Percayalah aku pasti akan kembali dengan membawa hal yang sangat berarti yaitu kebahagiaan.
–AIRA–
Ma aku pamit, aku akan menyelamatkan ayah dan Pulau Dahayu, ucap Aira. Sayang, kau harus berjanji pada mama, kamu harus kembali, ucap Mama Aira. Pasti mah, pasti aku akan kembali, ucap Aira. Iya tante pasti kami akan kembali, kami kan jago bela diri dan bertarung, ucap Karina. Mama akan selalu menunggu kedatangan mu, sambung Mama Aira.
Aira, pakai selalu kalung ini jangan kamu lepas, pesan Mama Aira sambil memakaikan kalung di leher Aira. Jika kamu dalam keadaan terdesak keluarkan kalung ini, ucap Mama Aira sambil menyembunyikan kalung itu di dalam baju Aira. Baik mah, Aira pasti akan selalu mengingat pesan mama, ucap Aira. Dan ini, ini adalah foto papamu, nama papamu adalah Abdul, ucap Mama Aira.
Bu, aku juga pergi, aku juga akan menyelamatkan ayah, ucap Dion. Iya sayang, ibu selalu mendoakan yang terbaik untukku, ucap Ibu Dion. Ini foto ayahmu, bawalah ini agar kau mudah menemukan ayahmu, lanjut Ibu Dion. Siapa nama ayahku ibu, tanya Dion. Ayahmu bernama Abdi, jawab Ibu Dion.
Ayo kita pergi, ucap Dion. Mereka langsung berlari masuk kedalam gerbang waktu. Mama aku pasti akan kembali, ucap Aira sambil berlari.
Dimana kita sekarang, tanya Karina. Sepertinya kita berada di pinggir hutan lembayung, ucap Aira. Aira, awas, ucap Dion sambil mendorong Aira. Apa itu tadi, ucap Dalia. Aku juga tidak tahu, lebih baik kita mencari pulau Dahayu.
Iya, pulau itu ada di tengah hutan ini, ucap Aira. Ayo kita harus segera kesana, ucap Dion.
Pergi dari hutan ini. Siapa kamu, ucap Aira. Hehehe, berani juga kamu gadis cantik. Siapa di sana, ucap Aira sambil menengok ke arah suara. Cepat pergi dari hutan ini, jika tidak aku akan mengambil nyawa kalian, ucap penyihir hutan.
Ayo kita lawan dia, ucap Aira. Akh, ucap Dalia dan Karina yang terkena serangan dari penyihir. Dalia, Karina, teriak Aira dan Dion. Akhirnya kita bisa mengalahkan penyihir itu, ucap Dion. Iya, balas Aira. Dalia, Karina, kalian tidak apa apa. Kami baik baik saja, ucap Dalia. Ayo kita lanjutkan perjalanan, ucap Karina. Ayo, balas mereka bertiga.
Sepertinya pulau Dahayu ada di sana, ucap Dion. Akh, ucap Dion. Dion, ucap Aira, Dalia, dan Karina. Penyihir yang tadi, ucap Aira. Kalian tidak akan bisa masuk ke sana, Yakh, ucap Karina dan Dalia terkena serangan penyihir itu.
Dalia, Karina, ucap Aira. Sekarang giliranmu, ucap Penyihir itu sambil menunjuk ke arah Aira. Akh, dadaku sakit sekali, ucap Aira. Aira langsung menyadari bahwa ada kalung di lehernya. Kalung ini, ucap Aira sambil mengeluarkan kalung itu.
Sinar apa ini, ucap Penyihir itu. Tidak, ucap Penyihir itu yang terbakar. Dalia, Karina, Dion, apa kalian terluka, tanya Aira. Tidak, dadaku hanya sakit, ucap Dalia dan Karina. Bagaimana dengan kamu, tanya Aira. Aku tidak apa apa, ucap Dion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjelajah Waktu (WM)
AdventureBlurb Aira, Kirana, dan Dalia tiga sahabat dari SMA Tanjung Negeri. Mereka selalu bersama bukan hanya di sekolah namun juga di rumah. Mereka senang berpetualang mengungkapkan misteri dan rahasia rahasia yang ada di dunia. Berbeda dengan mereka, Dion...