Bagian 29.

6 0 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ratu

Tubuh Zessy meluruh, seiring dengan pintu operasi yang terbuka lebar. Menampakkan dua dokter dan lima perawat di belakangnya.

"Maaf, kami tak bisa menyelamatkan salah satunya--"

Bugh

"APA MAKSUDNYA?!" Nafas Mark terengah-engah. Lalu menarik kerah dokter yang pernah menemuinya kala itu.

"Pak--"

"Apa maksudnya?! Kalian penipu!" Dokter itu tampak menggeleng.

"Kasih saya untuk menjelaskan--"

"Setelah putri saya sadar! Anda boleh menjelas--"

"Pak, kami tau ini berita buruk. Pasien atas nama Ratu gagal dalam menjalani operasi keduanya--"

"GAK!--"

"Ma!" Zifar menopang tubuh wanita lemah itu, lalu tangis Zrael pecah. Membuat situasi semakin tak terkendali.

"Jelasin!" Tekan Rafael sangar, membuat dokter itu bernafas dalam sambil mengangguk.

"Operasi ke dua ini sangat beresiko--"

"Apa maksudnyaaa??" Mata Mark mulai mengeluarkan air bening, suaranya tersendat.

"Ya, maaf. Tapi pasien sudah mengetahuinya lebih awal. Dia mengetahui kondisi tubuhnya sendiri, sejak kecelakaan yang dialaminya organ dalam kepalanya sudah rusak pak--"

"Tapi dia baik-baik aja!" Dokter itu terdiam. Apakah harus ia katakan apa yang sebenarnya terjadi?

"Putri anda kuat, dia meminta saya untuk tidak memberi tau kalian tentang kondisinya--"

"Dok! Dokter gila?! Dengan ini dokter sudah bertindak jahat! Ini salah!" Esya maju beberapa langkah, menodong wajah dokter itu dengan jari telunjuknya. Membuat dokter itu mengangguk memahaminya.

"Saya memang menolak keras permintaan tak wajar dari putri bapak, tapi-- memang kondisinya tak bisa dipulihkan begitu saja--"

"Dok!"

"Bukan organ kepalanya saja yang telah terganggu pak, tapi-- jantung dan ginjalnya juga.." Zessy menatap tak percaya wajah dokter dihadapannya. Lalu melangkah, melayangkan tamparan yang cukup keras.

"Tunggu buat saya bikin rumah sakit ini bangkrut!" Lalu tangis Zessy terdengar lagi.

"Bilang kalo ini cuma permainan kalian! Zifar!" Zifar menggeleng, menggigit bibir bawahnya menahan tangis. Sesekali menenangkan adiknya yang rewel itu.

"Syy--"

"Kalian jahat! Kalian jahat! Aku mau Ratu!" Dengan tertatih Zessy masuk ke dalam ruang operasi. Dan tubuhnya menegang saat tubuh putrinya sudah tertutup rapi kain putih.

RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang