Happy Reading
•••
Mengendap-endap layak nya maling itu lah yang kini Aca lakukan, dia tengah memperhatikan seseorang yang sedang menjadi mangsa nya sekarang.
Dia memasang kuat kuping nya untuk mendengar wanita yang tengah menjadi mangsa nya itu berbicara dengan seseorang yang ada di telpon.
"Haha kau tau bukan, si tua bangka itu tidak akan pernah berani melawan ku. Semua harta nya sudah ku kuras, jadi dia tak akan mungkin bisa menyewa orang lagi untuk membunuh dan memata-matai ku,"
'Kau salah nona, walau tanpa uang pun mr. Geron bisa menyewa ku untuk menjadi malaikat maut mu'
"Ayo lah Tim, kau tau bukan aku seorang wanita yang tidak pantang semangat,"
'Pantang semangat dalam urusan ranjang kan nona Kalim?'
"Haha kau sungguh lucu, mana mungkin aku akan kembali kepada pria itu. Bahkan aku sudah menalak nya,"
"Ya dan satu lagi, biar pun dia tampan tapi dia tak setampan dan tak se- menggoda diri mu sayang,"
'Memang licik, namun kau salah. Bahkan mr. Geron itu sangat tampan. Tipe idaman ku, tapi sayang nya dia duda dan sudah tak perjaka. Dan ya, sayang nya juga aku sudah menempatkan hati ku kepada sang pangeran'
"Ya sudah jika kau ingin memutuskan panggilan ini, aku tidur dulu. Bye,"
"Let's start the game right now bitch," batin Aca menyeringai.
Setelah memastikan bahwa Kalim sudah memutuskan panggilan itu, Aca pun langsung bergegas menjalani tugas yang akan ia laksanakan.
"Nona apa tugas kami?," tanya salah satu anak buah Aca.
Aca memang membawa anak buah, namun hanya tiga orang saja. Dia akan memberikan pelajaran yang pantas untuk nona Kalim, yang sedang menjadi target nya.
"Tunggu perintah dari ku, sekarang kalian bertiga masuk ke kamar itu. Dan tunggu sampai aku kembali, jika aku kembali dan tidak menemukan kalian maka kalian tau bukan apa akibat nya?,"
"Mengerti nona,"
"Silahkan lakukan tugas kalian," titah Aca dingin dan tegas.
Ketiga orang itu langsung saja masuk dengan perlahan ke kamar yang memang Aca suruh.
Aca yang melihat itu pun tersenyum senang, dia langsung saja memakai masker dan berdiri dari tempat ia sembunyi.
Perlahan namun pasti Aca menghampiri tempat Halim, tepat saat di belakang Halim Aca langsung saja menepuk pundak wanita itu.
"Hello nona," sapa nya untuk memulai sebuah permainan.
"Siapa kau?," karena kaget Halim pun mundur ke belakang.
Selangkah demi selangkah Aca maju menghampiri Halim, dia mengeluarkan sebuah pisau dari celana baggy pants.
"A-apa? Yang kau lakukan dengan pisau itu?," tanya nya terbata-bata.
"Tidak ada nona Halim, oh ya. Apa kau tak ingin menelpon kekasih gelap mu itu?,"
KAMU SEDANG MEMBACA
VENUS [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW DULU KALI,NAH BARU KALO UDAH BACA JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK] • • • "Sekuel GABRIEL" Ini tentang Venus Gerald Alexander. Kisah nya yang membawa dendam akan masa lalu, kisah nya yang berperan sebagai antagonis dan protagonis, dan ini kisah n...