Semua sedang asik berdansa, ditambah oleh gadis-gadis alay yang menggemaskan.
Tiwi Sasmita yang kini berdansa dengan artis yang cukup terkenal Ardito Pramono Tak disangka memang. Tapi gadis itu sangat malu-malu, terlihat saat Dito mengulurkan tangan kanannya didepan gadis itu.
Berbalik beda dari Tiwi, Desy justru terlihat sangat memalukan. Terlihat saat dirinya tiba-tiba menarik lengan tangan pemuda yang sedang berdansa dengan pasangannya.
" sorry? saya pinjam pasangannya dulu ya bak?" ucap gadis itu dengan genitnya.
Dina Rita, dan Bunga tak bisa menahan tawanya. Kini kedua gadis itu tertawa sampai terbahak-bahak. Sahabatnya itu memang benar-benar tak habis-habisnya berulah.
Rita berdecak sedikit kesal dengan ulah sahabatnya dihadapan Dina.
" bisa gitu, kita punya sahabat kaya Desy Bung," celetuk Rita membuat Dian hanya mengangkat kedua bahunya.
" sudah takdir mungkin?" kata gadis itu tersenyum tipis.
" ahh? ayolah, kapan kita akan berdansa." gerutu Rita yang iri melihat kedua sahabatnya berdansa.
Terlebih, saat mata gadis jutek itu melihat begitu romantisnya Tiwi, yang beruntung berdansa dengan artis terkenal.
"Are you ok, nona?" ucap seorang pemuda itu memberikan sapu tangan untuk Rita yang tak sengaja menumpahkan minuman dibaju miliknya.
" ah, i'm fine." jawab gadis itu terkejut, saat melihat siapa yang baru saja menanyakan keadaannya.
" Rit? aku akan berdansa disana. Bersama pria tentunya." bisik Dina yang menyambut uluran tangan pemuda tersebut.
" hah! jadi kalian kembar?" tanya gadis itu tak percaya.
" aku Raka dan yang berdansa dengan temanmu itu Saudara kembar aku Rafa." jawab Raka membuat Resta salah tingkah.
" aku fikir kalian hanya mirip saja." ucapnya
" tidak masalah, mau berdansa denganku?" ajaknya
" dengan senang hati?" jawab Rita dengan senyum termanisnya.
selesai sudah acara mencari pasangan untuk berdansa. Tak pernah Lesti sangka, pesta pernikahannya akan semewah dan seindah ini.
meski, beberapa jam yang lalu, seorang pemuda hampir membuatnya mati karena kesal.
.
.'Satu tahun kemudian'
" apa kamu bahagia sayang?" tanya Yudha mengusap rambut hitam istrinya. Antika tak dapat menyembunyikan rasa senangnya yang kini tengah hamil tua.
meski ia tak bisa melanjutkan pekerjaannya dikantor, dengan suasana seperti itu selalu membuatnya bahagia.
terlebih sekarang, suaminya itu super-super siap siaga.
Hanya karna dirinya sakit perut, pemuda itu pusing tujuh keliling." jika aku tak bahagia, aku tak mungkin sedang mengandung anakmu sekarang, sayang?" ucap Antika.
"Cup!" Yudha mengecup kening Antika dengan sangat lembut.
setelah itu tangannya meraba-raba calon putra atau putrinya, yang akan segera lahir beberapa hari ini.kemungkinan besar, minggu-minggu ini dirinya akan segera menggendong sicalon bayi.
" kamu sudah mempunyai nama untuk bayi kita yang?" tanya Antika yang menyandarkan kepalanya dipundak suaminya.
" sebagian besar namanya perempuan, aku ingin anak pertama kita seorang putri cantik yang cantiknya seperti ibunya." jawab Yudha membuat Antika tersenyum sangat manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maafkan Aku (END)
RomanceFollow dulu sebelum membaca ❤ Kisah dua remaja yang telah lama berpisah kini bertemu kembali akankah pertemuan mereka kali akan membawa mereka kembali pada kenangan indah dimasa lalu atau justru malah membuat luka lama semakin lebar ikuti terus kisa...