Happy Reading
•••
"Aca, lo di panggil tuh sama pak Hadi di ruangan nya," ucap Abel menyenggol pelan lengan Aca yang sedang menulis.
"Ha? Gue?,"
"Iya,"
"Kenapa?," tanya Aca heran.
"Gak tau gue, yok mau gue temenin gak? Sekalian gue mau ngasih bekal ke Adit," Abel mengangkat sebuah kotak bekal berwarna hijau itu.
Aca tampak berpikir, tidak ada salah nya bukan jika dia di antar Abel, lagi pula dia juga ingin tebar pesona sama Venus, "Boleh juga tuh, ayo lah,"
Aca dan Abel beranjak dari duduk nya lalu keluar dari kelas, untung saja kelas mereka masih jam kosong karena guru yang mengajar tidak masuk di karenakan sakit, "Eh Bel, gue mau nanya deh sama lo,"
"Mau nanya apaan? Kayak nya serius banget deh," kekeh Abel.
Saat ini mereka masih ada di kawasan koridor kelas sebelas, untuk menuju ke ruang guru harus melewati ruang kelas dua belas dulu, jadi ya mereka mengantar bekal Adit dulu baru ke majelis.
"Serius banget ini mah,"
"Apaan?,"
"Ekhm...," berdehem pelan lalu mulai berbicara, "Cowok yang lo bilang kemarin itu, gue sekarang lagi mau deketin dia tau gak,"
"Ha? Lo serius?," kaget Abel.
Bahkan Abel sampai menghentikan langkah nya sangking kaget dengan apa yang di katakan Aca, "Ya serius lah, gue mana pernah bohong kalo soal beginian," jengah Aca.
"Hati-hati Ca, gue takut lo kenapa-kenapa entar,"
Mereka kembali melanjutkan langkah mereka yang tertunda, "Kenapa-kenapa gimana? Asal lo tau ya, dia itu baik. Banget malah, bukti nya semalam dia sama teman-teman nya nolongin gue, dan yang lebih mantap nya lagi, lo mau tau gak?," antusias Aca.
"Apa?,"
"Dia nganterin gue balik dong! Gila! Gue senang banget, jantung gue tuh rasa nya mau copot pas boncengan sama dia. Terus nih ya, dia beliin gue telot gulung tau gak, ya allah so sweet banget gak sih,"
Abel menatap aneh Aca, sangat aneh dengan Aca yang pertama kali ia kenal. Aca yang ada di hadapan nya sekarang ini kenapa sangat lebay?, "Ca, kok lo mulai lebay ya? Aneh gue, sifat lo gak kayak pertama kali masuk ke sekolah tau gak," ungkap Abel jujur.
"Aneh? Perasaan gue biasa aja deh. Lagian mungkin ini efek dari cinta gue yang besar ke Venus kali ya," ucap nya sambil memeluk lengan Abel.
"Udah gila lo," cepat-cepat Abel melepaskan pelukan Aca di lengan nya dan melajukan langkah nya untuk pergi ke arah kelas XII IPA-2 tempat dimana pacar nya berada.
"Loh Bel? Lo ninggalin gue?,"
"Wah parah lo emang!," geleng Aca tak percaya, "ABEL TUNGGUIN GUE SIAL!," teriak Aca yang langsung mengejar Abel.
Sangking semangat nya mengajar Abel, Aca sampai-sampai tak sadar jika di depan nya ada orang yang ingin melintas.
BRUK..
KAMU SEDANG MEMBACA
VENUS [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW DULU KALI,NAH BARU KALO UDAH BACA JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK] • • • "Sekuel GABRIEL" Ini tentang Venus Gerald Alexander. Kisah nya yang membawa dendam akan masa lalu, kisah nya yang berperan sebagai antagonis dan protagonis, dan ini kisah n...