37 : TANPA ACA

869 71 2
                                    

Happy Reading

•••

02.00

"Hati-hati ya sayang, jaga diri mu baik-baik. Jangan nafsu akan dendam, utamakan kesehatan mu, jangan suka begadang, jika sudah selesai cepatlah pulang, and ya jangan lupa salam ke opa mu,"

Aca mendengus sebal kepada sang ayah, sedari tadi ayah nya itu tak henti-henti untuk berkata seperti itu, "Aku jengah mendengar perkataan mu ayah,"

"Ayah hanya tak ingin kau terluka," sedih Jonathan, "Lihat aku ayah, aku tidak akan kenapa-kenapa percayalah, lagi pula aku akan bersama opa di sana, jadi——kau tak perlu khawatir," ucap Aca mencoba menenangkan hati gusar sang ayah.

"Baiklah, hati-hati. Jika sudah tiba di sana cepat-cepat kabari ayah, jangan sampai terlewatkan," Jonathan harus memastikan putri nya itu baik-baik saja atau tidak, "Iya ayah, kalo gitu aku berangkat. Jaga diri ayah baik-baik, i love you daddy," kata nya sembari memeluk sang ayah di akhir kalimat.

"I love you more,"

Ketika sudah mendengar jawaban sang ayah, Aca lantas berlari untuk menuju ke arah pesawat yang sebentar lagi akan lepas landas, sedangkan tanpa mereka ketahui ada sosok wanita dengan balutan cardigan tebal telah mengintip mereka dari awal, "Kau bajingan Jonathan! Kau tidak punya hati nurani sehingga menyuruh anak mu turun tangan. Baiklah jika begitu, aku pun akan ikut turun tangan akan hal itu," desis wanita itu menatap punggung Jonathan tajam.

Jonathan bukan orang bodoh yang tidak merasa jika sedang di awasi, dia menoleh ke belakang, kiri, dan kanan, "Cih, mau bermain. Lihat saja akan ku dapatkan kau bajingan,"

Sedangkan di sisi lain Aca kini menghela nafas pelan karena perjalanan lama yang akan di tempuh, kira-kira sebelas jam dia baru akan tiba di Inggris. Negeri kelahiran nya berada, dia menatap dari atas pesawat bagaimana indah nya pemandangan di bawah sana.

Menguap berkali-kali lalu tertidur, Aca tertidur pulas dengan tubuh berbaring menghadap jendela pesawat. Memang kini Aca tidak memakai pesawat ekonomi, karena dia tidak suka.

Holang kaya mah bebas.

•••

Besok nya.

08.00 wib.

"Pena gue balikin anjir,"

"Woi sisir gue mana?,"

"Lipstik gue mana?,"

"Gak ada yang mau ngasih contekan gitu?,"

Itu lah celoteh-celotehan yang di keluarkan oleh suara kelas XII IPA-3, semua bersorak karena jam kosong, entah mengapa tiba-tiba di adakan rapat dadakan, "Tumben lo Dit senyum-senyum? Ada apaan nih?,"

"Hehe biasa, Abel ngajak bolos. Dia sendiri kata nya,"

"Lah? Si Aca kemana?," tanya Kenan heran, "Oh kalo itu gak tau, tapi yang pasti kata Abel, Aca gak masuk. Dia izin,"

"Aca bakal izin seminggu ke luar negeri, dia ke Inggris buat ketemu opa nya yang ada di sana," jelas Daniel yang tiba-tiba datang dan ikut menyeletuk.

Venus menatap Daniel sinis, tak tau kenapa dia menjadi kesal kala mengingat perihal semalam, "Gue gabung boleh?,"

"Boleh," angguk Rafael.

VENUS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang