Cinta Membutakan Segalanya

47 4 0
                                    

Antika memberontak, saat laki-laki bertopeng  itu mengikat kedua tngannya dibelakang kursi yang tengah gadis itu duduki.

tak ada yang bisa Lesti lakukan, selain berdoa dan menunggu keajaiban itu datang. Inginnya hanya satu, berharap jika kekasih yang mungkin kini sedang marah padanya bisa menyelamatkan hidupnya.

"Aku, hanya butuh kamu. Untuk menjadi malaikat pelindungku Yudha," ucapnya dalam hati.

saat wajahnya tertunduk. Sebuah pintu kayu yang sudah lapuk itu terbuka. Hingga menyisahkan bunyi yang sedikit nyating.

"krekk!"

dengan memakai celana jeans berwarna abu-abu, dan switer tipis bergaris hitam putih. seseorang itu menatap tajam kearah Antika.

Antika hampir saja dibuat terkejut dengan sosok itu. Sosok yang selalu berada dibelakangnya dan selalu memberi masukan untuknya.

"Emmhh, Emmhhh!" ucap Antika tak jelas, karena mulutnya masih diikat dengan kain semacam sapu tangan yang membiusnya, hingga sampai ditempat itu.

" buka penutup mulutnya." ucap seseorang itu membuang cadarnya kesembarang arah.

" Raisah! apa maksud semua ini." tanya Antika yang menahan emosinya.

"Gw? lo gak bego kan!" jawab gadis itu dengan tegas.

Antika hampir speccleas saat gadis dihadapannya mengatakan dengan kata yang tak biasanya.

" kamu gak apa-apa kan Sah, terima kasih jika kamu memang menolongku untuk tidak menikah dengan Rivan. Tapi ini gak seharusnya kamu lakukan kan?" ucap Antika yang sudah berbicara dengan nada lembut.

" oh, oh, sungguh malang nasibmu sahabatku. Bukan hanya Rivan! tapi juga Yudha!" jawab gadis itu menekan pundak Antika sangat kasar.

" Sah? aku gak ngerti, apa masalahnya sekarang?" tanya Antika.

" karena gw mencintai Yudha! lo denger kan? gw mencintai Yudha dari dulu." ucap Raisah lalu melepas baju Antika dengan sangat kasar. Antika masih tak bisa mempercayai semuanya, kejadian ini benar-benar membuatnya shock berat.

sedangkan Seseorang yang berada dihadapan Antika tengah asik memainkan jari-jemarinya dilayar ponselnya.

Antika sedikit heran, kenapa ponsel milik Raisah mendadak berubah menjadi hitam. Bukannya itu bukan warna yang disukai sahabatnya.

tapi Antika tak ambil pusing masalah itu. Yang kini dirinya tahu adalah, Raisah sahabatnya, menghianati kepercayaannya dan sekarang dirinya sangat membenci wajah itu.

"Aku membencimu Raisah!" ucap Antika lantang

" itu yang dari dulu gw mau dengar dari mulut lo. Gw lebih membenci wajah sok polos lo Tik, sangat benci." ucap gadis itu tajam.
.
.

Yudha dan Ardan menggeram pada kemacetan dijalan yang tak bisa terkendali.

Hampir lima jam keduanya harus terjebak macet.
Terlebih Yudha memukul stir mobilnya sangat kasar.

membuat Ardan tak bisa berkata-kata. Selain menepuk pundak Yudha guna menenangkan saudaranya.

" kamu masih belum bisa mengatur emosi Yud, kita juga harus hindari kecelakaan yang bisa saja terjadi." ucap Ardan.

" kamu bisa bilang gitu, karna gak ngerti perasaan aku Ar? Ini masalahnya bukan kecil, tapi Antika yang jadi permasalahannya." jawab Yudha yang mendadak menghentikan laju mobilnya dipinggiran hutan.

" fokus dan tenang, itu satu cara untuk kita bisa selamatkan Antika."ucap Ardan membuat Yudha mengatur nafasnya perlahan.

keduanya turun dari mobil, dan mencari signal untuk menghubungi polisi.

Maafkan Aku (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang