Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beomgyu dilarikan ke rumah sakit oleh Yaya dan Yura yang baru saja tiba di markas.
"Ya, coba lo hubungin buna" ucap Yura.
Yaya mengangguk dan mengeluarkan handphone dari tasnya dan segera menghubungi buna Beomgyu.
Tutt.. Tutt..
Nomor yang Anda tu..
"Gak aktif yur"
Mereka berdua benar-benar panik, keluarga Beomgyu tidak ada yang bisa dihubungi sekarang.
Awal menemukan Beomgyu. Yaya dan Yura terkejut melihat Beomgyu yang tergeletak ditanah dengan keadaan tidak sadarkan diri. Wajah Beomgyu yang penuh luka pukulan, hidung dan mulut yang mengeluarkan darah.
Dengan susah payah Yaya dan Yura menggotong Beomgyu untuk masuk kedalam mobil Yaya untuk segera membawa nya kerumah sakit, sedangkan Yura masuk kemobil Beomgyu dan mengikuti Yaya dari belakang.
"Ini semua pasti ulah ka Soobin sama yang lain, gue yakin" ucap Yaya.
"Gak seharusnya mereka keroyok ka Beomgyu sampe separah ini, mereka keterlaluan"
"Sampe ka Beomgyu kenapa-kenapa gue bakal aduin ini ke ayah" gumam Yaya yang masih bisa didengar oleh Yura.
Clekk..
Mereka berdua menoleh kearah pintu ruangan Beomgyu yang terbuka dan menampilkan dokter juga suster yang baru saja menangani Beomgyu.
Yaya dan Yura buru-buru menghampiri dokter itu untuk segera menanyakan kondisi Beomgyu.
"Dok gimana keadaan ka Beomgyu?" tanya Yaya lebih dulu.
"Apa diantara kalian ada yang dari pihak keluarga?"
Yaya dna Yura saling melemparkan tatapan hingga akhirnya. "Kita berdua adiknya dok" ucap mereka serentak.
Dokter itu mengangguk. "Mari ikut keruangan saya"
Yaya dan Yura mengangguk dan mengikuti dokter itu menuju ruangannya.
Sampainya diruang, Yaya dan Yura menunggu penjelasan dokter yang sedari tadi terus memandang foto, entah Yaya dan Yura tidak tau itu foto apa.
"Jadi gimana dok?" tanya Yaya.
"Gimana keadaan kakak saya dok?" lanjut Yura.
Dokter itu menghela nafas dan menyimpan foto itu diatas berkas. "Kakak kalian mengalami patah tulang pada bahu kanan nya"
