Happy Reading
•••
"Stss...! Cewek bagi nomor whatsappnya dong," goda Kenan kala ada seorang siswi yang lewat di depan mereka.
Ya sekarang mereka tengah berada di lapangan basket, niat untuk masuk tadi mereka urungkan karena di kelas pun hanya jam kosong. Untuk mengisi kekosongan jadwal mereka, ke-empat pria itu memilih berlatih basket.
"Cewek, sombong banget sih," goda nya lagi.
Gadis tersebut menjadi malu-malu kucing, memang mereka sengaja melewati lapangan basket hanya untuk melihat para anggota 'Tender', ya bisa di bilang caper (cari perhatian)
Venus, Rafael, dan Adit hanya bisa memaklumi sifat Kenan yang terbilang ganjen, namun tidak Kenan saja, Adit juga begitu, "Woi! Woi! Gila! Itu cakep banget yang sama cewek lo Dit!," dengan heboh nya Kenan sampai menepuk-nepuk kuat paha Adit.
"Sakit anjing! Pelan-pelan dong. Gak make perasaan banget sih lo," desis Adit, "Ye maaf kali kagak usah baperan,"
"Bodo amat gue,"
"Bodo gue juga," acuh Kenan, "Nah kan sampai lupa! Noh lihat tuh cewek siapa anjir? Cakep bener, gila-gila. Apa jangan-jangan itu murid baru nya ya?,"
"Mungkin aja, soal nya muka dia kayak asing," celetuk Rafael yang sedari tadi menyimak, "Gak ada niatan buat lo deketin gitu bos? Kan lumayan buat mengisi kekosongan hati lo,"
"Gak," tolak Venus mentah-mentah.
Jelas saja dia menolak, orang Venus itu paling anti atau paling malas dengan yang nama nya perempuan, terkecuali mama nya, "Buka hati ngapa Ven,"
"Siapa lo ngatur-ngatur gue?," sinis Venus sembari membetulkan letak duduk nya, "Temen lo, eh ralat sahabat lo," kata Kenan.
"Dih, kayak iya banget lo jadi sahabat nya Venus," cibir Adit, "Udah lah suka-suka dia aja," lerai Rafael supaya mencegah perkelahian antar dua orang itu.
Kenan dan Adit menatap satu sama lain lalu membuang wajah nya ke samping, sedangkan Venus dan Rafael hanya menggelengkan kepala heran melihat tingkah kedua orang itu, sudah seperti kembar saja.
Tanpa sengaja mata Venus bertatapan dengan mata anak baru itu, mata coklat gelap yang sama seperti nya. Mata yang begitu teduh untuk di tatap, namun itu semua tak berselang lama kala gadis itu menunjuk ke arah Venus, Venus menaikan sebelah alis nya melihat itu.
"Eh Ven! Gila, tuh cewek natap ke lo anjir, mana tuh cewek nunjuk-nunjuk lagi," Kenan menjadi heboh sendiri melihat itu, pasalnya jarang ada yang berani menunjuk-nunjuk Venus secara terang-terangan.
Venus memutar bola mata malas mendengar itu, "Jangan-jangan tuh cewek suka lagi sama lo Ven," terka Adit.
"Kenapa gak suka ke gue aja sih? Ngadi-ngadi banget tuh cewek kalau malah suka sama Venus," sebal Kenan.
"Cakep lo?," sinis Rafael.
Terkadang Rafael itu cerewet dan kadang juga kalem, ya biasalah semua tergantung hormon, "Gak usah pada ngada-ngada,"
"Gak ngada-ngada Ven, cuma ya lo lihat aja tadi noh cewek natap nya ke lo mulu,"
"Bodo amat gue,"
KAMU SEDANG MEMBACA
VENUS [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW DULU KALI,NAH BARU KALO UDAH BACA JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK] • • • "Sekuel GABRIEL" Ini tentang Venus Gerald Alexander. Kisah nya yang membawa dendam akan masa lalu, kisah nya yang berperan sebagai antagonis dan protagonis, dan ini kisah n...