Semuanya tidak lagi sama seperti dulu lagi. Kebahagiaan dan impian keluarga kecil yang Sakura dan Sasuke impikan telah sirna, dan di renggut oleh yang namanya kecelakaan.
Kecelakaan yang mereka alami menyebabkan Sasuke meninggal dunia, suami yang sangat di cintai Sakura dan juga calon anak mereka yang sebentar lagi akan lahir ke dunia pun ikut pergi menyusul Sasuke. Dan yang lebih menyayat hati lagi adalah Sakura, dia tidak tau seperti apa wajah putrinya. Karna saat di makamkan, Sakura masih dalam keadaan koma. Dia juga tidak sempat bertemu dengan Sasuke untuk yang terakhir kali nya. Hatinya sungguh hancur berkeping-keping.
Saat Sakura tersadar dari pingsannya, dia pun kembali histeris. Hingga pada akhirnya Tsunade memberikan nya obat penenang. Satu minggu pun telah berlalu, dan Sakura meminta kepada Sasori dan Itachi untuk membawa nya ke tempat dimana Sasuke dan putrinya Sarada di makamkan. Disana Sakura tak henti-hentinya menangis dan merancau tidak jelas hingga pingsan kembali. Sunggu saat itu adalah dimana Sakura benar-benar hancur sehancur-hancurnya.
***
2 tahun kemudian...
Musim Dingin
Narita Airport, Tokyo Japan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Gambar google)
Di sore hari yang dingin, seorang pemuda tampan berambut coklat dan menggunakan baju semi formal berjalan menuju pintu keluar bandara bersama orang kepercayaan nya. Saat keluar dari bandara, mereka sudah di sambut oleh seorang pria yang berdiri di depan mobil mewah Hyundai Grandeur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Gambar google)
"Selamat datang kembali, Neji-sama." Ucap pria itu membungkukan bandannya dan membukakan pintu belakang.
"Hmm." Gumam Neji dan masuk kedalam mobil. Sedangkan orang kepercayaan nya, Sai duduk di depan sebelah pria itu yang tak lain adalah supir pribadi Neji.
(Baju yang Neji pakai seperti ini yaa ^^)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
