"Sof lo tau?" Rena seketika ingat jika Sofi adalah salah satu teman dekat Erhans mantan pacar temannya.
Shanin ikut menoleh ke arah Sofi. Dahinya berkerut saat melihat cewek bule berambut panjang dan berwarna coklat gelap yang duduk di samping Aksa. Shanin seperti pernah melihatnya, tapi shanin lupa dimana.
"Erhans temen gue?" tanya sofi.
"iya temen lo. Erhans teknik mesin kan cuma satu" jawab Rena.
"Gue ga tau malah kalau Erhans masuk rumah sakit" sahut Sofi.
Mendengar kata teknik mesin yang keluar dari mulut Rena, Shanin jadi teringat siapa cewek berwajah bule itu. Foto cewek berwajah bule itu pernah Lifa kirim ke grub Red Room. Cewek yang katanya ditaksir sama mantan pacar Lifa.
"elo Sofiana?"
Sofi sedikit terkejut "kok bisa tau nama gue?"
Shanin malah gelagapan sendiri, tidak mungkin kan Shanin menjawab jika dia tau nama sofi karena Lifa pernah mengirimkan foto sofi bersama Erhans.
"Siapa sih yang nggak kenal ratu teknik mesin" elak Shanin.
"wah gue seterkenal itu ya" canda sofi. "oh iya nama lo siapa? Fakultas apa?"
"Shanindya panggil aja Shanin. Psikologi 2019"
"keren keren.. berarti lo.."
"gue gak bisa baca pikiran orang" sahut Shanin sebelum Sofi menyelesaikan kalimatnya.
"hahaha tau aja lo gue mau nanya itu. Pasti udah biasa dapet pertanyaan kaya gitu" Sofi tertawa sambil menabok punggung Aksa. Kebiasaan sofi ketika tertawa, ia pasti dengan reflek akan menabok orang yang berada di dekatnya.
"gimana rasanya jadi cewek satu-satunya di teknik mesin sof?" tanya Shanin.
"ga gimana-gimana sih. Dulu waktu masih maba gue sempet insecure, apalagi waktu ospek gue malah takut soalnya cewek sendiri. Tapi ternyata mereka semua baik-baik, seru parah solid-solid semua. Ya walaupun agak lebih keras, harus kuat mental aja sih kalau kata gue. Over all gue enjoy banget masuk teknik mesin" jawab Sofi.
"Solidarity M Forever" Seru Aksa Keras.
"Strong"
"Solidny anak mesin tuh agak beda, solidnya bisa sampe ke mesin univ lain makanya terkenal banget sama slogan Solidarity M Forever." Ujar Aksa.
"lo sebenernya anak mesin apa gimana deh sa? kok tau banget soal mesin" tanya Shanin.
"Dulu kan gue mau ambil teknik mesin, cuma gak jadi"
"kenapa?" tanya Jovi ikut nimbrung.
"Bau oli. Gak mau Gak suka Gelay"
"heleh kokean gaya cuk." Sungut Nalen menatap Aksa jijik.
"Emang gak jadi bau oli tapi bau matahari campur semen sama aspal" timpal Rena.
"Gakpapa bau matahari, gue gak nyesel masuk teksip. Karna disini gue bisa belajar buat pondasi rumah tangga gue nanti biar kokoh tahan guncangan. No bocor bocor."
"banyak bacot lo sa." Jovi berjalan masuk kedalam kos dan meninggalkan teras yang masih ada teman-temannya itu.
"udah mau ngamar lo jov?"
Jovi menanggapi Nalen dengan anggukan kepalanya.
"Weh si jamal udah kaya perawan aja. Besok weekend, jam segini udah ngamar." sahut Aksa.
"gue besok ada rapat pagi jingan"
"iya deh percaya pak Wakadep mah sibuk terus"
Jovi tak menghiraukan teman absurdnya itu dan melenggang menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akasa DJogja
Teen Fiction"Lo bisa masak apa?" "masak Aspal" "Mungkin kalau ada jurusan teknik penangkaran buaya. Lo yang paling cocok masuk jurusan itu" Dalam bahasa sansekerta Akasa berarti langit. Sedangkan Akasa Djogja sendiri hanyalah sepenggal cerita kehidupan sekelo...
