Part 3 PENASARAN

4 0 0
                                    

Kenapa semua orang tidak ingin aku mengetahuinya, aku bukanlah CCTV yang mengetahui semuanya, jadi tolong beritahu aku.

–AIRA–

Makan malam telah usai, Aira berjalan menuju kamarnya.

Sebenarnya dimana keberadaan Pulau Dahayu, apakah pulau itu ada, batin Aira sambil masuk ke kamarnya.

Aira bersiap siap untuk tidur.

Aku mau menelfon Karina dan Lia, ucap Aira

Rin besok kehutan lagi yok, kita harus memecahkan misteri ini, ucap Aira dalam telefon. Besok datang ke rumah ku ya jam 8, kita bicara tentang ini besok aja ya, lanjut Aira. Oke, ucap Karina.

Hai Lia, oh iya besok ke rumah ku ya jam 8. Kita harus memecahkan misteri pulau Dahayu itu, ucap Aira. Oke besok aku kesana, tapi mungkin aku telat, gak papa kan, ucap Dalia. Em, okey, balas Aira.

Aira, cepat tidur jangan main Hp terus, tegas Lila. Iya ma, ini Ira baru mau tidur, balas Aira.

***

Aira, Karina sama Dalia datang nih, ucap Lila. Iya mah, ucap Aira. Masuk yuk ke kamar ku, lanjut Aira kepada teman temannya.

Eh Ra, katanya mau ke hutan, tanya Dalia.

Iya, kita harus mencari kebenaran keberadaan pulau Dahayu itu, ucap Aira.

Ya sudah sekarang kita kesana, ucap Karina.

Mah, aku mau pergi ya, ucap Aira. Mau kemana, ucap Mama Aira. Tante, kita mau pergi ke hutan untuk mencari tahu kebenaran pul..., Kita mau ke hutan untuk foto foto ma, ucap Aira yang memotong pembicaraan Karina.

Baik anak anak, hati hati ya, ucap Mama Aira. Iya ma, kita pergi, ucap Aira. Kenapa tadi kamu bohong Ra, ucap Karina. Ibu ku nanti gak ngizinin aku kalau alasannya itu, ucap Aira. Kenapa, tanya Karina. Aku juga gak tau, balas Aira. Tapi sepertinya ada yang disembunyikan mamaku, lanjut Aira.

Kita udah lama berjalan, tapi kita gak nemuin apa apa, ucap Aira putus asa.

Kamu jangan langsung menyerah gitu dong, ucap Dalia.

Brukk, aduhh, ucap Dalia.

Kamu gak papa, maaf ya kamu sampai gak liat jalan gara gara aku, ucap Aira.

Aku gak apa apa kok, cuma luka kecil, ucap Dalia.

Kita istirahat dulu di bawah pohon itu aja, ucap Aira sambil memapah Dalia.

Liat nih, ucap Karina sambil menyodorkan tangannya.

Bulu apa ini, tanya Aira.

Aku gak tau, ini tadi di bawah batu yang membuat Lia terjatuh, jawab Karina. Mungkin ini hanya bulu burung biasa, lanjut Aira.

Tapi aku belum pernah melihat burung dari bulu ini sebelumnya, ucap Dalia.

Baiklah biar aku yang simpan, mana tau ini ada kaitannya tentang misteri di pulau Dahayu, ucap Aira sambil mengambil bulu itu dari tangan Karina.

Ya udah ayo lanjut, ucap Karina. Kamu masih sanggup berjalan Lia, ucap Aira. Iya, kakiku sudah lebih baik, ucap Dalia yang sudah berdiri.

Eh itu ada kertas lagi, ucap Aira sambil menunjuk ke arah atas.

(Karina naik pohon)

Rin hati hati, ucap Dalia. Dapat, ucap Karina. Ayo kasih air, lanjut Karina.

Sebentar aku ambil airnya, ucap Dalia.

Hah kok gak ada tulisannya, heran Aira.

Bagaimana ini, tulisan gak muncul dan kertasnya jadi basah, ucap Karina

Lebih baik kita pulang dan cari tahu di rumah Aira, ucap Dalia.

Baiklah, ucap Aira.

Aira, Karina, dan Dalia sedang menuju rumah Aira. Tiba tiba mereka berpapasan dengan Dion yang sepertinya sedang terburu buru.

Dion hari itu kamu kok gak datang, tanya Karina sambil menghadang Dion.

Dion diam saja dan tetap pergi.

Ditanyain kok gak nyaut, kesal Karina. Dion mau kemana, batin Aira sambil melirik melihat Dion. Ayo lebih baik kita pergi, ucap Dalia.

Menjelajah Waktu (WM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang