19 : MENJELASKAN

1K 74 2
                                    

Happy Reading

•••

Seorang gadis cantik baru saja berbaring di kasur king size nya, dia menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong.

Tadi sebelum dia masuk ke kamar, dia dan ayah nya sempat bertengkar sedikit. Dan belum lagi tadi dia bertemu dengan seorang ibu-ibu yang selalu mengikuti nya.

Dia memikirkan kata-kata ayah nya, dia hampir menangis namun sekuat mungkin ia tahan.

Flashback on.

Ceklek...

Pintu rumah baru saja di buka oleh Aca, perempuan itu mengelap sedikit keringat nya yang ada di pelipis.

"Darimana Ca? Apa kau pergi menjalankan misi?," tanya Jonathan yang tiba-tiba datang.

"Astagfirullah ayah! Kau mengangetkan ku saja, kebiasaan sekali. Jika muncul tak pernah memberi tahu,"

"Ck, jawab pertanyaan ayah Aca. Apa kau melakukan misi lagi?," decak Jonathan.

"Tidak, aku tadi hanya menolong Venus saja. Aku tak bisa melihat dia terluka. Kau tau? Dia tertembak tadi, untung nya saja aku mempunyai penawar racun itu,"

"Ayah ingin bertanya kepada mu Aca, jawab yang jujur,"

Seketika Aca deg-deg-an, apa yang akan ayah nya katakan, kenapa tampak serius? "Ada apa ayah?,"

"Apa kau yang membuka berkas-berkas di laptop ayah? Apa kau juga yang mengambil semua berkas-berkas yang ada di lemari ruang kerja ayah?,"

Deg.

Bagiamana ayah nya bisa tau? Padahal dia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk tidak ketahuan.

"Eh! Enggak lah yah, gak mungkin aku berbuat tak sopan seperti itu," elak Aca, "Kau tak perlu berbohong, jujur lah. Ayah tak akan marah,"

Bergulat dengan pemikiran nya sebentar lalu mengangguk, "Iya aku melakukan hal itu, tapi itu semua supaya aku tau siapa ibu ku yah, apa kau tak kasihan dengan putri mu ini?,"

"Aca, sudah berapa kali ayah bilang! Jika ayah tidak mengatakan tentang ibu mu maka jangan cari tau! Kau mengerti bukan?,"

"Ayah! Aku ini sudah besar, aku juga perlu tau tentang ibu ku," bantah Aca kesal, "Setelah kau tau ibu mu? Apa kau akan meninggalkan ku? Apa kau akan ikut dengan ibu mu? Apa kau akan pergi dari hidup ku?,"

"Kau berbicara apa ayah! Apa yang kau katakan! Itu tidak mungkin. Aku tak akan meninggalkan mu jika allah tak menjemput nyawa ku," ucap Aca tak habis pikir dengan jalan pikiran ayah nya itu.

"Kau serius? Tapi kau belum boleh tau tentang ini Aca. Akan ku beri tahu semua jika aku siap. Kau pasti mengerti tentang rasa sakit hati, ibu mu meninggalkan kita demi seseorang yang memang... Ah sudahlah! Tidak usah di bahas lagi,"

"Ayah maaf...," lirih nya lalu berhamburan ke pelukan Jonathan.

Pelukan yang membuat nya nyaman dan tenang, "Tak apa ayah mengerti, maafkan ayah juga yang tadi berbicara keras terhadap mu,"

VENUS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang