tubuhnya kaku seketika dalam dekapan Akaashi.
Pelukan yang hangat, sangat ia rindukan. Suara yang sangat ia rindukan. Tentunya orang yang sangat ia rindukan. Tubuhnya tidak bisa membalas pelukan Akaashi. Ingin sekali ia membalas pelukan tapi seluruh rangka tak bisa bergerak.
"Dengarkan aku, kau harus kembali pada mereka sekarang. Aku senang, sangat senang pernah memilikimu dan mencintaimu" Akaashi menghapus jejak air matanya sendiri kemudian mengelus pipi (Name). Pria itu berdiri meraih tangan sang gadis menuntunnya berdiri.
"Aku antar ya?" Ia dibawa menyusuri jalan yang entah dimana batasnya. Genggaman hangat itu, yang selalu ingin ia rasakan dikala musim dingin mulai datang. Benarkah harus selesai disini?
"Nah, (Name) kau masuk saja ke sini" Tibalah mereka di depan pintu berwarna putih yang berbeda sebagai penanda.
(Name) menatap Akaashi heran seolah bertanya "ini pintu apa?" Akaashi tersenyum mengelus surai gelap milik gadis didepannya.
"Ini pintu menuju kehidupanmu" Pria itu menekan daun pintu kebawah lalu nampaklah ruangan serba hitam gelap yang sama sama tak terbatasnya dengan ruangan yang sekarang mereka singgahi.
"Masuklah (Name). Ingat, kau harus berbahagia disana. Kau harus melupakan aku secepat mungkin. Maafkan aku ya? Nah, cepatlah masuk mereka pasti sudah lama menunggumu"
'"mereka" siapa yang dia maksud? bukankah dunianya memang disini? tunggu, kenapa ia tidak ikut masuk? didalam sangat gelap, aku sendirian?' Batinnya berseteru kebingungan. Dengan ragu, ia melangkahkan kakinya kedalam ruangan gelap gulita itu.
Perlahan pintu ditutup dan tidak ada lagi cahaya yang masuk. (Name) bingung apakah matanya masih terbuka atau tidak karena ia tidak bisa melihat apapun di ruangan ini.
-----
"Pagi sayang. Kau harus lihat hari ini langit sedang cerah sekali" Seorang Pria berbaju hitam memasuki sebuah ruang rawat yang didalamnya ada seorang wanita terbaring di ranjang.
"Aku membawakan bunga kesukaanmu hari ini.. Huh, air di vas nya juga harus diganti" Pria itu melangkahkan kakinya ke wastafel untuk membuang cairan yang ada di vas bunga yang tadi lalu mengisinya dengan bunga yang baru.
"Oh ya, Osamu hari ini membuat onigiri varian baru. Tadinya ia ingin kau ikut mencobanya" Sambung sang pria sambil mengatur posisi duduk yang nyaman di sebelah ranjang.
"(Name).. Kau harus segera sadar ya, aku merindukanmu" Atsumu mengelus jemari kecil kekasihnya yang masih tertancap selang infus.
Ting!
Sebuah notifikasi masuk ke telepon genggam Atsumu yang langsung ia buka tanpa melepaskan genggaman tangannya. Kegiatan klub volinya lumayan padat minggu ini tapi ia luangkan waktu demi melihat perkembangan sang pujaan hati.Saat sedang sibuk mengutak-atik handphone nya, tiba tiba jemari yang ada digenggaman nya membuat sedikit pergerakan spontan Atsumu mendongakkan kepalanya menunggu gerakan selanjutnya.
Semakin lama jari sang gadis terus membuat pergerakan. Atsumu senang bukan main, ia terus menunggu hingga akhirnya mata indah yang ia kagumi kini mulai terbuka perlahan.
Dengan cepat ia menekan tombol disamping tempat tidur memanggil dokter yang bertugas. Kemudian datanglah seorang dokter dengan 2 perawat segera menangani (Name). Atsumu yang sudah lama menantikan ini langsung menelepon kedua orang tua (Name) untuk datang kemari.
Seusai diperiksa dan ditangani, kini (Name) sudah sadar seutuhnya walaupun matanya masih belum secerah biasanya, kini tempat tidurnya sudah bisa agak ditegakkan hampir duduk.
Kedua orang tuanya sudah dari awal melepas rindu hingga ibu (Name) menangis bahagia. Kini giliran Atsumu yang matanya sudah bengkak karena menangis.
"(Name).. Akhirnya kau sadar"
"Atsumu.. Aku merindukanmu. Aku sudah ada disini, jangan khawatir lagi ya" Tubuh kecilnya habis tenggelam dipeluk atletisnya badan seorang Miya Atsumu.
Mata (Name) menelusuri kamar rawatnya mencari sosok yang ia rindukan juga, anehnya ia tidak bisa mengingat siapa namanya. Tapi, ada perasaan yang terkubur dalam. Perasaan apa itu dan pada siapa?
Bukankah dirinya sudah memiliki hati sang Setter MSBY?
kalau bukan untuk kekasihnya, lalu perasaan untuk siapa lagi?"Kau mencari siapa?"
"Em.. Entahlah, rasanya aku ingin bertemu dengan seseorang"
"Dengan siapa? Agar bisa aku panggil dirinya ke sini"
"Entahlah, aku tidak ingat"
Tbc~
HAHAHAHAHAHHA enak juga mainin hati org😂😂 maaf ya gais plot yg aku bikin terlalu kejam membuat hati kalian jedar jeder
2chap lagi beress!
Vote komen jangan lupa yaa see u❤
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE? || Akaashi Keiji ✔
FanfictionKisah kasih antara (Name), si manager klub voli Nekoma, dan Akaashi Keiji si setter andalan klub voli Fukurodani. Kok bisa? Ya bisalah, mereka buktinya. Akankah berjalan lancar? Siapa yang tahu, iyakan? 70% kemungkinan Ooc ❗ Update tidak menentu, se...