T I G A P U L U H D U A

1K 162 15
                                    

Happy Reading
•••
《Tandai apabila kalian menemukan typo》

“ASSALLAMUALAIKUM!”

Teriakan salam yang nyaring nan menggelegar itu keluar dari mulut seorang makhluk hidup bernyawa berwujud manusia. Siapa lagi kalau bukan Albiero Zach yang memang sudah terkenal nyaring suaranya. Bahkan teriakan Albi ini mengalahkan tawa 15 manusia lainnya yang ada di ruangan.

“Buset! Heh Onta Arab! Bisa gak sih kalo salam itu yang wajar aja?! Budeg nih langsungan telinga gue!” ujar Kiesha galak karena merasakan telinganya berdengung.

“Tau nih! Dateng juga ngaret, kek gak ada dosanya nih anak!” sahut Farel ikut menimpali. Tak berbeda dengan Kiesha, Farel terlonjak kaget sampai-sampai tahu krispy di tangannya menggelinding ke lantai.

“Kalian itu yang berdosa! Udah tau ada salam, bukannya di jawab malah marah-marah!”

“WA’ALAIKUMSALAM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH!” sahut mereka serempak menjawab salam dari Albi yang cukup mengesalkan.

“Nah gitu dong! Kan enak dapet pahala bareng-bareng,” ucap Albi berbangga diri lalu ikut duduk bersila bergabung dengan teman-temannya yang lain. Atau lebih tepatnya nyempil di tengah-tengah temannya.

Seperti biasa, setiap malam Minggu tim futsal SMA Nusa Bangsa selalu berkumpul di suatu tempat. Entah untuk sekedar nongkrong menghabiskan malam, atau membahas untuk pertandingan. Kali ini mereka kebagian bermalam Minggu di tempat Clay. Sekalian mereka mengenal rumah baru temannya itu. Maka tak heran kalau malam ini apartemen Clay penuh dengan teman-temannya.

“Barusan suara alien dari planet mana yang teriak-teriak?” tanya Clay yang baru saja datang dari arah dapur. Di tangannya ia membawa nampan berisi  gelas untuk mereka.

“Dih! Alien pala lo! Suara gue itu!” sahut Albi tidak terima.

“Oh kirain suara tikus got kejepit pintu!”
Sontak mereka yang mendengar langsung tertawa terbahak-bahak karena celetukan frontal dari Clay. Ditambah ekspresi Albi yang merajuk. Bibirnya manyun kedepan persis seperti donal bebek.

“Terus! Terus! Terus aja nistain gue!” sahut Albi kesal.

“Muka lo emang yang paling sedep di bully Al!” sahut Farel seraya terkekeh.

Masih dengan perasaan kesal, Albi meraih gelas berisi fanta di hadapannya dengan kasar. Meneguknya hingga tandas tak tersisa.

“Eh Clay! Ini minumnya cuma soda aja nih?” tanya Albi seraya melirik sekelilingnya.

“Emang lo mau apa?” sahut Clay.

“Ya yang lain gitu. Yang pakek botol kaca,” ucap Albi seraya menaik turunkan alisnya.

“Botol kaca apaan?” Clay mengerutkan keningnya bingung.

“Botol kaca maksud lo kecap ABC Al?” sahut Farel ikut menimpali.

Albie berdecak kesal. “Ya kalik gue minum kecap!”

“Ya terus botol kaca apaan anjir! Makanya ngomong yang bener!” ucap Farel sedikit berurat. Entah kenapa tiba-tiba ia menjadi emosi sendiri.

“Sabar Rel! Ngomong sama manusia purba emang kudu sabar dikit,” ucap Kiesha seraya mengusap punggung Farell pelan.

Albie melirik Kiesha kesal. Namun kembali menatap Clay untuk mengutarakan keinginannya terkait minuman botol kaca yang ia maksud. “Itu loh Clay, yang ada anggur-anggurnya!” ucap Albie menyebutkan sedikit clue.

Because Dare | End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang