5 : GENG MOTOR

1.3K 126 9
                                    

Happy Reading

•••

Jam pulang sekolah sudah terlewatkan beberapa menit yang lalu, namun tak urung untuk para anggota Tender yang sedang berkumpul itu untuk pulang, menanti sang fajar timbul baru lah mereka pulang.

Banyak sebagian dari mereka yang sibuk dengan urusan masing-masing dan ada juga yang sibuk dengan ponsel mereka, suara gaduh Kenan dan Adit membuat perhatian sebagian dari mereka teralih kepada dua orang gesrek tersebut.

"HIYAKK!!! DASAR LO ANAK GUNAWAN!," pekik Kenan sembari melempar Adit dengan biji ketapang yang berserakan di bawah nya.

"DASAR ANAK ROGER LO!," balas Adit dengan memekik, bahkan Adit berusaha melindungi diri dari Kenan dengan bersembunyi di balik tas besar milik nya.

"ANAK GUNAWAN PAKAI CANGCUT WARNA COKLAT!," Kenan berhenti melempari Adit dengan biji ketapang, selanjutnya dia mengejek Adit dengan membawa bawa pakaian dalam Adit.

"DARIPADA LO! MASA UDAH GEDE KOLOR NYA MASIH PAKAI YANG CORAK SPONGEBOB," bahkan tak segan-segan Adit mengungkapkan apa yang selama ini Kenan rahasiakan.

Sontak mata Kenan melotot sempurna, berani sekali Adit membuka aib nya. Bahkan para anggota Tender sudah terbahak-bahak di buat nya, "Gila lo! Ngapain lo bilang-bilang dodol!," sembur Kenan geram.

"Yang mulai duluan kan lo, ya udah gue kan cuma ngikutin alur nya doang," acuh pria itu.

Tawa para anggota Tender masih terdengar keras di seluruh penjuru sekolah yang mulai sepi, Venus dan Rafael hanya mampu menghela nafas sabar kala melihat tingkah laku kedua kakak beradik itu, "Emang udah stres kalo mereka berdua udah ketemu, gak pernah bener," geleng Rafael.

"Biar lah, masa kecil kurang bahagia ya gitu," acuh Venus.

Sedangkan di sisi lain ada seorang gadis yang tengah duduk di pinggiran jalan, "Nih motor pakai mogok segala lagi," gumam nya kesal sembari menatap motor sport nya yang mogok.

Dia menendang batu kecil yang ada di hadapan nya.

"Argh! Ayo dong Aca berpikir, lo gak mungkin ngedekem di sini sampai besok kan? Ya ampun gila gue lama-lama, mana gak bawa handphone, sial!," dumel nya mengusap rambut kasar.

PRANG!!

"Apa tuh?,"

Sontak saja Aca melihat keadaan sekitar, di sini sepi dan Aca tidak takut. Namun suara tadi reflek membuat Aca kaget, mata sipit nya itu mencoba mencari arah sumber suara.

Tidak ada siapa pun, namun tadi suara apa? Tidak mungkin suara benda yang tiba-tiba jatuh. Mana keras lagi dan Aca dapat prediksi bahwa suara benda jatuh tadi itu di sengaja, "SIAPA PUN LO, KELUAR! GUE GAK TAKUT!," teriak gadis itu.

Memang Aca tidak takut, buat apa ia takut jika nyali nya saja sudah melebihi nyali sang mama, "KELUAR!," bentak Aca sekali lagi.

Tak berselang lama keluar lah beberapa orang dengan masker hitam yang melekat di wajah mereka, "Pinter juga lo,"

Dengan songong nya Aca menjawab, "Jelas pinter lah, gak kayak kalian–––bodoh," ledek nya yang membuat beberapa orang itu dongkol.

VENUS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang