Ratu itu cantik, body goal, rambutnya hitam gelambung dan warna kulitnya putih bersih.
Sifatnya yang banyak bicara, ucapan yang frontal, humble, ceria, dan mudah tertawa itu ternyata tak membuat gadis-gadis lain mau bersahabat dengannya. Cukup atas...
Sebelumnya, buar reader story 'My Pain' jangan marah ya 🙂. Ceritanya bakal selesai kok. Nikmati cerita ini dulu ❤.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Prolog
Nama Gue, Ratu. Kata mama, Ratu itu penguasa. Maka mulai hari itu gue berambisi buat nguasain semuanya, termasuk perasaan orang lain.
Gue suka hujan, gue juga suka panas. Bintang, bulan, petir, matahari. Materi dunia? Semua gue suka. Lalu apa yang gue gak suka? Jawabannya cuma satu.
Diri gue sendiri.
Iya, manusia yang bersembunyi di atas kepalsuan.
Mama orang yang paling gue sayang, tapi sekaligus yang gue benci. Gue benci orang lemah, dan itu ada di diri mama. Atas nama Cinta, mama mengorbankan dirinya sendiri? Cih.
Lalu papa, istrinya dan anaknya, mereka faktor utama kebencian gue. Paham?
Papa itu brengsek, kaya-- 'hidup sama mama bertahun-tahun tuh gak ada artinya'. Dan yang paling gue benci adalah, selama bertahun-tahun itu papa hanya berpura-pura.
Pura-pura cinta mama, sayang gue, ngelindungi lah, ini itu--. Bullshit!
Istri papa? Maksudnya tuh orang ketiga? Orang kedua yang gue benci setelah papa. Definisi orang ketiga menurut gue, kurang belaian. Haha.
Terus anak papa sama istrinya? Gue benci sebenci bencinya. Dosa gue benci orang gak bersalah? Bodo amat. Udah anak haram, mamanya gak bener, papanya papa orang lagi. Iuhh. Kasian? Ya tanggung sama emak bapaknya lah bego.
Kisah cinta gue?
Bukan hal penting-- sebelum gue kenal anak Geng T'Draw. Hidup gue berubah, bener-bener berubah karena mereka. Geng beranggota inti 19 orang, dan anggota umum sekitar 500 san orang? Gila, tentu. Tapi gue suka.
Karena mereka gue ngerti, ngerti arti cinta sesungguhnya. Ya, pengorbanan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
