Penghibur
Anak-anak T'Draw melongo, mendapati Ratu yang juga melipat bibir di depan pintu.
"Gu--gue kira kosong--"
"Yooo!" Sorakan demi sorakan Ratu dengar, apalagi ditambah tingkah Joa dan Devan yang bobrok menyambutnya.
"Sini-sini, kangen banget gue sama tikus kayak lo!"
"Dih!" Ratu jadi memijit pelipisnya, maksud kedatangannya pagi ini ke basecame bukan untuk melepas rindu. Hanya untuk menenangkan diri. Siapa yang tahu kalo basecame pagi buta itu sudah penuh saja.
"Kebetulan banget kita lagi ngumpul, semalem pada nginep di sini." Ratu menatap lesu Joa.
"Pantesss," baru saja menghela nafas, Ratu merengek karena Kevin menumpahkan minuman di atas meja.
"Iih! Jadi berantakan ege!" Kevin menyengir lebar, segera merapikan kekacauan itu.
"Esya mana?" Kan, menyadari Rafael yang tak ada Ratu memejamkan matanya.
"Lagi ngebucin kan??" Devan mengangguk santai.
"Katanya mau beli makanan juga,"
"Teo?" Ratu mendelik, melihat alis yang naik turun itu membuat malas.
"Joo, elah!"
"Ya mana saya tau, saya kan--"
"Bagong!" Ratu ikut terkekeh, muka Joa emang enak dikatain.
"Bukan bagong ih!"
"Apa?"
"Monkey!" Ratu semakin terbahak, Joa mengumpat sambil menggigit bantal sofa kesal karena seruan Devan.
"Bacot!" Ratu mengusap perutnya.
"Kalian udah ada univ kan?"
"Gue UI--"
"Sumpah?! Gue kira boong lo!" Andra mengedikkan bahunya.
"Percaya sih kalo Andra, lo?" Kevin menoleh.
"Ugm, anak lain kebanyakan masuk sana juga. Lima orang yang ke luar negeri" alis Ratu tertaut.
"Siapa?"
"Gue, Genan, Rafael--"
"Fael?" Beo Ratu diangguki kepala Kavin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu
Ficção AdolescenteRatu itu cantik, body goal, rambutnya hitam gelambung dan warna kulitnya putih bersih. Sifatnya yang banyak bicara, ucapan yang frontal, humble, ceria, dan mudah tertawa itu ternyata tak membuat gadis-gadis lain mau bersahabat dengannya. Cukup atas...