16 : DEVIL GIRL

1K 85 2
                                    

Happy Reading

•••

"Ayo lah tuan Fedrik, aku tau kau bukan tipikal pendendam atas nama putri mu. Apa kau menginginkan hal yang lain?," tanya Aca dengan seringai nya.

Tak lama berselang itu Fedrik mengangguk.

"Aku ingin gelar ayah mu,"

Selesai mengucapkan kalimat nya, tiba-tiba terdengar lah suara tembakan yang sangat menggelegar di seluruh penjuru ruangan, "Tidak semudah itu Fedrik," sinis Jonathan.

---

"Bajingan kau Jonathan!," bentak Fedrik marah, "Ck, sudah lah kau tak perlu berbasa-basi, apa yang ingin kau katakan sebelum tuhan menjemput nyawa mu?," decak Jonathan malas.

Fedrik mengepalkan tangan kuat, mata nya menyorot kemarahan yang amat sangat besar, "Dengarkan aku Fedrik, anak mu pantas mendapatkan hukuman itu. Itu azab karena dia telah merebut posisi putri kesayangan ku,"

"Aku tidak peduli! Segara kembalikan penghargaan itu kepada putri ku!,"

"Atau...," jeda Fedrik sembari mengeluarkan sesuatu di balik celana nya, "Atau aku akan membunuh putri mu sekarang juga,"

Fedrik menodongkan pistol nya ke arah Aca, namun bukan Aca nama nya jika dia langsung takut. Gadis itu malah memilih maju mendekati Fedrik, dengan arogan nya dia berdecih di kaki pria tua itu, "Cih! Kau pikir aku akan takut dengan ancaman mu itu? Bahkan jika aku mati sekalipun aku tak akan pernah membiarkan kau mendapatkan penghargaan itu kembali,"

"LANCANG NYA KAU!," tangan Fedrik sudah siap melayang di udara, namun dengan cepat Aca menepis tangan pria tua itu.

"Tidak usah bermain keras dengan ku tuan Fedrik yang terhormat, apa kau tau? Kau akan menjadi mayat malam ini, dan aku akan memberikan mu kejutan yang sangat spesial," kata nya menaik turun kan alis nya.

"Shit!," umpat Fedrik keras, dia yakin kejutan yang di maksud dengan gadis kecil di depan nya ini pasti akan menyangkut soal keluarga diri nya.

"Jangan main-main dengan keluarga ku Kea! Akan ku hancurkan kau dan ayah mu jika sampai itu terjadi," sinis Fedrik.

Namun telat Aca telah mengisyaratkan kepada anak buah nya yang tadi ikut bersama nya dengan cara menjentikkan jari saja
"Bawa dia ke sini, dengan cara yang kasar,"

"BAIK KEA!,"

"Apa yang akan kau lakukan?," geram Fedrik, "Hanya bermain-main saja. Tenanglah jangan terlalu tegang,"

"Kau!," ucapan pria tua itu berhenti kala mendengar suara yang tidak asing di telinga nya.

"Lepaskan aku bajingan!,"

"Jangan sentuh aku!,"

"Lepaskan aku!,"

"DASAR KEPARAT GILA!,"

Mereka yang ada di ruangan itu lantas langsung menoleh ke arah suara, mata Fedrik memerah, rahang nya mengeras menandakan bahwa dia benar-benar marah, "Apa-apaan kau menyeret putri ku dalam hal ini!,"

"Oh tidak ada, aku kan hanya ingin berbuat adil. Ayah dan anak sama-sama gila akan kekuasaan, jadi jika aku menghabisi kalian berdua jadi impas bukan?," kata nya menyeringai.

VENUS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang