Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam ini Ara masih dibuat panik oleh Beomgyu yang sedari tadi siang tidak mengangkat telponnya.
"Plis angkat gyu, kamu kemana?" Ara hanya mundar-mandir dikamarnya dan terus menghubungi Beomgyu, namun tetap saja yang terdengar hanya suara tutt.. tutt.. tutt..
"Apa aku kerumahnya aja yah?" tanyanya pada dirinya sendiri. "Tapi ini udah malem" Ara terus menggigiti kukunya dan terus mengecek handphone nya takut-takut ada balasan dari Beomgyu.
Handphone nya aktif tapi tidak ada jawaban dari sana. "Aku harus ngecek keadaannya" Ara langsung berjalan kearah lemarinya dan mengambil switer abu-abu gelap dan mengganti celananya menjadi trening hitam, jangan lupakan juga topi putih nya yang selalu ia pakai.
■□■□■□■□■
Jarak rumah Ara dan Beomgyu itu tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat, jadi Ara memutuskan untuk berjalan kaki. Sampai nya didepan gerbang yang berjulang tinggi itu Ara langsung dihampiri oleh satpam penjaga disana.
"Nyari siapa nyonya?" tanya satpam itu pada Ara.
Ara pun membungkuk dan melepas topi nya tersenyum pada satpam itu.
"Non Ara, mari masuk" penjaga itu pun membukakan gerbangnya dan membiarkan Ara masuk.
"Terimakasih pak" Ara kembali membungkuk dan memasang topinya kembali.
"Sama-sama non, ada perlu apa yah non?"
"Beomgyu nya ada pak? Saya ada perlu"
"Tuan ada didalam non, setelah pulang sekolah tadi tuan tidak kemana-mana"
Ara mengangguk. "Apa saya boleh ketemu Beomgyu?"
"Tentu non, non masuk aja"
"Terimakasih pak, kalo gitu saya permisi"
"Iya non"
Ara pun berjalan menuju pintu masuk rumah Beomgyu.
Dingg.. Dong..
Ara berharap ada seseorang yang membukakan pintu nya.
Dingg.. Dong..
"Permisi"
Dingg.. Dongg..
Clekk..
Pintu terbuka dan Ara memundurkan langkah nya beberapa langkah.
"Cari siapa yah?" tanya perempuan parubaya itu yang Ara kenal bernama bi Soya kepala pekerja disini.
Ara pun langsung membuka kembali topinya dan membungkuk. "Ini Ara bi" ucapnya tersenyum.
