Page 0.5 - CALL (Part 1)

292 39 1
                                    

CALLBy writerbbang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CALL
By writerbbang

Part 1

"Tell me how you feel. I will listen to you."

-Christopher Bang Chan-

***

"Aku seolah menemukan harapan baru setelah melakukan panggilan itu."

***

Tut ... Tut ... Tut ...

"Halo? Ada yang bisa saya bantu?"

"Aku ingin mati. Bisakah kamu membantuku?"

Mari kita mulai kisah yang berawal dari sebuah panggilan telepon.

-CALL-

Awal musim semi tidak ada yang spesial. Semua orang masih berjibaku dengan tuntutan hidup masing-masing. Setelah musim dingin yang terasa panjang dan membekukan. Kawanan burung mulai kembali berkicau menyapa pagi selaras dengan mentari yang hangat meraba kulit. Bagi sebagian orang musim semi mungkin terasa begitu spesial sayangnya tidak begitu bagi seorang Park Chaeyoung. Semua musim yang terus ia ulang selama dua puluh dua tahun hidupnya tidak pernah terasa begitu spesial. Tidak ada musim yang berharga bagi gadis yang sempat mencicipi daratan tanah australia semasa kecil. Semua musim terasa sama. Makin bertambah usia makin Chaeyoung merasa tak ada yang berarti dalam hidupnya.

Deretan gerbong besi mulai berhenti. Chaeyoung menunggu dengan sabar hingga pintu kereta terbuka. Satu per satu manusia menaiki ular raksasa tersebut tak terkecuali Chaeyoung. Gadis itu berjalan hati-hati masuk lebih dalam dengan bantuan kedua kruk di tangan kanan dan kirinya. Dan sangat disayang ketika semua kursi di dalam gerbong itu telah terisi. Dengan kondisi kaki yang seperti itu, ia tidak mungkin berjalan ke gerbong lain demi mendapat kursi.

"Kamu bisa duduk di sini." Seorang pemuda menawarkan kursinya. Dengan jaket denim dan dalaman kaus berwarna hitam serta earphone yang menggantung di leher. Ia terlihat seperti seorang mahasiswa. Sepertinya. Begitulah kesan pertama Chaeyoung pada pemuda itu.

"Anda bisa menggunakan kursi itu, Nek," ucap Chaeyoung pada wanita tua yang sedikit terbungkuk-bungkuk karena sakit nyeri di pinggang bawaan usia.

"Silakan, Nek."

Lelaki itu jelas terkejut ketika tawarannya justru diberikan untuk orang lain. Sementara itu, sang nenek terlihat ragu melihat kondisi Chaeyoung yang jelas lebih memerlukan kursi itu.

Page by Page (BangRosé)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang