ruangan yang berbaur dengan obat-obatan itu, membuat seorang gadis berusaha membuka kedua matanya.
"Ahhhrrggg! Gelap tolong gelap?!" Antika berteriak sangat histeris. Namun sayang Yudha tak cukup waktu untuk menenangkan gadis itu. Arga tersenyum puas, melihat raut wajah yang memanas.
dirinya hanya ingin satu hal yang tak pernah didapatnya. Gadis itu bahkan membuatnya sangat gila, dan telah membutakan mata hatinya.
selalu dan selalu dirinya kalah telak oleh pemuda itu sejak dulu. Mulai dari SMP dan bahkan kini menginjak Sekolah SMA, Yudha selalu mendapatkan segalanya. Menjadi ketua kelas, ketua OSIS dan menjadi kapten tim basket.
Sekarang tidak lagi, Antika sudah berada ditangannya. Dan tak lama akan menjadi miliknya.
"Tik? apa yang terjadi?" tanya Yudha
Antika menepis tangan Yudha yang menyentuh pundaknya. Sesuatu mungkin telah mengganggu pikirannya.
Yudha pasrah, dan sedikit menjauh dari gadis itu.
"Apa yang terjadi denganmu Yudha. Natasya melakukan itu karena dia berpikir aku akan merebutmu darinya?" tanya Antika.
"Maksudmu, lalu apa hubungannya denganku." Jawab Yudha malas.
"Berikan sedikit rasa cintamu untuknya, atau jangan-jangan kamu sudah bertunangan dengan gadis itu." sahut Antika.
Yudha tak habis fikir. Dirinya yang sedang menahan rasa sakit dan perih ditangannya, kini harus menahan hal yang sama dihati terdalamnya.
"sumpah! aku bahkan tak pernah menduakanmu malam itu. Tapi keegoisanmu, menghancurkan semua kejutan dariku Les. Kamu adalah satu-satunya orang yang paling egois selama yang aku kenal, cuma kamu!" ucap Yudha kesal.
Blam!
Antika masih mendengar suara langkah yang kian cepat berlalu. Tubuhnya terpaku akan ucapan Yudha beberapa detik yang lalu.
Jika gadis itu merasa menyesal, berbeda dengan pemuda disampingnya. Arga memberikan senyum paling bahagia didunia. Dua sejoli yang dulu begitu sangat mencintai, kini justru saling membenci.
Antika bahkan tak pernah berpikir akan ucapan Yudha. Yang dia tahu, matanya benar-benar melihat hal itu. Dan dirinya sudah cukup bukti tanpa ada lagi yang perlu dibicarakan dari hati.
'Aku benci kamu Yudha? aku yang egois, atau kamu yang menghancurkan kepercayaanku padamu.' gumam Antika menenggelamkan wajahnya dipelukan Arga, satu hal lagi yang paling membuatnya kecewa. Pemuda itu bahkan tak sama sekali peduli dengan kondisi kini.
"Apa sudah baikan?" tanya Arga
Antika hanya mengangguk. Moodnya sekarang benar-benar hancur.
Setelah diberi obat untuk menambah daya tahan tubuh.Dokter, mengizinkan Antika untuk kembali kedalam kelas. Itu semua bukanlah masalah yang besar, hanya ketakutannya'lah yang membuatnya syok besar.
.
.setelah sampai kedalam kelas, Antika meminta Arga untuk membelikan minum dikantin.
Pemuda itu mengusap rambut Lesti lembut, dan pergi secepat mungkin.Raisah yang duduk tak jauh dari sahabatnya, segera berjalan menghampiri gadis itu.
" Tik, kamu gak papa?" tanya Raisah.
Antika tersenyum dan mengangguk.
"aku jauh lebih baik sekarang. Dan maafkan aku soal perihal aku gak menjawab teriakanmu." ucap Antika.
"Aku tahu kamu sangat amat ketakutan. Bahkan aku sampai kehabisan akal saat aku gak bisa membuka pintu gudang itu." sahut Raisah.
Antika menggeleng, dan mengusap punggung tangan sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maafkan Aku (END)
RomanceFollow dulu sebelum membaca ❤ Kisah dua remaja yang telah lama berpisah kini bertemu kembali akankah pertemuan mereka kali akan membawa mereka kembali pada kenangan indah dimasa lalu atau justru malah membuat luka lama semakin lebar ikuti terus kisa...