"Sakura?" Bantin Neji terus menatap ke arah mereka.
Neji, dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Benarkah itu Sakura? Tapi bagaimana mungkin?
Hampir 15 menit Neji masih terdiam ditempat. Neji benar-benar tidak percaya dengan apa yang di lihatnya barusan. Bagaimana mungkin Sakura masih bekerja di Tokyo Hospital? Apa ada sesuatu yang dia lewatkan? Tapi apa? Saat Neji masih tenggelam dalam pikiran nya, seorang gadis berambut panjang datang menghampiri nya.
"Nii-san, kenapa berdiam diri disini?" Tanya Hinata menepuk bahu Neji.
"Aa..Hinata, tidak apa-apa. Ayo ke restoran, kau pasti sudah lapar." Ajak Neji dan berjalan menuju ke arah luar dan susul oleh Hinata.
***
Restoran
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Gambar google)
Neji memilih tempat duduk yang berdekatan dengan jendela. Tak lama setelah duduk, seorang pelayan pun datang menghampiri mereka.
"Ini menunya tuan, nona." Ucap pelayan itu ramah dan memberikan buku menunya.
"Dalgonacoffe dan steak." Ucap Neji datar dan menaruh buku menunya.
"Aku jus strawberry dan sushi." Ucap Hinata ramah.
"Baiklah, tunggu sebentar tuan, nona." Setelah mencatat pesanan mereka, pelayanan itu pun pergi.
"Nii-san, kamu tidak apa-apa? Aku lihat dari tadi nii-san diam saja?" Tanya Hinata khawatir.
"Hmm..tak apa Hinata. Mungkin masih pengaruh jetlag." Jawab Neji sedikit tersenyum.
"Kalau masih Jetlag, kenapa nii-san tetap bekerja? Kenapa tidak ambil libur saja?"
