29 : MASALAH KECIL

755 73 1
                                    

Happy Reading

•••

Saat ini Venus, Galang, dan Aca masih berdiam diri di cafe. Venus sesekali menatap ponsel nya untuk melihat jam, sekarang jam sudah menunjukkan pukul sepuluh lewat dua puluh dua menit dan beberapa jam lagi misi nya akan di mulai, "Ca, antar gue sama Galang pulang,"

"Ha? Sekarang banget?," kaget gadis itu.

"Iya, Galang udah ngantuk pengen tidur kata nya," bohong Venus sembari mengedipkan pelan mata nya kepada Galang yang sedang melotot tak percaya atas perkataan abangnya.

Galang yang mengerti pun lantas pura-pura menguap, "Yah, sayang banget kalo Venus pulang sekarang, kenapa enggak nanti aja?,"

"Gak bisa Ca, gue harus bawa Galang pulang. Ini udah lewat jam dari batas Galang keluar rumah," ucap Venus sembari meyakinkan Aca.

Aca mendengus sebal, dia yakin pasti Venus mau menyerang di dermaga tiga itu. Apakah nasihat nya kemarin tidak di dengar oleh pria batu ini, "Venus ikut Aca dulu, Aca mau ngomong," tanpa menunggu persetujuan Venus, Aca langsung saja menarik pergelangan tangan pria itu untuk di bawa ke ruangan khusus.

Galang yang di tinggal pun hanya acuh, "Lo mau bawa gue kemana Ca?,"

"Duduk sini," Aca menyuruh Venus duduk di samping nya.

Ruangan ini seperti balkon rumah, ada sofa dan ada juga meja. Venus yang tak tau harus apa pun lantas menghampiri Aca dan duduk di samping gadis itu.

"Venus jujur sama Aca, Venus mau nyerang orang-orang yang ada di dermaga tiga itu kan?," pertanyaan yang di lontarkan Aca mampu membuat Venus menoleh.

"Iya,"

"Boleh Aca minta sesuatu sama Venus? Dan ini cukup satu permintaan aja, gak banyak," pinta nya dengan memelas.

"Apa?,"

"Venus jangan nyerang di sana ya, di sana bahaya. Aca udah banyak denger dari orang-orang kalo di dermaga tiga itu rawan, banyak orang jahat di sana. Aca mohon sama Venus, perhatiin keselamatan Venus dan jangan nyerang di sana, Aca mohon,"

"Gak bisa, gue harus tetap nyerang,"

"Venus–––please....," bahkan Aca sampai menyatukan kedua telapak tangan agar Venus luluh.

Namun Venus tak luluh, dia itu keras kepala. Apa yang dia inginkan itu harus terpenuhi, seperti egois namun bukan.

"Lo gak ada hak buat ngatur-ngatur gue Ca, lo cuma orang baru yang masuk ke dalam kehidupan gue secara gak sengaja," sentak Venus geram.

Aca menatap Venus dengan tatapan sedih, dia menarik nafas lalu berkata, "Aca memang bukan siapa-siapa Venus. Iya Aca akui kalo Aca hanyalah orang baru di hidup Venus. Tapi orang baru ini, ingin Venus selamat dan gak terluka, apa itu salah?,"

"Aca mohon Venus, sekali ini aja. Jangan nyerang ya, Aca mohon," bahkan Aca sudah memasang wajah sememelas mungkin.

"Gak, gue tetap bakal nyerang," kata nya lalu berdiri, "VENUS PLEASE! DENGERIN ACA!," bentak gadis itu yang tak kuasa menahan emosi.

Pria itu tersentak kaget seketika, dia menatap wajah Aca yang sudah memerah, "Lo gak berhak ngatur-ngatur gue Aca! Ini semua demi Tender! Demi keselamatan keluarga gue,"

VENUS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang