DEPRESI [END] ☑

part 20

_____________________________________

Lalu tak lama mereka pulang raffi memutuskan untuk duduk disamping kasur Yusuf sambil memegang tangan yusuf erat lalu tak lama raffi tertidur sementara yusuf terlihat gelisah dia seperti memimpikan sesuatu

Yusuf semakin gelisah saat tidur dan tiba tiba saja ada air mata yang keluar  entah apa yang Yusuf mimpikan sampai sampai Yusuf mengeluarkan air mata walaupun saat dia tak sadarkan diri

Yusuf pov

"ALAM BAWAH SADAR ATAU MIMPI YUSUF" On

Sesaat aku membuka mataku aku memandang sekeliling aku berada ditempat yang berbeda tadi perasaan aku berada di ruang rawat lalu tiba tiba aku ketakutan dan gelap dan aku tak ingat apa apa setelah itu dan kini hanya ada ruangan yang Berwarna putih polos tidak ada yang lain sama sekali

"Aneh" Gumamku

Aku memutuskan untuk berkeliling diruangan ini,siapa tau aku menemukan pintu untuk keluar dari ini namun nihil tak ada yang kutemukan hanya ada dinding dinding polos berwarna putih tidak ada celah satupun untuk keluar dari ruangan ini

"Aneh" Gumamku sekali lagi

"Jika tidak ada celah untuk keluar atau melihat keadaan luar kenapa ada cahaya yang bisa masuk kemari ya maksudku kenapa ada cahaya seterang ini silau putih terang"batinku pikiranku sedang bekerja keras untuk memikirkan kejadian ini maksudku kenapa kejadiannya begitu cepat sampai sampai aku tak bisa menerka kenapa aku bisa berada di tempat seperti ini

Aku memutuskan mengelilingi ruangan ini lagi siapa tau aku melewatkan satu celah untuk keluar dari ruangan aneh ini

Masih sama seperti awal aku mendarat disini ah bukan maksudku membuka mata semua hanya putih dan ada cahaya yang masuk ah aku makin penasaran bagaimana cara aku masuk keruangan ini jika tidak ada celah sedikitpun atau siapa yang memasukkan ku keruangan yang ya sedikit aneh aku memutuskan mengelilingi ruangan ini lagi dan lagi aku terus mengelilingi ruangan ini saat sudah dihitung hitung berapa kali aku mengelilingi ruangan ini sudah 15 X aku mulai lelah dengan ini maksudnya siapa yang menjebakku diruangan kosong tanpa ada celah tapi cahaya tetap masuk aku memutuskan menutup mataku dan bersandar di dinding ya setidaknya mengatur napasku yang tidak teratur karna mencari celah ya siapa tau ada kita tidak tau aku memejamkan mataku dan mengatur napasku lalu kurasa ada yang berubah ah tunggu sejak kapan dinding yang ku sandari ada ukirannya? Ah bukan ukiran maksudku tekturnya berbeda agak lebih kasar Perlahan aku membuka mata betapa terkejutnya aku ruangan yang semula kosong tidak ada celah ya walaupun berubah masih tidak ada celah ya setidaknya ada tempat duduk di sini jadi aku memutuskan duduk untuk melepas lelahku yang sedari tadi berkeliling entah tidak ada celahnya