Bagaimana kami bisa terbang, kami tidak punya sayap atau pesawat. Tapi kami punya akal yang bisa membantu.
–AIRA–
Tante tolong siapkan mobil, ucap Dalia. Kita mau kemana, tanya Mama Aira. Kita akan ke rumah sakit, ucap Karina. Iya soalnya Aira tertancap paku karatan, tambah Dalia.
Apa aku boleh ikut, ucap Dion. Ayo naik, ucap Mama Aira. Ibu aku pergi, pamit Dion.
Bagaimana keadaan anak saya, dok, cemas Mama Aira. Pasien sudah membaik, untung saja ia cepat ditangani jika tidak mungkin ia akan lebih parah, ucap Dokter. Apa boleh kami masuk, tanya Mama Aira. Silahkan, tetapi masuk satu persatu, jawab Dokter.
Keesokan harinya
Aira sudah boleh pulang hari ini, ucap Dokter. Aira, kita akan pulang hari ini, mama akan membereskan barang barang kita, ucap Mama Aira. Ayo kita pulang, ucap Mama Aira yang sudah selesai membereskan barang barang. Iya ma, ayo, ucap Aira.
***
Kamu udah sembuh Ra, tanya Karina. Udah, jawab Aira. Oh iya masalah soal pulau Dahayu bagaimana, tanya Aira. Dion sudah mengetahui apa yang terjadi, ucap Dalia. Baiklah, aku akan menemui Dion, ucap Aira.
Aira mau kemana, tanya Mama Aira. Mau ke rumah Dion, jawab Aira.
Tante, bagaimana tentang pulau Dahayu, tanya Aira. Apa kamu sudah sehat, tanya Dion. Iya sudah, sekarang aku akan menyelamatkan papaku, ucap Aira.
Sesuai yang kita ketahui, kita tidak bisa masuk ke pulau itu, ucap Aira. Jadi bagaimana caranya agar kita bisa masuk kesana, tanya Aira.
Coba kita mencari celah, mana tau ada bagian yang tidak ada penghalangnya, usul Karina. Tapi tante sudah pernah mengelilingi pulau itu, dan tidak ada celah di sana, balas Tante Nera.
Kita teleportasi aja, canda Karina. Gak usah bercanda deh Rin, balas Aira. Kita pergi lewat atas bagaimana, usul Dalia. Terbang gitu, tanya Dion. Ya gitu lah, tapi mana mungkin kita bisa terbang, jawab Dalia.
Kita bisa naik balon udara, ucap Aira. Tapi di mana kita bisa membeli balon udara, tanya Dion. Di desa ini tidak ada yang menjual balon udara, jawab Tante Nera.
Kita bisa beli lewat online, usul Karina. Sebentar tante beli dulu, ucap Ibu Dion. Oke, pesanan balon udaranya sudah dikirim kalian kesini besok ya, ucap Ibu Dion. Iya kita pulang dulu ya tante, pamit Aira.
***
Akhirnya selesai juga, ucap Aira. Sekarang ayo kita naik, ucap Tante Lila. Itu dia hutan lembayung, ucap Aira. Ayo kita ke tengah hutan itu, balas Dion.
Argh, ada apa ini, panik Aira. Sepertinya disini masih ada dinding, coba kita lebih ke atas, ucap Dion. Disini masih ada dinding, apa bisa lebih ke atas, ucap Dion. Baiklah, ucap Tante Lila.
Kita ini seperti di lantai 20, tapi tetap masih ada dinding yang menghalangi, ucap Aira. Sepertinya tidak ada jalan untuk masuk, tapi bagaimana burung burung itu bisa masuk, ucap Dalia. Entahlah aku tidak tau, coba lebih ke atas lagi, ucap Aira.
Eh, ada apa mama, tanya Aira. Sepertinya balon udara ini rusak, jawab Tante Lila, kita harus turun.
Sekarang bagaimana, ucap Karina. Misi kita sudah gagal, balon udara juga rusak, ucap Aira. Lebih baik kita pulang, ucap Tante Lila. Iya, tapi bagaimana dengan balon udara itu, ucap Dalia. Setelah pulang nanti tante kesini untuk mengambil balon udara itu, ucap Tante Nera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjelajah Waktu (WM)
AdventureBlurb Aira, Kirana, dan Dalia tiga sahabat dari SMA Tanjung Negeri. Mereka selalu bersama bukan hanya di sekolah namun juga di rumah. Mereka senang berpetualang mengungkapkan misteri dan rahasia rahasia yang ada di dunia. Berbeda dengan mereka, Dion...