Cuaca yang bagus untuk melakukan banyak aktivitas. Cerah namun tidak begitu terik. Sedikit teduh berkat banyaknya awan putih yang menggumpal di atas langit. Bentuknya beraneka ragam. Mulai dari acak, hingga bentuk cantik seperti bunga-bunga yang bermekaran di musim semi. Seokmin menyapanya sebentar. Tapi nampaknya lelaki umur kepala tiga itu tidak akan pernah bosan menengadahkan kepala. Memuja langit untuk yang keentah berapa kalinya. Sungguh. Rasanya sudah cukup lama ia tidak melihat langit Kota Seoul secantik ini. Apalagi jika mengingat bahwa sekarang telah memasuki musim kemarau yang jarang memiliki penampakan awan.
Usai memastikan bahwa mobilnya telah terparkir dengan baik, pria tegap dengan tahi lalat di bawah mata itu mengecek ponsel genggamnya satu kali lagi. Membaca ulang isi chatting yang ia terima kemarin sore. Orang yang akan merancang iklan S.Jet Express telah menyetujui permintaan Seokmin agar mereka dapat melakukan pertemuan setidaknya dua jam lebih cepat dari perjanjian awal. Pukul tiga siang, di kafe yang letaknya tidak begitu jauh dari lokasi Perusahaan S.Jet Express maupun Triple J World. Kafe Wish.
Pesan berikutnya Seokmin kirimkan. Ia akan menunggu si desainer yang kata Soonyoung masih seumuran Jihoon, yang artinya masih berumur sekitar dua puluh tujuh tahun, itu di lantai utama samping jendela. Tidak lupa pula Seokmin menambahkan detail pakaian yang dikenakannya hari ini. Agar Jisoo tidak kesulitan mencari. Kemeja biru. Jisoo membalas pesan tersebut begitu turun di halte terdekat. Mengatakan bahwa ia mengenakan gaun sebatas lutut berwarna putih yang ditutupi oleh blazer krem. Lima menit usai Seokmin memesan minuman, gadis muda itu datang dengan senyuman yang tidak kalah indah dari penampakan langit hari ini.
"Hanya minum? Pesan makanan saja langsung," Seokmin memulai basa-basi. Candaan pertama mereka hari ini.
"Tidak... Saya sudah makan," katanya sambil tertawa. Duduk berhadapan. Seokmin telah memilih posisi duduk yang pas. Melalui jendela yang ada di samping mereka, menampilkan betapa menakjubkannya kecantikan langit hari ini, Jisoo yakin dapat mengumpulkan banyak ide untuk membuat sketsa. "Maaf jika Tuan menunggu terlalu lama."
"Ei... Cukup panggil nama. Aku belum setua itu. Dan bisakah kita bicara lebih santai? Jangan terlalu formal."
Permintaan sederhana. Siapa yang tidak mampu menyanggupi? Bahkan permintaan tersebut jauh lebih baik bagi Jisoo. Karena sejujurnya, ia pun merasa jauh lebih nyaman jika berbincang dengan bahasa yang lebih santai. Tidak terlalu baku hingga harus memakai Saya-Anda. Apalagi Tuan. Terasa sangat kaku. Ditambah lagi, ia prediksikan pertemuan semacam ini tidak akan berlangsung hanya satu kali. Seperti yang sudah-sudah, Jisoo harus menemui kliennya hingga dua sampai tiga kali, atau bahkan pernah sampai enam kali bertemu, hanya demi memuaskan hasil rancangan. Sesuai permintaan klien. Tanpa celah sedikitpun.
Seokmin sedikit menjelaskan bagaimana konsep iklan yang diinginkan. Atasannya, Choi Seungcheol, kemarin meminta Seokmin untuk memasang iklan berupa papan reklame yang cukup besar dan akan dipasangkan di beberapa titik yang memiliki aktivitas tergolong padat. Diantaranya yakni di stasiun kereta dan sekitar pusat perbelanjaan. Kesampingkan titik pemasangan. Jisoo mengeluarkan alat bertempurnya berupa tablet gambar dan mulai membuatkan sketsa. Mengajukan beberapa pertanyaan yang pasti akan mempengaruhi hasil.
"Apa warna identik S.Jet Express?"
"Bagaimana dengan slogannya?"
"Sebelumnya aku sudah coba mencari logo perusahaan kalian di internet. Yang ini, benar, kan? Atau ada perubahan?"
"Maaf, untuk awal seperti ini memang sedikit berantakan. Nanti di kantor akan kurapikan dan kukirimkan ke kamu hasil sketsanya. Yang ini hanya sebagai gambaran awal."
Keren. Satu kata yang menggambarkan sosok Hong Jisoo di mata Seokmin sekarang. Gadis itu begitu pandai menggambar. Wanita yang cerdas. Sungguh berbanding lurus dengan fisiknya yang menawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh! My Mama (✔️)
Fanfic[SEOKSOO GS Fanfiction] Lee Seokmin, kepala divisi marketing S.Jet Express, mengemban misi khusus yakni menemui seorang desainer grafis. Namun yang anehnya, bukan hanya laporan keuangan S.Jet Express yang berubah begitu iklan dipasang. Tapi juga keh...