Long Drive
By writerbbangOnly met on the weekend
Said I'm not catching feelings
Oh, I guess I lied
Diving off of the deep end
I can't think of a reason
We should take our time
(Overdrive - Conan Gray)
***
Akhir pekan kembali datang. Biasanya Chan tidak sesemangat ini menunggu akhir pekan. Sering kali ia mengeluh karena itu artinya hari libur adalah hari sibuk untuknya. Langit menjingga di atas sana. Jalanan ibukota mulai penuh sesak oleh kerangka besi bermesin yang memenuhi jalan menanti lampu berganti warna. Udara tak pernah segar karena polusi yang terus memenuhi ruang di bumi. Mesin mobil ia matikan. Jari tangannya mengetuk stir mobil beberapa kali. Ia terlihat sedang menunggu seseorang. Atau tepatnya mengharapkan seseorang. Apa kalian percaya jika cinta pertama adalah cinta yang paling berkesan? Chan ingin mempercayainya juga sayangnya ia tidak memiliki kesan untuk mengatakan cinta pertama itu sangat berkesan. Cinta pertamanya adalah cinta tak berbalas karena alih-alih mengungkapkan, Chan lebih memilih untuk memendamnya. Mereka tak sempat saling mengenal satu sama lain. Hanya rasa yang Chan biarkan mengendap di relung hati tanpa mau ia utarakan. Sebab, ia tau diri.
Ting!
Ponselnya berbunyi. Ada pesanan masuk. Chan bergegas menyiapkan diri. Senyumnya melebar karena pesan inilah yang ia nanti sejak tadi.
Tuk tuk tuk.
Tak lama kaca mobilnya diketuk seseorang. Pintu ia buka. Seorang gadis masuk dengan senyum ramah seperti biasa. Melihat raut wajah gadis itu yang tidak secanggung awal si gadis cantik memesan jasa ojeknya entah kenapa membuat Chan senang,
Hening seketika datang ketika mobil perlahan mulai melaju melewati aspal jalanan ibukota. Chan memutar radio guna mencairkan keheningan. Karena akhir pekan maka jalanan tak selancar biasanya membuat perjalanan yang seharusnya hanya memakan waktu setengah jam kini bisa membutuhkan lebih banyak waktu untuk sampai ke tempat tujuan.
"Kamu kenal aku?"
"Hah?" Chan membalas dengan wajah bingung. Jantungnya terasa berdegup cepat. Ingin rasanya ia menjawab 'iya, iya kita dulu satu sekolah, aku dulu sering nungguin kamu pulang ekskul' sayangnya Chan tak seberani itu. Kalimat itu tertelan kemudian menghilang tanpa sempat ia ucapkan.
"Nggak kenal ya? Maaf."
Suasana terasa canggung bagi Chan. Macet masih jadi kendala bagi Chan mengatasi canggung. Jika saja jalanan lancar, sudah tentu Chan tidak perlu merasa secanggung ini. Perjalanan mereka jadi terasa sangat lama.
"Eum gini-"
"Tapi aku ngerasa familiar sama kamu." Gadis itu memotong ucapannya.
Chan kembali mengatupkan mulut. Menganggumi seseorang dalam diam ternyata sesusah ini. Chan harus bisa menahan diri. Lagu Conan gray mengalun mengiringi perjalanan panjang keduanya. Jika saja Bambam melihatnya yang seperti orang bodoh pasti mereka akan meledeknya habis-habisan.
"Alah cemen lo Chan. Masa bilang suka aja nggak bisa."
Bukan. Bukan seperti itu. Chan hanya merasa mereka itu orang asing. Dan Chan tidak bisa tiba-tiba mengatakan jika ia menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Page by Page (BangRosé)
Short StoryPage by page merupakan kumpulan cerpen dengan cast aussie line (Bangchan & Rosé) dengan berbagai genre. Bisa jadi suatu saat ada cerita dengan cast berbeda. Tergantung mood penulis aja. Lembar demi lembar, ada kisah kita dengan tinta penuh warna ya...