(Gak direvisi, berantakan)
Cerita ke dua
seorang anak yang ditinggalkan oleh orang yang dia amat sayang dan menyaksikan langsung kejadian dimana seseorang yang sudah merenggut nyawa dua orang yang dia sayangi,hah...ralat sangat sangat dia sayangi d...
Yang nanya bi narti kenapa kagak keliatan lagi karna bi narti pulang kerumah jadi gak nginep hari ini sama kaya supirnya jadi dirumah cuman ada yusuf, ilham, mira, ama raffi gitu ______________________________________
Masih author pov
Setelah ilham and Yusuf naik tiba tiba ayah mendatangi bunda
Raffi: setelah ini ikut aku ucapnya dingin
Mira:tapi mas aku mau istirahat
Raffi:gak ada penolakan ucapannya dingin
Mira: ba baik ma mas gugupnya
Raffi:hm Yasudah cepat
Setelah bunda selesai bunda langsung mendatangi ayah yang berada di ruang keluarga duduk sambil menunggu bunda
Mira:ma mas ke kenapa
Raffi:owh sudah bagus ikut aku
Ayah menarik bunda ke atas dengan keadaan marah entah karena apa sampai rintihan sakit bunda saja di hiraukan sesampainya mereka di atas masih deket tangga ayah belum juga melepas genggaman tangan nya yang mengenggam kuat tangan bunda
Mira:sa sakit ma mas a aku a ada sa salah a apa sa sama ma mas bicaranya terbata bata karena menahan sakit dan juga gugup
Raffi:KAMU TAU SALAH KAMU DIMANA HAH
"Oke sabar pak anda harus inget ada anak anak"author
Mira:ma maaf ma mas ta tapi a aku ga gak ta tau sa salah a aku di dimana ma mas ucapnya gugup
Raffi:KAMU.... KAMU GAK TAU SALAH KAMU DIMANA
mira: ma maaf ma mas a aku be benar be benar ga gak ta tau ma mas hiks ucapnya yang mulai menangis
Raffi:KAMU ITU BISANYA NANGIS AJA TAU GAK SIH HAH KAMU ITU UDAH BIKIN AKU NUNGGU DI DEPAN RUMAH SELAMA HAMPIR SATU SETENGAH JAM KAMU ITU YA AAGGHH
tiba tiba entah secara di sengaja atau tidak ayah mendorong bunda dari tangga
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sampai bunda tergeletak di bawah kepalanya penuh darah
Ilham:a ayah a apa ya yang ka kau la lakukan pa pada bu bunda ucapnya dengan suara yang bergetar mungkin takut
Ilham pov
Aku sekarang berada dikamar yusuf adiku dia minta aku menemaninya tidur
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku terbangun karna haus jadi aku memutuskan untuk mengambil minum didapur tapi belum sempat aku membuka kamar tiba tiba ada teriakan diluar
Raffi:KAMU ITU BISANYA NANGIS AJA TAU GAK SIH HAH KAMU ITU UDAH BIKIN AKU NUNGGU DI DEPAN RUMAH SELAMA HAMPIR SATU SETENGAH JAM KAMU ITU YA AAGGHH
Ilham:suara ayah apa jangan jangan ribut sama bunda ya gumam ku
Ilham:kok perasaan ilham jadi gak enak ya soal bunda gumamku lagi
Ceklek
Aku membuka pintu dan langsung menuju kearah suara dan aku melihat pemandangan yang membuatku takut dan juga marah AYAH MENDORONG BUNDA SAMPAI JATUH
Ilham:a ayah a apa ya yang ka kau la lakukan pa pada bu bunda ucapku dengan suara yang bergetar mungkin takut
Yusuf pov
Aku terbangun melihat kak ilham sudah terbangun daritadi lebih tepatnya berdiri ingin membuka pintu kamarku dan belum sempat kak ilham membuka sudah terdengar teriak dari luar
Raffi:KAMU ITU BISANYA NANGIS AJA TAU GAK SIH HAH KAMU ITU UDAH BIKIN AKU NUNGGU DI DEPAN RUMAH SELAMA HAMPIR SATU SETENGAH JAM KAMU ITU YA AAGGHH
Aku juga mendengar gumam kak ilham setelah kak ilham bergumam kak ilham langsung membuka pintu tergesa gesa tanpa menutup nya kembali aku langsung turun dari tempat tidur dan berlari dan mengendap ngendap mengikuti Kak ilham tapi aku tak percaya baru saja ayah mendorong bunda sampai terguling ditangga aku sempat melamun tapi tiba tiba teriakan ayah membuyarkan lamunanku
Raffi:KAMU SINI KAMU sembilmenarik tangan kak ilham penuh amarah
Aku baru pertama kali melihat ayah semarah itu aku juga terkejut sangat terkejut karena aku melihat ayah mendorong bunda sampai jatuh aku ingin mendatangi mereka tapi aku malah bersembunyi karna terlalu takut menghadapi ayah saudara macam apa aku tidak membantu saudaranya yang lain seharusnya aku membantu kak ilham perlahan aku mulai keluar dari tempat persembunyian ku dengan kaki yang gemetar dan juga takut pada ayah tapi bagaimanapun aku harus menemui ayah tapi terlambat ayah mendorong kak ilham sampai terjatuh dan bernasib sama dengan bunda aku ingin menghampiri tapi belum sempat aku bertemu ayah ada seseorang yang membekap mulutku dengan kain aku sudah mencoba memberontak tapi nihil dan disanalah aku mulai lemas dan Pandanganku mulai buram dan tak lama setelah itu gelap