luka baru

0 0 0
                                    

Heppy raeding

Sepulang dari masjid pintu depan rumah tidak terbiasa terbuka dan terdengar suara bapak sedang berbicara dengan seseorang.  Ternyata memang benar mas aziz sedang duduk di ruang tamu di temani bapak, tapi kali ini ia tidak sendirian melainkan bersama wanita cantik dan berkulit manis.

"Assalamualaikum."ucapku membuat obrolan mereka terhenti ibu yang baru juga datang membawa nampan berisikan 3 gelas teh hangat untuk mas aziz dan tamu wanita serta bapak

"Walaikumsalam"

Aku menyalami tangan mereka dan wanita itu tersenyum manis padaku,

"Duduk dulu has!, mas aziz mau bicara"

Aku pun menuruti perkataan bapak.

"Hasna, perkenalkan ini Jihan calon istri ku."

Seketika jantungku berhenti bahkan terasa sesak bahkan tak berfungsi. Setelah mendengar kabar bahwa mas aziz akan segera menikah.

Ya Allah
Beri aku ke kuataan. Ketika hati ini harus kembali terluka untuk memilih dengan pilihanan ku. Jagalah aku. Dan aku menitipkan hati ini denganMu. Pilihkan aku dengan lelaki atas ridho mu.

"Kapan mas?"  Senyumku menutupi rasa kecewaku atas harapan.

"Insya Allah tanggal 2 Syawal."

"Syukur mas aku mendoakan agar acara nya lancar dan menjadi keluarga sakinah mawadah warohmah"

"Amin jangan lupa datang ya has, kamu boleh ajak teman atau calon mu" senyum ya

"Insyaallah mas jika tak ada halangan."

Jihan yang terlihat bahagia dengan tangannya yang saling memegang dengan Aziz membuat semakin teriris pisau seperti daging di potong hingga ke tulang tap aku harus menahan air mataku karena aku tidak mau mejatuhkan kan di hadapan mereka.

"Kalo boleh tau mas aziz dan Jihan sudah mengenal berapa lama"

"Kurang lebih 2 tahun, kita tidak pernah menjalin pacaran tapi dulu kami di pertemuan lagi saat acara reuni" jelas Jihan

Aku membidik mata Jihan terlihat begitu bahagia menambah kan Aura manisnya. 

Aku mengangguk.

"Hasna kamu kapan nyusul?"

"Entahlah aku juga belum tau_,"

"Saran ku wanita itu berhak meminta kepastian dari seorang laki laki. Kalo tidak bisa saja laki laki itu bisa memainkan perasaan Perempuan. Karena laki laki semakin tinggi pangkat dan karirnya maka semakin banyak juga godaan dari luar."

Aku tersenyum meski hati ku sedang terluka aku mencoba berusaha tegar dan sabar.

Aku dan mas aziz memang baru kenal dua bulan tepatnya sebelum bulan ramadhan  bapak yang mengenalkan padaku, bapak juga pernah bilang bahwa wanita yang ada di kantor pasti ingin menjadi pendampingnya karena bukan hanya tampan dari parasnya namun juga sifat dan juga keimanannya maka tak heran banyak juga yang mengharapkan ya.

Setelah obrolan selesai mas aziz berserta calon istrinya berpamitan untuk pulang.

Aku masuk ke dalam kamar air mataku tumpah dalam dadaku terasa sesak dan ingin menjerit sejadi-jadinya hingga aku tertidur.

Tok... Tok...
Terdengar suara ketukan pintu dari luar
"Mba Hasna ayo makan saur " ajakan Umam.

"Iya."
Saat aku bangun dari tempat tidur badanku terasa lemas kepala terasa sangat pusing.

Kali ini aku tidak bernafsu makan aku hanya meminum air hangat, lalu aku kembali tidur lagi.

"Kamu gak makan mba?"

"Gak nafsu makan pak."

"Mau bapak suapin? Kalo kamu gak makan nanti gak kuat puas sampai sore"

Terkadang bapak memang terlihat galak dan seram di tambah lagi terkadang omongannya yang pedas namun ketika anak ayam jatuh sakit sang induk khawatir karena ia tidak mungkin tega melihat anaknya yang sakit di tengah Ramdhan yang sebentar lagi selesai dengan hitungan hari.

Aku tersenyum mendengar kalimat yang keluar dari mulut bapak
"Emang aku masih kecil pake di suapin segala."

"Kamu putri bapak dan ibu apa salah kami memanjakan anak sendiri sebelum di minta orang"

Huff.

"Ya bapak berdoa biar aku gak di minta orang aku kan anak bapak kok orang lain yang minta aku jadi anaknya? Aku maunya jadi anak ibu sama bapak."

"Iya, tapi anak perempuan itu seperti tamu bisa saja sewaktu waktu kamu menikah dengan seorang pria dan di situlah kamu akan mengikuti suami mu dan ridho mu juga sudah bergantung pada suami mu"

Mendengar perkataan bapak aku langsung merangkul nya sambil bertanya.

"Apa bapak sudah siap untuk melepaskan aku? Cinta seorang anak perempuan itu adalah seorang bapak"

Ia tersenyum "menikah itu ibadah yang hanya di lakukan satu kali Rasulullah Saw bersabda.
"Barang siapa menikah dengan harapan ia agar terpelihara dari kemaksiatan maka Allah akan memelihara nya, barang siapa menikah karena mencari Ridha Allah niscaya ia akan di cukupi dan di perlihara dari maksiat."

Menikah itu sunah ajaran hidup barang siapa mencintai maka hendaklah ia mengikuti sunah rasul-Nya.

"Iya pak nanti kalo sudah ada calon nya Hasna kenalin ke bapak sama ibu"

"Terus kamu mau makan?"

Aku mengangguk kepala meski sedikit terpaksa.  Bapak yang keluar kamar untuk mengambil makanan untukku tak beberarapa lama kini ibu yang muncul membawa piring berisi nasi dan lauk pauk serta segelas air putih.

"Bapak mana Bu?"

"Di luar, "

"Bu suapin" pinta ku

"Udah gede mba jangan kaya anak TK minta di suapin"

"Iya Bu"

"Ibu mau beres beres di belakang kalo sudah panggil Umam buat ngaterrin gelas sama piring ke belakang"

"Iya Bu"

"Hari ini gak usah kemana mana dulu termasuk keluar buat ke pengajian TPQ, istirahat di rumah"

Hem.

Hari ini aku tidak mempunyai kegiatan apa pun selain berdiam diri di kamar atau menonton tv.

Ibu yang sedang keluar untuk membeli bahan-bahan kue bapak pergi ke kantor sementara Umam lebih memilih tidur sampai siang bolong

Aku meraih benda persegi panjang yang aku menuliskan pesan singkat untuk ustad Hamdan

"Assalamualaikum
mas, hari ini aku ga masuk aku tidak enak badan."

"Walaikumsalam.
Iya Ndak papa mba santay saja. Mba cepet sebuah ya :).

"Okey makasih"

Bosan dan tak biasa aku sendirian aku memutuskan untuk meminta Sinta main ke rumah setelah cod hari.


Banjarnegara 29 Maret 2021.

Hamdan pakis (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang