Happy Reading
•••
Tandai apabila kalian menemukan typoClay memacu motor miliknya dengan kecepatan diatas rata-rata. Begitu gesit menyalip kendaran lain dan menghindari kemacetan. Ia benar-benar tidak ingin terlambat untuk menemani Ratu datang ke pesta Sandrinna.
Sepuluh menit kemudian Clay sampai di depan pintu gerbang sebuah mansion mewah. Ia mengecek ponselnya untuk memastikan alamatnya sudah betul.
Seorang petugas kecamanan menyadari keberadaan Clay. Lantas menghampiri cowok yang masih duduk di atas motor merahnya itu.
"Ada yang bisa dibantu mas?" tanya petugas keamanan itu.
"Pak ini benar kediamannya Oma Laddy Sofya?" tanya Clay.
"Oh iya benar. Mas ini siapa ya?"
"Saya dapat undangan dari Oma Laddy untuk menemui beliau di kediamannya." Clay lantas memperlihatkan chat room dengan Oma yang berisi share lock dan memastikan Clay benar datang.
"Oalah. Kalau begitu silahkan masuk, Mas!"
"Terima kasih Pak."
Pintu gerbang yang tadinya tertutup itu langsung terbuka setelah petugas keamanan tadi menekan tombol untuk membukanya. Clay lantas masuk dengan motornya.
Dipikiran Clay, setelah pintu gerbang sudah langsung bangunan utama. Tapi ternyata ia salah menduga. Masih sekitar 500 meter lagi sebelum mencapai bangunan utama.
Clay memarkirkan motornya di tempat yang memang untuk parkiran. Dahinya berkerut bingung karena disekitarnya cukup ramai dengan kendaraan.
Tak mau ambil pusing, Clay lantas berjalan masuk ke bangunan utama. Bahkan dirinya masih memakai seragam sekolah yang terbalut hoodie hitam.
Para ajudan Oma yang sudah mengenal Clay lantas memberi cowok itu jalan. Tak sedikit yang menunduk samar. Posisi Clay disini hampir setara dengan Ratu.
"Ratu tetap anak kandung saya!"
Seketika Clay berhenti melangkah. Padahal satu langkah lagi ia masuk. Tetapi suara seseorang yang berhasil membuat gema itu mengalihkan atensi Clay.
"Tolong sopan sedikit! Ini bukan kediaman anda!" balas tegas orang lain.
Akhirnya Clay mendorong pintu utama itu. Semua orang yang ada di dalam langsung menoleh ke arah cowok itu. Namun hanya Oma Laddy yang menyambutnya dengan senyum.
"Nak Clay! Sini duduk!" sapa Oma Laddy santai seolah baik-baik saja. Padahal jelas kalau mereka sedang bersitegang.
Dengan sungkan Clay menghampiri dan duduk di samping Oma Laddy. Tak lupa mencium punggung tangan wanita itu.
"Kenapa ada dia?" ujar orang yang duduk di seberang Oma Laddy itu dengan tatapan tak suka ke arah Clay.
"Memangnya kenapa? Saya yang mau dia ada disini," sahut Oma Laddy dingin.
"Tapi ..."
"Mohon maaf kalau saya lancang memotong ucapan Anda, Tuan Wirawan. Namun saya hanya ingin mengingatkan bahwa tujuan Kami berkumpul disini untuk mencari titik terang dengan damai. Jadi mohon tetap kondusif dan jangan bertindak semau Anda." Ternyata yang sejak tadi mewakili Oma menjawab adalah Pengacara Oma Laddy.
"Baiklah," ucap Pak Irfan akhirnya bisa mengalah.
"Terus terang, Saya tidak suka dengan sikap Anda yang selalu mengganggu Ratu. Terlebih dengan Anda mengaku-ngaku sebagai Ayah Kandung cucu saya." Oma Laddy angkat bicara. Semua yang disana hanya bisa diam. Apalagi Clay yang sebenarnya dia sendiri masih bingung kenapa Oma menyuruhnya datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Dare | End.
Novela JuvenilBudayakan vote sebelum baca. Tinggalkan jejak setidaknya satu komentar:) _____________________________________________________ Safira Ratu Sofya. Cewek cantik serba bermasalah. Selain terlambat masuk sekolah, hobi lainnya adalah masuk ruang BK. Enta...