Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beomgyu melepas pautannya dengan Hana dan menolah kearah suara yang memanggilnya nya dengan nada lirih.
Degg..
"Ara"
Ara tersenyum getir dan menatap kedua orang yang berdiri dihadapanya dengan tatapan tidak percaya.
"Aku bisa jelasin ra"
"Gak perlu gyu! Aku.. aku mau kita bener-bener selesai sampai disini hikss" isaknya mencoba berjalan mundur menjauh dari Beomgyu dan Hana.
"Plis ra, dengerin aku dulu" mohon Beomgyu mencoba mengenggam tangan Ara namun selalu Ara tepis
Ara menggeleng dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.
"Aku mohon sama kamu, jangan temuin aku setelah ini gyu"
Setelah mengucapkan itu Ara pergi meninggalkan Beomgyu dan Hana yang masih terdiam, tidak-tidak, tidak dengan Hana yang tersenyum melihat pertengkaran antara sepasang kekasih ini.
"Dendam gue terbalaskan" batin Hana dengan tidak malunya ia mengancingkan kembali seragamnya di hadapan Ara tadi.
"INI SEMUA GARA-GARA LO!" bentak Beomgyu dan berlari mengejar Ara.
"Gue tau ini semua salah gue, gue senang bisa ngancurin hubungan lo berdua"
Beomgyu keluar dari toilet dan melihat sekeliling. Ara sudah tidak ada disekitar situ, kemana Ara pergi.
"ARA!"
Tetap tidak ada sautan.
Brakk..
Beomgyu menjatuhkan dirinya dilantai. "Gue gak mau kehilangan orang yang gue cinta untuk yang kedua kalinya hikss" Beomgyu menunduk dengan tangan yang mengepal. "Cukup Jila ra, jangan kamu hikss"
"Gyu"
Beomgyu mendongkak dan melihat Minji yang berdiri dihadapannya.
"Lo kenapa nangis?" tanya Minji membantu Beomgyu untuk berdiri. "Lo kenapa?" tanya Minji lagi dan menghapus air mata Beomgyu.