Vote sebelum membaca!
──────────────Ting Nung!
Ting Nung!eh sumpah suara bel gimane dah T^T
Masih pagi dan suara bel sudah berbunyi, tampak seorang laki-laki berambut merah muda menggeliat diatas ranjang nya. Merasa terganggu dengan suara bel yang dibunyikan berkali-kali, dengan tidak rela ia pun bangun untuk membuka kan pintu. Sebelum itu ia mengambil kunci rumah, karna pintu ity terkunci.
"Siapa?" tanya nya dengan nyawa yang belum terkumpul.
"Selamat pagi Yuji, ini ayah nak" tampak seorang pria menyapa Yuji. Suara lembut masuk ke indra pendengaran Yuji, sontak ia membuka kedua mata nya yang semula masih agak tertutup karna rasa kantuk, menjadi terbuka sangat lebar.
"Ayah!"
Bruk!
Dengan semangat Yuji memeluk ayah nya, dan pelukan Yuji pun dibalas oleh Jin dengan hangat.
"Ayah kemana saja sedari kemarin? Dan... siapa pria yang ada di belakang ayah?" tanya Yuji pada ayahnya tak lupa menanyakan pria lain yang berada tepat dibelakang Jin.
Yuji memandangi pria itu dari atas hingga bawah, otot yang kekar serta besar, postur tubuh yang bagus, penampilan yang errr.... seperti preman? entah lah Yuji pun tak yakin, tatapan yang dingin nan angkuh. Ah Yuji tak menyukainya.
"Ah ayah lupa mengenalkan nya, dia Toji. Ayah mengenal nya saat berpapasan di jalan menuju sekolah mu Yuji." jelas Jin.
"Kenapa ayah bersama nya?" tanya Yuji to the point sambil memandangi pria ini tidak suka. Ah ingin sekali Yuji mengusir pria ini, pasti dia yang sudah membuat ayah nya pulang pagi-pagi begini.
Tunggu? Apakah dia penculik ayahnya? Dia orang nya? Sepertinya bukan, tetapi dilihat dari wajah nya dia terlihat mencurigakan. Tapi Yuji tak mau ambil pusing dengan itu, ia mencoba untuk positif. Mungkin saja pria didepan nya ini adalah teman ayah nya.
"Kemarin ayah terlalu banyak mengkonsumsi alkohol Yuji dan itu membuat ayah mabuk sangat berat, lalu para guru disekolah mu merekomendasi kan agar ayah pulang pagi ini. Jadi ayah tidur di kamar yang sudah disediakan oleh guru sekolah mu Yuji" jelas Jin panjang lebar.
"Jadi apa hubungan nya dengan pria ini?" oh ayolah Yuji tak tampak senang.
"Aku ingin menikahi ayah mu nak" jawab Toji dengan cepat.
"Apa?!"
"Toji apakah ini terlalu cepat?" bantah Jin ragu-ragu.
"Lebih cepat lebih baik bukan?" jawab Toji kelewat santai.
"Tunggu, ini semua terlalu mendadak dan spontan! Bagaimana bisa Ayah menikahi seseorang yang baru ayah temui kemarin?!" tanya Yuji frustasi.
"Tidak Yuji dengarkan ayah dulu" ucap Jin lembut sambil memegang pundak Yuji menyuruh nya tenang agar ia tak kepancing emosi dan berakhir dengan membenci Toji.
"Hah... Benar kata Toji, ayah akan menikah dengan nya, Yuji. Maka ayah akan segera menikahi nya secepat mungkin" ucap Jin tegas
"Tunggu... Apa...?" jawab Yuji tak menyangka.
"Hey kau!" ucap Yuji sambil menunjuk Toji menatap nya dengan tatapan tidak suka.
"Yuji, hentikan!" pinta ayah nya dengan lembut, sambil berusaha menurun kan tangan Yuji. astaga anak ini tidak sopan batinnya.
"Apa yang telah kau dan ayahku lakukan kemarin? Mengapa ayah ku tiba-tiba ingin menikahi pria seperti mu?" tanya Yuji dengan tatapan tak suka nya.
julid sekali /plak/