D U A P U L U H E N A M

1.8K 236 37
                                    

Happy Reading
•••
Tandai apabila kalian menemukan typo

Sejak Clay pindah menjadi tetangganya, Ratu selalu ingin mengunjungi cowok itu setiap saat. Saat ia merasa bosan pasti langsung lari ke unit sebelah. Apalagi Clay memberikan akses untuk Ratu agar bisa masuk menggunakan sidik jari cewek itu.

Oleh karena itu maka tak heran, saat matahari baru saja menampakkan sinarnya, Ratu sudah duduk di sofa berwarna putih tulang itu. Di temani segelas cokelat hangat Ratu menonton serial kartun yang tayang di televisi.

"Makan dulu," ucap Clay baru saja datang dari arah dapur. Ia membawa dua piring berisi roti bakar untuk dirinya dan Ratu.

"Wih! Makasih!" seru Ratu antusias. Apapun makanannya Ratu pasti akan makan. Apalagi buatan Clay. Dengan senang hati Ratu akan menghabiskannya.

"Kita jadi ke mall kan? Belanja," ujar Ratu di sela-sela ia menyuapkan potongan roti bakar ke dalam mulutnya.

Clay baru saja menyelesaikan makannya. Kini ia sedang meneguk air putih hangat hingga tandas.

"Ratu, mana ada mall yang buka jam 6 pagi?" ucap Clay menggelengkan kepalanya. Tidak habis pikir dengan gadis yang menyandang status sebagai kekasihnya itu.

Ratu meringis menampilkan deretan gigi putihnya. "Hehe iya."

"Terus kita mau kemana habis ini?" tanya Ratu.

"Maunya kemana?" ucap Clay balik bertanya.

Setelah menyelesaikan sarapan, Clay membawa piring dan gelas kotor ke dapur. Ratu selalu setia mengekor di belakang Clay.

"Kemana aja deh. Pokoknya aku mau satu hari bersama Clay Gribble!" ucap Ratu bersemangat sambil bersandar di meja mini pantry.

Clay sudah berkutat dengan sabun cuci dan spons di tangannya. Setelah selesai ia langsung membalik badan menatap Ratu yang tak jauh darinya. Sedari tadi tampaknya raut bahagia terus terpancar dari wajah Ratu.

"Tapi aku yang nentuin tempatnya," ucap Clay mengajukan penawaran.

"Kok gitu?" sahut Ratu tidak setuju.

"Kan Satu Hari Bersama Clay Gribble. Berarti aku dong yang nentuin tempatnya."

Ratu menekuk wajahnya tak setuju. "Yaudah!" ucapnya mengalah. Ia sedikit menurunkan egonya.

Bagi Ratu bukan kemana ia akan pergi. Tapi dengan siapa dirinya melukis kenangan hari ini. Intinya kemanapun asal bersama Clay, Ratu akan ikut.

"Okey! Kalo gitu pagi ini kita jogging!"

Ratu membulatkan matanya terkejut, "What? Jogging?!"

Clay mengangguk cepat. "Sabtu pagi emang paling enak buat jogging. Gak jauh kok, paling ke taman kota terdekat."

"Ah mager!" rengek Ratu tak suka.

"Eits! Kan aku yang nentuin. Jadi harus nurut!"

Ratu memanyunkan bibirnya kesal. "Gitu sama pacar?"

Clay terkekeh karena wajah Ratu yang terlihat menggemaskan itu. "Pacarnya Clay selain cantik juga harus sehat dong!" ucapnya seraya mencubit sebelah pipi Ratu.

Ratu merasakan jantungnya berdebar. Ia mengulum senyumnya agar bisa dalam mode ngambek. Tapi sayangnya Clay selalu bisa membuat Ratu salting.

"Jadi gimana Nyonya Gribble?"

Demi apapun jantung Ratu berdetak lebih cepat hingga rasanya ingin meledak. Kakinya sudah lemas dan mungkin sebentar lagi akan jatuh. Pipinya mulai memanas, mungkin sekarang sudah memerah seperti udang rebus.

Because Dare | End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang