Raisah dan Ardan segera menuju rumah Antika. Mereka khawatir saat beberapa kali ponsel gadis itu tak dapat dihubungi. Terlebih saat Antika tak menjawab pertanyaannya beberapa kali.
Ardan masih fokus mengemudikan mobilnya. Matanya melirik wajah kekasihnya yang terlihat begitu panik.
" jika memang takdir mengizinkan mereka bersama, secepatnya mereka akan dipersatukan." ucap Ardan membuat Raisah tersenyum tipis.
" aku tahu itu, tapi sekarang tentu Antika sangat syok dengan kabar ini. Kamu lihat betapa hancurnya hati om Randy dan tante Kayla Ar?" jawab Raisah membuat Ardan membuang nafas kasar.
setelah beberapa menit berlalu, Raisah segera turun dari mobil. Berjalan dengan tergesa-gesa, dan memasuki rumah sahabatnya yang ternyata tidak terkunci.
"Antika!" ucap Raisah terkejut, saat tubuh sahabatnya tergeletak dilantai tak sadarkan diri.
Ardan memberikan minyak kayu putih kepada Raisah. Gadis itu mengusapkan cairan itu dipelipis dan juga dileher sahabatnya. Aroma khas dari minyak itu membuat badan Antika sedikit menghangat.
dan tak lama kemudian, Antika membuka kedua matanya perlahan. Sedikit terkejut dengan apa yang didengarnya beberapa jam yang lalu.
" Ini gak mungkin, ini gak mungkin. Sah Yudha?" ucap Antika menangis dipelukan sahabatnya.
Ardan yang tak sanggup melihat tangis pilu keduanya, segera keluar untuk mencari udara segar.
" aku yakin Yudha selamat." jawab Raisah mengusap punggung sahabatnya.
"aku mencintainya Sah bahkan aku tak pernah berfikir untuk kehilangan kedua kalinya. Kamu paham kan?" ucap Antika lagi dengan tangis yang terdengar pilu.
" aku paham, dan sekarang kamu tenang. Kita akan kerumah sakit untuk membuktikan bahwa Yudha baik-baik saja." jawab Raisah yang menghapus air mata Antika.
" kita berangkat?" tanya Antika yang mendapat anggukan kepala dari sahabatnya.
.
.setelah bersiap-siap. Ardan segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit terdekat, guna mencari informasi.
pasalnya, informasi yang beredar beberapa penumpang sudah ditemukan dengan luka dibagian kaki dan tangannya. Hal itu disebabkan dari beberapa adegan yang dijelaskan para korban. Dikarenakan pesawat yang ditumpanginya hilang kendali akibat cuaca yang buruk dan awan hitam yang tebal.
" aku melihatnya, awan itu sangat hitam dibanding awan-awan disekitarnya." ucap Antika yang sudah mulai tenang.
" aku fikir sebaiknya kamu istirahat Tik, kamu terlihat capek akhir-akhir ini." saran Ardan yang masih fokus menyetir.
" aku cukup baik Ar, lebih penting mencari keberadaan Yudha dari pada kesehatanku." jawab Antika, membuat hanya mengangguk.
" baiklah jika itu keputusanmu. Kita sudah sampai dirumah sakit, aku harap kamu bisa lebih tenang." ucap Ardan membuat gadis itu mengangguk.
Antika,Ardan dan Raisah Segera memasuki rumah sakit. Ketiganya berjalan sangat cepat, membuat Antika tak sengaja menabrak beberapa pengunjung lainnya.
" hati-hati neng," ucap wanita paruh baya itu sedikit tersenyum.
" maafkan saya bu." jawab Antika dengan membungkukan badannya sedikit.
dan ketiganya kembali melanjutkan langkahnya. Diruang administrasi, Antika mencari informasi dari beberapa suster yang ditemuinya.
salah satu suster itu mengeluarkan satu ransel besar yang berisi identitas para korban penumpang.
"Apakah korban yang meninggal ada yang bernama Yudha Putra Pradana sus?" tanya Ardan, membuat Raisah menginjak kakinya cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maafkan Aku (END)
RomanceFollow dulu sebelum membaca ❤ Kisah dua remaja yang telah lama berpisah kini bertemu kembali akankah pertemuan mereka kali akan membawa mereka kembali pada kenangan indah dimasa lalu atau justru malah membuat luka lama semakin lebar ikuti terus kisa...