L I M A B E L A S

1.8K 204 19
                                    

Happy Reading
•••
《Tandai apabila kalian menemukan typo》

"Siapa yang datang Ratu?"

Clay dan Ratu kompak menoleh ke belakang ketika ada suara mengintrupsi. Sontak membuat Ratu melebarkan matanya terkejut. Lain hal nya dengan Clay yang mengerutkan keningnya bingung.

"Siapa?" bisik Clay bertanya. Ratu menjawab tanpa suara, "Oma gue."

Clay mengangguk paham, "Selamat Malam Oma. Saya Clay temannya Ratu," ujar Clay memperkenalkan diri. Cowok itu langsung bangkit menghampiri Oma Laddy. Mencium punggung tangan beliau.

"Iya, Malam." Oma Laddy meneliti Clay dari bawah hingga atas dengan tatapan menyelidik. Perlu di ketahui, baru kali ini Oma Laddy bertemu teman laki-laki Ratu. Selama ini Oma hanya tau ke empat teman Ratu yaitu Sandrinna, Saskia, Aqeela, dan Gina.

"Benar hanya teman? Bukan pacar?" tanya Oma Laddy tak percaya. Menatap Ratu meminta jawaban.

Ratu menggeleng cepat, "Belum! Eh, Bukan! Bukan pacar Ratu," jawabnya gugup. Clay pun mengangguk membenarkan ucapan Ratu.

Oma Laddy sebenarnya tak begitu yakin. Namun ia memilih mengangguk mengiyakan. "Ya sudah kalau begitu. Ada perlu apa Clay malam-malam kesini?" tanya Oma kali ini pada Clay.

"Mau belajar bareng Ratu, Oma," jawab Clay.

"Clay ini yang mau bantuin Ratu untuk persiapan UAS Senin besok. Anaknya baik kok Oma. Buktinya dia mau susah-susah kesini padahal baru aja pulang kerja," ujar Ratu menambahi agar tidak terjadi salah paham pada Oma.

"Oh ya?" tanya Oma Laddy membuat Ratu mengangguk cepat. "Kalau memang begitu, ya sudah kalian lanjutkan belajarnya. Oma mau ke kamar dulu," sambung Oma.

"Baik Oma."

"Ingat! Jangan macam-macam!" ucap Oma Laddy memperingatkan kedua remaja berbeda gender tersebut. Sontak Ratu dan Clay kompak mengangguk cepat.

Selepas Oma Laddy masuk ke kamar, Ratu menghela nafas lega. Rasanya tadi bumi berhenti berputar. Aura ruangan seakan mencekam.

"Fiuh! Berasa di panggang gue!" ucap Ratu menyeka keringat dingin di keningnya.

"Lo kenapa gak bilang kalo ada Oma disini?" tanya Clay berdecak kesal. Bukan hanya Ratu, Clay juga merasa gugup saat bertemu Oma Laddy.

"Lupa," cicit Ratu pelan. Clay hanya berdecak kesal.

"Dah, lanjut lagi belajarnya!" ujar Clay kemudian kembali pada buku-buku di meja.

Ratu masih tertahan dengan 15 soal yang belum ia kerjakan. Berulang kali Ratu berdecak kesal karena tak kunjung menemukan jawabannya. Sesekali Ratu melirik ke arah Clay. Cowok itu hanya sekali menjelaskan pada Ratu. Kemudian sibuk dengan materi apalah itu yang Ratu sendiri tidak paham.

"Clayyyy," rengek Ratu memanggil Clay.

"Apaan?" tanya Clay tanpa mengalihkan perhatiannya dari buku.

"Lo niat ngajarin gak sih? Kalo ngajarin tuh ya di jelasin pelan-pelan sampe ngerti. Bukan langsung ngerjain soal kayak gini!" omel Ratu berdecak sebal. Membanting bolfoin di tangannya asal.

"Maksud gue lo kerjain dulu, kalo yang gak paham bilang. Nanti gue jelasin!" jawab Clay setelah berhasil menyelesaikan soal nomor tiga puluh.

"Kalo gak ngerti semua?" tanya Ratu.

Because Dare | End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang